Chapter Empatcembiyan😙

2.2K 222 41
                                    

Taehyung melepas pelukkan Minrae dengan paksa, dia membuang wajahnya ke arah samping kemudian membelakangi Minrae.
Hatinya kacau, dia tidak tahu apa keputusannya untuk Minrae saat ini.

"Pergilah! Biarkan aku sendiri menjalankan hidupku, sepanjang hidupku aku melewati siksaan tiada henti. Batin dan fisikku terluka sangat parah. Tahukah kau? Aku tidak mengerti, kenapa kau kembali saat aku benar benar ingin melupakan bahwa aku memiliki orangtua yang lengkap? Kedatanganmu membawa sejuta luka dan kenangan pahitku kembali."

Ucap Taehyung gemetar menahan sesaknya, sejujurnya dia pun merindukan ibunya. Namun salah paham dan rasa sakit mendominasi hatinya. Sakit teramat sangat hingga dia sendiri tidak mengerti bagaimana harus mengambil keputusan. Hanya luapan emosi dan kesesakkan yang bisa dia lontarkan tanpa menatap mata kelam milik sang ibu. Karena dia tahu, dia akan luluh jika terlalu lama menatap mata yang selalu menatapnya dengan penuh cinta itu.

Minrae terpaku di tempatnya, hatinya sakit sekali melihat penolakkan Taehyung. Angannya seolah runtuh, dia berangan-angan Taehyung memanggilnya ibu dan memeluknya seperti saat dia kecil dulu. Perkataan Taehyung membuatnya terluka, namun dia pun sadar, ini semua salahnya juga karena terlalu takut pada sang suami. Seandainya dulu dia lebih berani sedikit saja, mungkin Taehyung dan dirinya akan bahagia bukan?

"Maafkan aku, nak. Aku tahu kau sakit, sangat sakit, begitu pun hatiku nak. Aku hancur, aku tak berdaya saat itu. Mendengar suaramu memanggilku 'eomma, eomma' serasa seluruh jiwa ragaku ikut remuk. Eomma mana yang tega meninggalkan anaknya yang dia sayangi hm? Tidak ada Tae. Tapi aku tak punya pilihan. Aku terlalu pengecut untuk melawan ayahmu waktu itu nak. Ku mohon mengertilah nak.."

Lirih Minrae pilu sambil menangis, tatapannya tetap tertuju pada Taehyung meski Taehyung sama sekali tidak menatapnya. Tapi dapat dia lihat punggung tegap itu bergetar, dia tahu putranya sedang menangis juga.

Tapi untuk sementara biarlah seperti ini dulu, mereka hanya perlu waktu bukan? Semuanya terlalu tiba tiba dan pastinya memaksa Taehyung dan Minrae membuka luka lama mereka.

Beberapa bulan setelah kejadian itu, semuanya berjalan seperti biasanya, Taehyung melakukan latihan bersama para member dengan baik dan bahkan bercanda juga dengan mereka.

"Hyung, kau terlihat lebih baik daripada yang kemarin. Aku senang sekali!" Seru Jungkook sambil duduk di dekat Taehyung

Taehyung mengangguk pelan, satu senyuman kecil dia layangkan pada Jungkook.. Kemudian dia menghela nafasnya pelan.

"Aku bersyukur, disaat semuanya menjauhiku kalian tetap bersamaku, bahkan nama Bangtan sempat tercemar karena little spaceku. Tapi sekali lagi kalian tetap memilihku bersama kalian. Kenapa kalian begitu menyanyangiku?" Taehyung bertanya random pada para member di sana

"Tae-ahh~ Kami menyanyangimu dengan tulus, sejak pertama kami tahu kau 'special' kami merasa harus lebih ekstra memberimu kasih sayang. Karena kami tahu, tidak mudah bagimu untuk melewati masa terpurukmu." Ucap RM sambil menatap Taehyung lembut tatapan seorang kakak

"Kita keluarga, jadi apapun kondisimu kami akan selalu berusaha menerimanya. Mereka tidak tahu apapun tentangmu. Hanya kita yang tahu perjuanganmu, Tae." Jhope menambahkan sambil meneguk minumnya

"Dan tidak ada alasan untuk membenci sosok manis seperti Taetae dan sosok hebat sepertimu Taehyungie. Sungguh, aku kagum padamu. Jika aku jadi dirimu sudah sejak lama aku terjun dari gedung ini. Atau mungkin pindah kesuatu tempat tanpa penghuni."

Ucapan Jimin ditanggapi kekehan lucu oleh Taetae yang tiba tiba muncul. Tatapan setajam mata elang itu berubah menjadi menggemaskan seketika.

"Timin yung, ndak boyeh teljun teljun.. Timin yung buthan buyung ada cayapna. Kayau Timin yung teljun nanti jadi cemakin bantet." Jelasnya sok dewasa dan tak lupa menistakan Jimin

Member lain langsung tertawa terbahak sedangkan Jimin melipat bibirnya kedalam sambil mendengus kecil.

"Untung sayang.. Kalau tidak..."

"APA? Mawu apa Timin yung? Mawu cuyuh Taetae go wussh gitu? Ndak bica dan ndak boyeh nanti yung di lindu Taetae bagaimana? Teyus menangis nanti."

Taetae menotong ucapan Jimin sedikit galak tapi tetap saja jatuhnya gemas. Jungkook mengacak rambut tebal itu gemas sambil tertawa.

"𝘚𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪.. 𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘬𝘢𝘯 𝘛𝘢𝘦 𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨? 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘰𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶."

Ucap Jungkook dalam hatinya, saat mengingat permasalahan Taehyung dan ibunya serta permasalahannya dengan Jaehyun yang masih berbelit bagai benang kusut.

Tbc

Heyoo guys.. Maaf lama mendelep hehe.. Lagi blok writers aku tuh °^°
Btw for your information yah guys, ff ini bakal tamat sebentar lagi. Dengan alur sedikit ku percepat.
Karena peminatnya sudah berkurang aku rasa ga ada feel lagi lanjutin book ini lebih lama.

Kurang lebih aku minta maaf yah readersnim. Terimakasih sudah support book ini.💜

Chibi Taetae (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang