"Jadi yang mana yang harus kita bawa? Yang berat apa yang kurusan?"
Pria yang wajahnya tertutupi topeng hitam itu bertanya kepada rekannya yang dibalas dengan decakan sebal oleh rekannya itu.
"Ck cepetan bodoh! Ambil aja mana yang lu suka! Sebelum kita ketahuan"
"Bentar gue bingung. Kiri apa kanan ya?"
Plakk
"Gue jedukin juga ya palalu ke tembok! Pokoknya ambil yang sedikit gendut aja udah. Pasti yang ntu mahal dah"
"Wokeh! Yang penting bos bangga sama kita hahahhaah"
Kedua orang asing itu pergi dari kamar khusus bayi dengan menggendong salah seorang dari bayi kembar tersebut.
Tak lama terdengar isak tangis dari wanita yang sepertinya merupakan ibu dari anak kembar tersebut.
Felix terbangun dari tidurnya dengan nafas memburu.
"Huuaaahhhhh mimpi itu lagi. Kok bisa sih mimpi yang sama terus menerus muncul waktu gue tidur? Kayak drama Korea aja udah pake episode segala" Omelnya sendiri.
Felix melempar bantalnya ke dinding dan memunguti bantal itu lagi dan di letakkan di bawah kepalanya lagi karena sebal dengan mimpinya barusan.
"Itu mimpi apa sih?" Gumamnya entah pada siapa.
Felix mengucek matanya dan meraih ponselnya yang berada di atas nakas.
"Hm masih pukul 7 pagi" Gumamnya lagi dan kembali meletakkan ponselnya di nakas. Ia merebahkan tubuhnya dengan nyaman di kasur empuknya kembali.
"LAH KAMPRET JAM 7? INI HARI SENIN DAN GUA TELAT BANGUN ANJIRRRRRRR"
Teriak Felix menyibak selimutnya dan berlari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa. Ia tak mau telat dan di hukum di jam upacara bendera nanti oleh guru BK yang dikenal sedikit kejam itu.
"Duuuhhh semoga gue gak telat ya Tuhann"
Tak lama setelah selesai mandi, kemudian Felix turun dari tangga dengan sangat tergesa dan melihat keadaan yang sangat sepi, tak seperti biasanya. Bahkan Hyunjin dan Seungmin pun tidak datang untuk menjemputnya seperti biasa.
"Loh kok sepi amat dah? Jin? Min? Papa? Mama?"
Felix segera beranjak menuju ruang tamu. Siapa tahu mereka lagi menunggunya di sana, begitu fikir Felix.
Setelah tiba di ruang tamu, nihil. Tak ada siapapun di sana. Felix berlari lagi menuju ruang keluarga dan sesampai di sana terlihat sang papa tengah menonton tv dan mamanya tengah membaca majalah kecantikan edisi terbaru.
Felix tak habis fikir. Ia kira mama dan papanya tidak berada di rumah sehingga tidak ada yang bisa membangunnya untuk pergi ke sekolah. Ternyata di sini toh mereka?!
"PAPAAAA MAAMAAAA KENAPA GAK BANGUNIN AKU SIH? TELAT KAN AKU BERANGKAT SEKOLAH JADINYA! MANA INI HARI SENIN LAGII! MINTA UANG JAJAN..."
Felix mengadahkan tangannya di hadapan mamanya yang hanya dibalas oleh sang mama dengan tatapan bingung. Felix melirik papanya yang ternyata juga sedang menatap bingung ke arahnya.
"Mama sama papa kenapa sih? Ada cabe nyangkut di gigi Felix ya? Tapi padahal Felix udah gosok gigi loh"
Felix meraih kaca yang berada di dalam tasnya dan mulai melihat giginya.
Kedua orang tua Felix tertawa melihat tingkah sang anak yang dinilai aneh menurut mereka.
Felix hanya memandang mereka dengan tatapan sebalnya. Mana uang jajan gak turun-turun lagi. Heol Felix sudah hampir telat! Sebentar lagi gerbang sekolah ditutup dan upacara bendera akan segera dilaksanakan. Sedangkan ia masih berada di rumahnya saat ini.
"Ya udah deh. Kalau mama sama papa gak ada duit ya sudah. Felix pinjem duit Hyunjin sama Seungmin aja buat jajan di sekolahnya. Felix berangkat dulu kalau begitu"
Felix menyalami tangan kedua orang tuanya dan pergi dari sana dengan menghentak-hentakkan kakinya sebal. Biarlah ia tidak diberi uang jajan asal kedua orang tuanya bicara padanya agar tidak memperlambat dirinya untuk datang ke sekolah.
"Itu anak nya gak dipanggil dulu ma?" Tanya papa Lee.
"Biarin aja. Paling juga bakal balik lagi dianya"
Lalu kedua orang tua Felix melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda tadi.
Felix berjalan keluar rumahnya dengan misuh-misuh gak jelas. Bibirnya yang mengerucut maju menandakan bahwa ia tengah kesal saat ini.
"Kenapa gak bilang jujur aja kalau mama sama papa lagi gak ada uang sih? Mana udah mau telat lagi gue, 10 menit lagi upacara bakal di mulai! Mana Seungmin sama Hyunjin gak dateng lagi buat jemput"
Baru saja setengah perjalanan menuju sekolah, Felix berpapasan dengan kakak kelas nya yang berbeda 2 tahun darinya. Kakak kelasnya itu memandang Felix dengan raut bingung dan memandang Felix dari atas hingga bawah.
"Dek, kamu emang gak punya kalender di rumah?"
Felix cengo sesaat. Mengapa pula orang itu menanyakan kalender di rumahnya? Felix tahu jika kakak kelas nya ini sedikit sedeng, jadi Felix tidak terlalu menanggapi dan berlalu dari hadapan kakak kelasnya itu dengan cuek.
"Felix, hari ini libur loh dek"
Sontak langkah Felix terhenti dan berbalik menatap Jungwoo dengan berkedip polos.
"E-eh benarkah? Kak Jungwoo gak bohongkan?"
"Buat apa juga aku bohong. Lihat nih aku aja pakaian rumah kaya gini. Udah pulang aja lagi. Istirahat, atau gak ulang lagi tidur yang tertunda tadi"
"Makasih kak Jungwoo, aku duluan"
Belum sempat Jungwoo menjawab, Felix sudah berlari dengan cepat menuju rumah. Sedangkan Jungwoo hanya geleng-geleng kepala dan lanjut jalan ke kedai pet shop untuk membelikan anjing peliharaannya makanan.
Kampret sekali bukan? Itukah sebabnya kedua orang tuanya tadi menatapnya heran dan bingung? Dan parahnya kenapa Felix mereka biarkan pergi sekolah walau mereka tahu hari ini kalender merah?
Gak habis pikir Felix sama orang tuanya. Felix akan ngambek sama mereka. Felix sudah berjanji!
-Tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
I SEE MY SELF IN YOU | Han Jisung & Lee Felix
Random[COMPLETED] [TELAH DIREVISI] Bercerita tentang Han (Lee) Jisung and Lee Felix as twins yang telah terpisah sejak lahir yang mana....... Baca selengkapnya -⚠ harsh word- -⚠ banyak typo- -⚠ fan fiction- KRITIK DAN SARAN SANGAT DI TERIMA, TERUTAMA TENT...