23

663 70 8
                                    

Jisung terbangun dari tidurnya. Ia meraih ponsel yang berada di atas nakas di sebelah lampu tidurnya. Ia melirik jam di ponsel ternyata masih pukul 5 pagi. Iya Jisung jika tidak ada kegiatan balapan dia akan bangun kepagian dan tidur kecepatan dari jam biasanya.

Jisung melirik selimut yang membalut tubuhnya. Aneh ini seperti bukan selimut miliknya.

"Ah mungkin tadi bibi ganti bedcover berserta selimutnya kali ya. Eh tapi kan kemaren udah diganti kok sekarang diganti lagi deh?"

Jisung duduk dan menatap isi kamar juga dindingnya yang sangat jauh berbeda dari kamarnya yang biasa lebih dominan warna abu-abu, hitam dan putih.

"Ini kapan tukang memperbaiki cat kamar gue dah. Sejak kapan gue suka warna baby blue kayak gini. Ini lagi ada warna pink segala. Kamar siapa sih ini? Apa kamar Felicia ya? Sejak kapan manusia dark itu menyukai warna cerah kayak gini? Dan juga kenapa gua bisa terdampar di kamar cewek sih"

Jisung berdiri dan menjelajahi kamar yang seperti bukan kamar miliknya itu. Ia berfikir mungkin saja ini kamar milik sang kakak sulung.

Jisung mematung ketika melihat beberapa foto anak kecil bertengger dengan di gantung di dinding kamar itu

"Kok mirip gue sih?" Jisung melirik lagi beberapa foto yang ada di meja belajar, foto tiga orang manusia yang satunya ia kenal betul. Yap si orang gila!

"Heh kenapa ada foto orang gila di kamar kakak gua? Dan WHAT THE HELL siapa bocah yang ada di tengah ini? Kok mirip banget sama gue?" Teriak Jisung.

Jisung membuka pintu kamar dan keluar dari kamar yang bukan kamarnya itu.

"Bukan. Ini bukan rumah papa Bang! Terus gue dimana ini?"

Jisung pun memaksa otaknya berfikir. Ia memegang bibirnya dan memainkan bibirnya. Itu lah tanda jika seorang Jisung Bang sedang berfikir.

"Aaaahhh iya kemarin kan gue ditarik sama si orang gila alias saudaranya si Yeji itu kesini" Jisung menjentikkan jarinya mengerti.

"Okay, now I have to thinking how to get out of here. Oke dimana pintu keluar rumah ini ya?"

Jisung menuruni anak tangga hingga ia sampai di lantai dasar. Ia berjalan pelan untuk mencari pintu keluar rumah milik orang yang tak tahu milik siapa ini. Jisung mengendap-endap hingga ia sampai di dapur. Dia sepertinya sedang tersesat.

"Rumah ini gede juga ya, meski gak segede rumah papa Chan" Gumam Jisung. "Minum dulu deh" Jisung membawa langkah kakinya menuju dispenser dan mengambil asal gelas yang ada di rak piring. Ia memang terbiasa minum pagi entah karena apa, hanya kebiasaan saja.

Setelah minum, Jisung memasuki kamar tadi lagi. Ia seperti dilanda penasaran. Siapa bocah lelaki yang mirip dengannya itu? Pantas saja orang gila itu alias Hyunjin hari itu memanggilnya Felix. Ternyata beneran ada ya orang yang sangat mirip dengannya? Dan nama orang itu siapa tadi? Felix ya?

Setiba di dalam kamar Felix, Jisung melihat-lihat album foto milik orang yang bernama Felix itu. Di sana juga terdapat beberapa buku yang seperti diary, mungkin saja itu milik Felix. Jisung sebenarnya gak berani membuka diary milik orang lain.

Akan tetapi ia saat ini tengah dilimpungi rasa penasaran. Siapa tahu di dalam diary ini ada sesuatu yang dapat memberikannya sebuah informasi penting. Entah apa informasi itu akan tetapi Jisung benar-benar penasaran sekarang. Beruntung diary itu tidak terkunci karena Felix lupa menguncinya setelah menulis diary kemaren. Felix kan pelupa.

Jisung membuka diary itu. Di halaman pertama terdapat sebuah foto family yang berisi papa Lee, Felix, dan mama Lee. Jisung membaca halaman demi halaman yang ternyata isi diary itu hanya tentang keluhan Felix tentang sekolah dan juga sedikit tentang masakan mamanya yang sangat enak.

I SEE MY SELF IN YOU | Han Jisung & Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang