26

642 67 5
                                    

Felix telah selesai makan siang sekalian sarapan siang saat ini. Ia sekarang tengah berada di dalam kamar milik orang yang bernama Jisung itu.

Felix duduk di kursi meja belajar Jisung dan iseng melihat-lihat koleksi buku bacaan milik Jisung. Kali aja ada novel gitu yang bisa dibacanya.

"Hmm Jisung kayaknya anak rajin deh. Lihat bukunya kebanyakan buku hitungan dan pelajaran semua. Kalau Hyunjin ngeliat ini pasti dia langsung wasalam kali ya" Fekix ngakak.

Felix meletakkan kembali buku Fisika Kimia yang diambilnya tadi ke rak yang berada di samping meja belajar Jisung. Novel yang ia cari tidak kunjung bertemu. Karena Jisung memang suka koleksi buku yang berurusan dengan hitung-hitungan dan jarang koleksi buku yang berbau novel-novelan.

Felix berdiri dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia mengambil bantal untuk dipeluknya ketika tidur. Kebiasaan Felix ia harus memeluk sesuatu yang lembut seperti plushie atau guling ketika rebahan ataupun tidur.

"Hm nama dia Jisung Bang, lahir tgl 14 pukul 11 malem. Sedangkan gue lahir tanggal 15 pukul 1 dini hari. Mirip banget sama Jisung Lee, abang kembar gue yang udah meninggal"

Felix memayunkan bibirnya. Ia saat ini tengah berfikir. Felix jika lagi berfikir ditandai dengan jari telunjuknya berada di dagu dan bibir dibuat mayun. Imut sekali.

"HAH APA JANGAN-JANGAN..." ujar Felix sambil mendudukkan dirinya.

"Jisung Bang itu Jisung Lee? Astaga gue harus temuin dia sekarang. Harus banget." Felix berjalan dengan tergesa-gesa dan membuka pintu kamar dengan bar-bar.

Ia saat ini tengah menggebu-gebu ingin menemui orang yang bernama Jisung itu. Namun baru menuruni 3 buah anak tangga, Felix teringat sesuatu.

"Mau gue temuin dimana anjir si Jisung? Gue aja kaga tau dia lagi dimana" lesu Felix.

Felix memutar tubuhnya hendak kembali ke dalam kamarnya. Namun urung karena Felicia telah berada di depannya. Sepertinya orang ini habis kembali dari kamarnya.

"Mau kemana Ji?" Tanyanya gadis cantik itu.

Sedangkan Felix terdiam di tempat. Siapa lagi orang ini? Batin Felix.

"Noona, saya ini lagi dimana?"

Pertanyaan polos plus dengan tampang watadosnya hanya dibalas Felicia dengan kerutan heran di dahinya.

"Lu gak abis di jedukin palanya ke dinding kan? Lu kan lagi dirumah elu sendiri gob-astaga hampir aja gue ngatain lu kan. Gue udah berusaha tobat tau" Felicia hampir menggetok kepala Felix. Untung ditahan oleh Felix kalau tidak benjol sudah kepalanya dibuat oleh orang di depannya ini.

"Eh eh tahan noona, tahan. Iya iya gue cuma bercanda doang elah. Esmosyan amat dah heran gue"

"Tapi kok suara lu agak berat ya Ji? Lu gak abis teriak-teriak kan?"

'Mampus gue, kayaknya gue pura-pura jadi Jisung aja dah. Dari pada nanti gue dihujani banyak pertanyaan lagi. Yang ada makin kesel gue' -Felix

"Heehe iya noona, gue abis mabar pabji sih, dapet lawan goblok nya kebangetan alhasil gue teriak-teriak deh"

"Ooh gitu. Lain kali jangan keseringan teriak lu, bisa-bisa entar pita suar lu rusak. Jaga kesehatan ya! Oh iya lu kenapa bangun pake telat segala? Gak biasanya lu bangun kesiangan pake banget kayak gini?"

"Emmm gue cuma pengen nyoba aja gitu tidur ampe siang eheheheheh"

"Oke dah serah lu dah Ji. Ya udah gue mau pergi ke tempat Yeji dulu nih. Gue duluan ya" Pamit Felicia hendak melangkah pergi.

Felix yang seperti merasa tidak asing dengan nama orang yang disebut oleh Felicia itupun memanggil Felicia lagi.

"Noona, maksudnya Yeji kembaran Hyunjin kan?" Felicia menghentikan langkahnya dan menatap Jisung (Felix) malas.

I SEE MY SELF IN YOU | Han Jisung & Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang