11

749 72 3
                                    

Yeji telah selesai bercengkrama dengan Felicia Bang, yang tadi berkenalan juga dengan Hyunjin. Ternyata Yeji dan gadis yang bernama Felicia itu merupakan sahabat dahulu ketika mereka berasal di Junior High School yang sama. Felicia dan Yeji hanya selisih dua tahun. Saat ini mereka tengah berada di ruang tamu keluarga Bang.

Hyunjin tadi di paksa keluar dari mobil oleh Yeji dan dengan sangat terpaksa ia mengikuti kembaran dakjalnya itu memasuki rumah mewah yang ia tidak tahu milik siapa itu.

Hyunjin hanya menyimak obrolan mereka berdua tanpa berniat untuk nimbrung ke dalam pembicaraan dua sahabat yang sedang melepas rindu itu. Terus terang saja, ia tak akan berniat nimbrung jika lawan bicaranya tidak membicarakan hal yang menyangkut tentang Kpop maupun hobi yang Hyunjin sukai.

Hari pun sudah beranjak sore dan keduanya tidak ada yang ingin untuk mengakhiri pembiraan mereka. Hyunjin jengah juga sebenarnya. Ia dari tadi hanya bermain ponsel, comot cemilan, minum sirop hingga sirop itu tandas dari teko ulahnya.

Sedangkan Yeji dan Felicia sanggup untuk tidak minum selama beberapa jam itu. Kalaupun minum itu hanya dua tengukan. Yeji dan Felicia yang ngobrol selama berjam-jam, Hyunjin yang kehausan.

Tak lama kemudian pintu mansion itu di buka. Menampilkan sosok Jisung yang baru saja pulang dari sekolahnya. Lama juga Hyunjin duduk di sana, dari Jisung berangkat sekolah hingga sekarang ketika anak itu telah pulang dari sekolahnya. Hyunjin melihat jam di ponselnya yang ternyata telah menunjukkan pukul setengah 4 sore.

Jisung yang awalnya tidak tertarik dengan tamu kakak angkatnya itu, namun secara tak sengaja matanya menangkap siluet yang ia sebut sebagai 'orang gila' yang pernah mengganggu nya waktu ia tengah berada di taman.

Jisung menatap tajam ke arah Hyunjin sedangkan Hyunjin sibuk menetralkan degub jantungnya yang dirasa akan meloncat. Tatapan maut dari pemuda yang tak sengaja ia cubit dulu itu benar-benar membuat Hyunjin hampir kehabisan nafas.

Felicia yang heran melihat Hyunjin yang tiba-tiba berbeda itu mengikuti arah pandang dari saudara kembar Yeji itu ke arah pintu rumahnya dan sedikit kaget melihat wajah seram Jisung yang menguarkan penuh rasa ingin membunuh dari tatapannya.

"Lu, sampai kapan mau berdiri di sana?" Felicia menatap Jisung dengan tatapan remeh dan juga benci.

Jisung menyudahi aksi memaki Hyunjin lewat matanya dan berlalu ke dalam kamarnya tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Hyunjin menghembuskan nafas lega yang mana tadi ia sempat tercekat akibat tatapan pemuda itu.

"Jisung kayaknya gak suka banget ya sama eonni" Ujar Yeji menepuk pundak Felicia sekilas.

"Itu anak buangan emang gak tahu diuntung. Udahlah yuk lanjut bahas yang tadi"

Felicia dan Yeji melanjutkan obrolan mereka tentang keseharian Yeji di California. Sedangkan Hyunjin rasanya ingin menangis saja. Ia ingin pulang dan tidur karena merasa lelah tapi Yeji sepertinya masih ingin membahas banyak hal dengan sahabat sekaligus kakak kelasnya itu.

Dan akhirnya tepat ketika jam telah menunjukkan pukul 7 malam, Yeji dan Hyunjin pamit pulang tentu nya setelah mereka berdua dipaksa untuk makan malam dahulu sebelum pulang oleh Felicia di rumah keluarga Bang itu.

Yeji memasuki kursi kemudi sedangkan Hyunjin duduk di sebelah Yeji. Ia sedikit mengantuk sekarang dan mencoba untuk tidur.

Yeji sebelum menjalankan mobilnya, memberikan sebuah kotak hadiah yang ia janjikan kepada Hyunjin di bandara tadi siang pada kakaknya itu. Hyunjin yang hendak tidur pun membuka matanya dan mengernyitkan dahinya bingung menatap kembarannya itu.

"Oleh-oleh dari gue" Yeji menjelaskan ketika melihat raut bingung Hyunjin.

"M-makasih" Ujar Hyunjin. Ia sedang berdo'a didalam hati semoga pemberian Yeji tidak aneh-aneh.









I SEE MY SELF IN YOU | Han Jisung & Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang