20

719 72 4
                                    

Jisung menjauhkan diri dari dari Felicia dan mengambil ponsel yang sudah pecah tak berbentu di atas lantai. Jisung memandang kearah Christ takut-takut dengan menggenggam ponsel hancur itu.

"No problem Jisung. Kamu tidak perlu merasa bersalah begitu"

Christ berdiri dari duduknya dan mengisyaratkan agar Jisung memberikan ponsel yang sudah hancur itu padanya.

"Ma-maafkan aku paman. Aku memang lemah dalam menangkap" Cicit Jisung sembari memberikan ponsel itu ke tangan Christ dan diterima oleh Christ dengan senang hati.

"Tak apa Jisung. Nah Cia kamu bawa ini adik kamu. Kalian nonton video itu berdua disana" Ujar Christ enteng

Sedangkan Felicia hanya bisa pasrah. Melawan pamannya ini sama saja cari mati baginya. Ia tak akan mampu melawan perkataan sang paman karena ia pasti akan berakhir kalah tubir dari pamannya itu.

Jisung mendudukkan bokongnya di sebelah Felicia dengan sangat amat terpaksa. Felicia juga memandang Jisung dengan pandangan dingin dan seakan ingin mengoyak tubuh Jisung lewat matanya.

"Sudah, kalian tinggal menekan tombol play yang ada di layar ponsel itu. Jangan saling memandang kemusuhan seperti itu. Apa Chan yang mengajari kalian untuk saling menatap layaknya musuh seperti itu?"

Keduanya tersentak. Begitu juga Minho dan Chan yang terdiam di belakang. Menyerahkan urusan ini kepada Christ ternyata bukan lah ide buruk.

Minho juga diam-diam sudah di beritahu Christ bahwa ia tadi itu tidak pergi berkencan, melainkan pergi ke tempat orang yang berani memfitnah keluarganya itu lewat SMS tadi. Makanya Minho paham dengan rencana pamannya ini dan tak lupa juga ia memberitahu papanya soal ini.

"Shut up and just play the video" Suruh Christ.

Felicia menurut. Ia segera menekan tombol play dan video langsung terputar. Mereka pun menonton dengan khidmat.

Awal isi videonya menampilkan tentang beberapa orang berpakaian hitam tengah memasuki sebuah ruangan yang Jisung sangat tahu sekali ini ruangan apa.

Jisung menegang selama menonton, Felicia sadar dengan sikap Jisung yang tiba-tiba berbeda itu. Namun ia hanya mengendikkan bahu acuh dan lanjut menonton videonya.

Video itu memutar bagian beberapa anak kecil yang disiksa dan dipukuli tanpa ampun. Felicia meringis sedangkan Jisung menangis tertahan di sebelahnya. Jisung jadi teringat masa lalunya yang kelam karena orang jahat yang menyiksa anak-anak yang ada di dalam video itu.

Selanjutnya video menampilkan pada bagian kejadian kecelakaan nyonya Bang, alias Sharoon Bang. Felicia dan Jisung memfokuskan diri menonton bagian itu sampai habis. Dan lijay sekarang, sudah 7 tahun lamanya dan mereka berdua tidak pernah tahu kejadian parah seperti ini?

Video pun memutar bagian akhir, yaitu bagian inti yang harus ditonton oleh Felicia. Di video itu memutar tentang bagaimana sosok dahulu yang berkata bahwa Jisung membunuh mama Bang, akhirnya mengakui bahwa ia telah memfitnah Jisung juga alasan Jisung difitnah oleh orang kejam itu.

Felicia ternganga tak percaya. Jadi selama ini mereka hidup dalam kesalahpahaman yang sama sekali tidak ada hubungannya. Pertama ternyata sang mama meningal karena kecelakaan dan kedua Jisung ternyata difitnah oleh orang yang menganiaya Jisung dahulu ketika sebelum tinggal bersama Chan.

Mereka berdua capek-capek perang saraf selama ini dan ternyata ini yang sebenarnya terjadi?

Felicia melirik Jisung yang terdiam di sebelahnya, ia melihat Jisung tidak menangis. Jisung yang sadar ditatap oleh Felicia pun melirik kakaknya itu dan tepat pada saat itu Felicia langsung membawa Jisung ke dalam pelukannya.

I SEE MY SELF IN YOU | Han Jisung & Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang