Tiga : Tawaran Mendadak

188 29 5
                                    



Masa lalu boleh dikenang, tapi jangan hidup didalamnya

☆Masa lalu boleh dikenang, tapi jangan hidup didalamnya☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Caka

Hari Kamis, kafe buka jam sembilan pagi seperti biasanya. Hari ini pas banget tanggal merah cuti bersama soalnya besok hari Natal. Kalau gue tebak hari ini  kafe bakal rame, tau sendiri kalau tanggal merah orang - orang pada keluar buat sedikit melepas penat habis kerja atau sekolah.

Baru aja gue mau beres - beres meja pengunjung, Naya masuk sambil ngomel - ngomel. Tumben banget dia bangun pagi, biasanya kalo hari libur masih betah dikasur.

"Gimana sih Yang, kemarin malem kok nggak jadi. Udah lama lho kita nggak ngedate, kamu juga baru dua minggu pulang dari Korea. Kita LDR dua tahun, video call an juga nggak rutin. Kangen banget aku sama kamu Yang" ucapnya sambil duduk di kursi depan meja bartender. Untungnya kafe masih sepi, coba kalo rame malu banget gue Naya ngomong sambil teriak - teriak.

"Ya maaf Nay, kan baru aja grand opening, lagi sibuk - sibuknya. Masa kafe baru buka langsung di tinggal kencan".

"Ya salah kamu sendiri nggak bilang ke aku kalo kafenya buka hari Sabtu kemarin. Tau gitu kan aku dateng bantuin kamu sama Arka."

"Kan kamu hari Sabtu kerja Nay"

"Kan bisa cuti satu hari, aku jarang banget ngajuin cuti dari mulai pertama kali kerja".

"Yaudah sebagai gantinya kamu mau pesen apa aja gratis nggak usah bayar".

Naya ini kerja jadi Analis Laboratorium di salah satu perusahan farmasi di Semarang. Makanya dia sibuk banget. Jarang ada waktu luang buat ketemu. Paling bisa ketemu kalau hari Minggu.

Naya kemudian menyebutkan pesanannya. Dan terus menatap gue tanpa berkedip saat gue sedang menyiapkan pesanannya. Gue yang sibuk membuat kopi pesanannya sampai nggak sadar kalo Naya manggil. Tatapannya serius banget kayak ada hal penting yang mau disampein.

"Cak...". Wah kalau udah manggil nama gue gini berarti serius.

"Gimana Nay, aku lagi buatin pesananmu, tunggu bentar ya kalau mau ngomong"

"Kemarin Mama ku nanyain kamu Cak, katanya kapan mau main ke rumah, habis pulang dari Korea belum pernah main lagi, Mama juga katanya kangen kamu". Kata Naya dengan mode serius.

"Nanti ya nunggu jadwal kosong dulu"

"Beneran ya Cak, kita udah jalan lima tahun, udah harus mikirin masa depan. Nggak bisa jalan ditempat kaya gini terus"

GROW OLD WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang