Sebelas : Biarlah Mengalir

84 14 0
                                    


Hal indah hanya butuh waktu untuk menjawabnya

☆Hal indah hanya butuh waktu untuk menjawabnya☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Caka

Everything will be okay

Ternyata kalimat itu ampuh banget. Bener banget semua akan baik - baik saja kalau kita yakin dan percaya tak lupa juga doa tentu saja. Gue yang awalnya pesimis jadi optimis dengan kalimat itu. Karena memang semuanya bakal baik - baik saja. Asalkan pikiran kita selalu berpikir positif pasti juga keadaan akan mengikuti. Tanamkan selalu pikiran positif dalam diri pasti hidup kita jauh lebih terarah dan optimis.

Gue selalu percaya Naya akan memaafkan gue karena gue tau dalam dan luarnya dia. Dia gampang luluh dan gampang juga memaafkan, yang gue suka dari Naya adalah sifatnya yang itu. Jadi gue menaruh harapan besar pada Naya. Dan mengesampingkan sebagian dari hati gue yang masih tertaut pada masa lalu.

Nggak bisa dipungkiri kehadiran Jeje saat ini menumbuhkan harapan baru dari sebagian hati gue, tapi sebagian hati lain gue jauh lebih besar menaruh harapan kepada Naya.

Udah seminggu lebih hubungan gue dan Naya berjalan seperti biasanya, walaupun jarang ketemu tapi hubungan gue dan Naya nggak memburuk seperti masalah tempo hari.

Sekarang gue lagi di kafe, hari ini buka agak siangan sekitar pukul 11.00. Gue dan Arka dari jam sembilan survei dulu ke beberapa kafe di daerah Tembalang. Biasalah untuk memandingkan dan mencari informasi. Kita nggak nyontek ide kafe lain tapi mengembangkan apa yang sudah ada di kafe kita.

"Tadi di kafe yang ada wilayah terbuka di dekat area Undip itu mantap Ar. Di luar kafe juga dikasih kursi buat duduk. Bisa lah kita nerapin itu juga." Kata gue memberi usul.

"Ya bisa sih, tapi liat dulu lah keadaannya. Kayaknya sih kita belum bisa Cak soalnya di luar panas dan belum ada tempat untuk berteduh. Takutnya malah di depan kepanasan. Ya walaupun pasti banyak yang milih di dalam." Ucap Arka menjelaskan sambil dia membuat pesanan.

Sekarang kafe lagi rame - ramenya soalnya udah jam istirahat kantor. Gue dan Arka gantian waktu istirahatnya. Biasanya kafe sepi saat jam kerja udah selesai itu sekitar jam dua sampai jam tiga.

Sekarang udah memasuki jam setengah dua dan hanya ada dua pengunjung. Gue yang lagi sibuk membereskan meja bekas pelanggan tiba - tiba berhenti ketika Arka menyuruh untuk istirahat dan duduk bareng di belakang meja bartender.

"Kenapa Ar? Muka lo serius banget" Kata gue kepada Arka.

Memang muka Arka serius banget apa ada kaitannya dengan kafe. Entahlah gue nggak tau.

"Kemarin gue ketemu Naya". Ucap Arka

Oh ternyata tentang Naya, palingan dia mau nanyain hubungan gue dan Naya udah baikan atau belum.

GROW OLD WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang