Dua Belas : Perasaan Takut

82 11 3
                                    


Hanya takut menjanjikan komitmen yang tidak pasti

☆Hanya takut menjanjikan komitmen yang tidak pasti☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeje

Gue tarik ucapan gue yang mau menyerah aja soal Farhan. Jadi orang jangan gampang putus asa, jangan gampang menyerah. Gue bukannya nggak mau berjuang tapi sekarang gue pasrah aja. Hidup biar ngalir seperti air.

Urusan cinta belakang. Sekarang yang penting fokus dulu sama diri sendiri pekerjaan, dan keluarga. Nanti juga jodoh bakal datang sendiri. Itu kata yang gue tekankan dalam hati.

Umur juga belum tua-tua amat masih dua puluh lima. Ya walaupun, teman-teman SMA gue udah pada nikah. Tapi banyak lah yang masih jomblo kaya gue.

Apa kalau ada reuni gue datengin aja ya siapa tau ada jodoh nyantol. Tapi nggak ada agenda reuni dalam waktu dekat. Udahlah Je fokus kerja dulu.

Beberapa hari terakhir gue dan tim lembur nyelesain deadline. Soal Farhan gue nggak bertanya lebih lanjut tentang Sarah. Biar Farhan sendiri yang cerita.

Ketika gue fokus nyelesain laporan Farhan tiba tiba panggil nama gue. Padahal kan mejanya sampingan ya tinggal colek aja bisa. Lagian gue juga nggak pake earphone pasti noleh lah kalo di colek.

"Kenapa?" Tanya gue kepada Farhan.

"Je gue mau curhat".

Udah bisa gue tebak kalo ujung-ujungnya mau curhat. Pasti soal Sarah. Han lo tau nggak sih gue nggak suka lo bahas Sarah, kenapa nggak peka coba kalo gue menaruh harap.

 Han lo tau nggak sih gue nggak suka lo bahas Sarah, kenapa nggak peka coba kalo gue menaruh harap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya curhat tinggal curhat, biasanya juga gitu. Kok sekarang bilang dulu". Ucap gue sambil memasang muka kesel.

Ya gimana nggak kesel, orang yang lo suka ngomongin gebetannya. Aduh Jeje nasib lo gini amat.

"Muka lo kaya lagi badmood Je. Ya jadi gue tanya dulu lah mau nggak dicurhatin". Jawab Farhan.

"Gue lagi pusing aja ngejar deadline. Kalo mau curhat tinggal curhat aja. Pasti soal Sarah kan".

GROW OLD WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang