Tiga Belas : Hati Yang Patah

94 11 0
                                    


Kegagalan yang akhirnya terjadi

☆Kegagalan yang akhirnya terjadi☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Caka


Gue tuh paling nggak suka kalau menjelang waktu mau tidur. Overthinking selalu jadi masalah yang sulit banget gue musnahkan dari otak. Gue tau semua manusia pasti pernah overthinking tapi kasusnya di gue tuh sampai memikirkan kemungkinan yang paling buruk.

Gue keinget Naya lagi, baru aja beberapa minggu baikan sekarang udah ada masalah baru lagi. Gue sebenernya penasaran kenapa akhir - akhir ini Naya nggak pernah WhatsApp, biasanya rutin ya walaupun nggak tiap hari.

Gue iseng buka kolom chat gue dan Naya. Agak terkejut karena di jam sebelas malam dia masih online. Biasanya juga jam setengah sepuluh udah tidur nyenyak. Soalnya dia gampang capek. Gue lalu coba WhatsApp dia.

"Nay... kok tumben masih online? Biasanya jam segini udah tidur."

Pesan dari gue cuma centang abu dua dan nggak dibalas. Sampai pukul 23.30 pesan gue masih belum dia balas. Mungkin saat gue WhatsApp kebetulan dia nggak liat notifnya atau gimana gue nggak tahu. Sebisa mungkin berpikir positif, tapi kenapa selalu gagal. Gue sukanya overthinking. Sikapnya akhir - akhir ini aneh. Naya kaya menghindar dari gue.

"Udahlah Cak tidur aja lo kebanyakan mikir, belum nikah udah keliatan tua lo Cak karena mikir terus." Gue ngebatin aja.

" Gue ngebatin aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Paginya Naya bales pesan gue.

"Caka... Minggu ketemu yuk, luangin jadwal kamu. Ada yang mau aku omongin".

Kayaknya penting sih ini soalnya Naya minta gue ngosongin jadwal. Kok gue jadi takut ya. Akhirnya gue bales pesan Naya.

"Ngomongin soal apa Nay? Kita baik-baik aja kan?"

Pesan yang gue kirim nggak langsung dibalas masih centang abu dua. Sampai dengan gue berangkat ke kafe sekitar jam sembilan pun belum dia bales. Gue udah mulai khawatir. Baru saja ingin gue WhatsApp lagi. Naya ngebalas WhatsApp gue.

GROW OLD WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang