Enam Belas : Alasan Yang Lalu

76 12 2
                                    


When I say beautiful, it's true

☆When I say beautiful, it's true☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeje

Seperti biasa di hari Minggu pagi, gue olahraga. Tapi kali ini gue memilih bersepeda di sekitaran kawasan rumah, hanya memutari sekitaran komplek. Dan tak lupa mampir beli bubur ayam yang biasanya mangkal di sekitaran lapangan basket. Disana gue melihat Farhan dengan seorang anak yang masih kecil. Mungkin umurnya sekitar lima tahun. Entah lah gue juga nggak begitu tahu perihal keluarga Farhan. Dia terlalu tertutup tentang keluarganya. Jadi gue nggak terlalu ambil pusing siapa yang sedang bersama Farhan.

Gue sebenarnya mau belok aja nggak jadi beli, tapi di kejauhan Farhan sudah melihat gue dan memanggil gue. Jadi ya akhirnya terpaksa nyamperin.

"Je tumbenan lo sepedahan, biasanya lari pagi?." Tanya Farhan

"Iya nih, lagi pingin aja." Jawab gue sambil menatap anak kecil yang bersama Farhan. Mungkin Farhan tahu gue menatap kearah anak kecil yang sedang bersamanya. Kemudian dia menjelaskan.

"Je, kenalin ini Axyla, ponakan gue. Kebetulan kakak gue lagi nginep dirumah."

Gue hanya tersenyum dan menjawil pipi Axyla yang cubby. Gemes lucu banget dia, nggak kayak Omnya yang ngeselin.

"Ih lucu banget. Panggilannya Xyla ya Han?" Tanya gue.

"Iya Xyla. Imut kan ponakan gue Je, kayak omnya nih." Jawab Farhan sambil tertawa menggoda gue.

Kebiasaan sukanya bercanda. Mau aja dia disamain sama anak kecil. Imut katanya. Gue hanya memutar bola mata malas meladeni tingkat ke pedean Farhan.

Gue dan Farhan banyak diemnya. Suasananya jadi canggung semenjak gue nggak meladeni gurauan Farhan. Tapi gue juga bingung mau ngomong apa. Yaudah gue langsung aja pesan bubur ke abang penjualnya.

"Je lo marah ya sama gue, gue ada salah apa sama lo Je. Kok diem aja, biasanya nyerocos mulu kalo sama gue."

Iya bener, gue kalo sama Farhan suka heboh ngomongin hal-hal yang sepele. Sampe kenapa ya sandy si tupai dia hidupnya dilaut bareng spongebob. Gitu aja diomongin coba. Sekarang kita jadi canggung. Mungkin gue aja yang ngerasa canggung sama dia, dan Farhan bersikap biasa - biasa aja.

"Nggak kok, biasa aja. Ya bingung mau ngomong apa. Masa gue tanya, Han kenapa beli bubur. Kan udah tau jawabannya pasti ya karena pingin." Jawab gue sambil duduk di kursi yang disediakan sambil menunggu bubur siap untuk dibawa pulang.

"Salah lo Je, gue beli bubur karena disuruh Mama. Hayolo salah kan. Makanya tanya dulu basa - basi gitu loh. Nggak ditekuk gitu mukanya." Jawab Farhan.

"Iya iya, eh Xyla masih TK ya Han?" Tanya gue kepada Farhan, sengaja mengalihkan pembicaraan biar Farhan nggak bahas - bahas pertemuan lalu.

"Iya Je." Kata Farhan sambil mengambil pesanannya yang sudah jadi untuk dibawa pulang.

GROW OLD WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang