Atmosfer ruang ganti sangat dingin, meski penghangat ruangan dinyalakan.
Tenn yang selama ini mencari Riku pun memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Nee Riku, kenapa akhir-akhir ini aku jarang melihatmu? Bahkan kau juga jarang tampil di TV" ucap Tenn.
Riku yang tengah duduk sambil minum itu pun menatap Tenn.
"Memangnya kenapa? Itu bukan urusanmu" jawab Riku dingin.
Tenn sedikit terkejut dengan intonasi bicara Riku, seolah-olah mereka kembali ke pertama kali mereka bertemu setelah beberapa tahun.
Ah bukan hanya Tenn sih, semua yang ada di ruangan itu terkejut juga.
"Maa....sudahlah, mungkin Riku sedang sedikit tertekan. Sebaiknya kita bersiap-siap, sebentar lagi BoW akan dimulai" ucap Yamato mencairkan suasana.
"Benar juga! Sebaiknya kita ke ruangan kita, bukan begitu Ryuu?" Ucap Gaku sambil menyikut Ryuu.
"Ah..iya"
Setelah itu Trigger keluar dari ruangan i7.
"Aku tidak percaya jika sifatnya menjadi berubah drastis..." Ucap Sogo sedikit sedih.
"Aku juga...tapi! Justru Riku seperti ini memiliki daya tarik yang tinggi! Huwaaa, pangeran Riku~!" Seru Mitsuki sembari memfoto Riku beberapa kali.
"Nii-san....jangan lagi..."
"Ouch, watashi yang merupakan seorang pangeran pun kalah dari Riku desu~"
Yamato hanya mendengus pelan dan tersenyum.
. . .
Di luar gedung...
"Fyuh....ini sudah yang keberapa?" Tanya Arisu.
Elza turun dari pohon dengan membawa senapan miliknya.
"Kurasa sekitar 30. Jadi, dia benar-benar mengerahkan semua bodyguard abjadnya hanya untuk membunuh Riku? Hah....itu mustahil" ucap Elza.
Arisu terkekeh, "maa....jika kita sudah menghabisi sekitar 30 orang, berarti total keseluruhannya berapa?"
Elza mengerucutkan bibirnya.
"Ya mana ku tahu, aku kan benci matematika"
"Haha benar juga!"
Di lain tempat, Naoki dan Shiki berhasil menghabisi anak buah Takamasa sebanyak 28 orang. Belum lagi yang dihabisi oleh tim-tim lainnya, ada kemungkinan seluruhnya ada 100+.
Dan dia mengerahkan segitu banyaknya hanya untuk menghabiskan 1 pemuda.
Dan mereka semua bisa mendengar teriakan para fans dari dalam, mereka menduga jika acaranya sedang berlangsung.
"Sepertinya acara sedang berlangsung tanpa hambatan" ucap Naoki sambil mengelap keringat yang ada di pelipisnya.
"Haha! Tentu saja! Kita sudah menyapu semua cecunguk ini dengan mudah" ucap Shiki sambil duduk di atas tubuh salah satu cecunguk itu.
Naoki tersenyum, "sisanya kuserahkan padamu, Riku"
. . .
BoW berlangsung dengan Trigger tampil terlebih dahulu, Takamasa tersenyum puas melihatnya.
Riku menatap Takamasa dari backstage dengan tajam.
"Oy Riku! Apa kau siap? Setelah ini giliran kita" ucap Yamato.
"Tentu siap, Yamato-san" ucapnya sambil tersenyum kecil.
Yamato terkekeh dan mengelus kepala Riku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Dibalik Senyuman
FanfictionTidak ada yang menyangka jika seorang model dan center dari sebuah grup idol itu memiliki sebuah rahasia besar, rahasia dimana negara pun sangat tutup mulut dan menolak untuk berbicara. dibalik pekerjaan entertainmentnya, terdapat sebuah pekerjaan y...