Waktu berlalu begitu cepat...
Saking cepatnya sampai kita pun tidak menyadarinya...
"Hari ini kah..? Siap tidak siap aku harus tetap melakukannya..."
Dia melangkah masuk ke sebuah gedung dan berjalan menuju ruangan Sachou.
Tok! Tok!
"Masuklah"
Dia membuka pintu itu, dan...
"Eh?"
. . .
Beberapa jam sebelumnya...
Gedung ICO cabang Jepang
Riku tengah membuat laporan untuk ia kirimkan pada Akio, dan disaat yang sama Tim Alpha menyimpan gelas cappucino di mejanya.
"Ah...kalian..."
"Kau sudah bekerja keras dalam kasus besar ini, Riku" ucap Shiki.
Riku tersenyum kecil.
"Kalian juga sudah bekerja keras, kalian pantas mendapatkan jatah liburan"
"Tidak, tidak perlu--"
Ucapan Arisu dipotong.
"Ayolah...ini masih suasana tahun baru, lagipula Tim Alpha tidak akan dipanggil untuk pergi misi saat ini" pinta Riku.
Mereka tidak bisa menolaknya, tapi mereka juga khawatir kepada Riku. Takut terjadi sesuatu pada Riku...mereka takut komplotan Takamasa akan menyerang Riku.
"Jangan khawatirkan aku....aku akan baik-baik saja"
Mereka hanya bisa pasrah dan menerima tawaran liburan selama 1 bulan penuh.
"Baiklah. Tapi ingat! Selalu waspada, bawa senjata kemanapun untuk berjaga-jaga, selalu pulang ke rumah di bawah jam 11, jangan menerima ajakan orang asing, tidak mengambil permen yang ditawarkan oleh orang asing,..."
'ini dia....mode Ibu-ibu nya on seketika...' batin Shiki, Arisu, Elza, dan Riku sweetdrop.
"Iya iya aku mengerti Naoki-san! Aku bukan anak kecil lagii, aku akan menginjak 18 tahun bulan Juli nanti" protes Riku.
"Di mataku kau masih seorang anak kecil..." Ucap Naoki.
Riku hanya menggembungkan kedua pipinya, dan Tim Alpha tertawa bersama.
. . .
"Oh! Kau akan pergi, Riku?" Tanya Elza.
Riku mengangguk, "iya, hari ini Otoharu-san mendatangkan 6 orang yang ia rekrut, jadi mau tidak mau aku juga harus datang"
Elza mengangguk paham, "baiklah, ganbatte Riku"
"Arigatou Elza-san"
Dia berjalan ke arah lift ketika ia tak sengaja menatap sosok orang yang tak asing baginya.
"A-"
Orang itu pun menyadari kehadiran Riku di depan lift dan perlahan membalikkan badannya menatap Riku.
"Kau akan pulang, Riku-kun?"
"A-Ayah...?"
Benar. Itu adalah Nanase Akio.
Si pemalas yang hobinya main game, rebahan, dan mancing ikan di sungai tapi punya posisi jabatan yang tinggi dan tak lupa 2 sisi yang bertolakbelakang (Pemalas dan serius).
"Sedang apa Ayah....disini? Bukankah Ayah...." Riku masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Akio terkekeh kecil dan berjalan mendekati Riku, lalu dia merapihkan poni rambut Riku yang sedikit menghalangi matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Dibalik Senyuman
FanfictionTidak ada yang menyangka jika seorang model dan center dari sebuah grup idol itu memiliki sebuah rahasia besar, rahasia dimana negara pun sangat tutup mulut dan menolak untuk berbicara. dibalik pekerjaan entertainmentnya, terdapat sebuah pekerjaan y...