始めましょう !
Sesudah mengajar harus nya [name] pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman nya, karena mumpung hari ini dia ngajar satu kelas saja.
Tapi dia malah duduk dikursi nya diruang guru, dan malah kepikiran omongan sakusa.
"Menjauhi mereka berdua ya....“
[name] menghela nafas nya lalu menelungkupkan mukanya di kedua lipatan tangan nya.
[name] jadi sedih ,udah nyaman sama kiyoota malah disuruh jauhin.
Ah dia jadi ingin menunggu kiyoota pulang lalu mengobrol bersama dia tapi mungkin sakusa pasti menariknya pergi.
Mau nangisssss.....
Tapi disisi lain dia juga tak ingin menjauhi aku sakusa karena perempuan ini masih mencintai laki laki itu apalagi sekarang laki-laki itu satu kota dengan nya.
Dia bingung harus apa sekarang.
coba aja kalau [name] gak ngambil keputusan egois itu mungkin sakusa masih bersama nya ah dan mungkin juga menikah.
mau bagaimana lagi, ini kenyataan dan ini keputusan yang [name] ambil jadinya harus diterima.
"[name] -san kenapa belum pergi ke rumah sakit?
"menunggu kelas A-2 Pulang dulu"kata [name] sambil mengubah posisi nya menjadi duduk tegap.
"Memang nya kenapa sampai menunggu? "
"Ingin... Hanya ingin saja" tiba tiba saja pandangan [name] mengarah ke kotak bento yang ada diatas meja nya.
Tadinya itu untuk kiyoota karena anak kecil itu meminta nya untuk membuatkan bento, hanya saja [name] belum memberikanya karena ingat kata kata sakusa itu.
"Aku harus bagaimana..... " kata [name] pelan.
"Apanya yang bagaimana? "
"Tidak ada sensei.. Aku permisi ingin toilet dulu"
Sensei senior tersebut mengangguk dan [name] pun pergi menuju toilet dengan menunduk sampai sampai dia menabrak orang.
"Ma---"
"Pakai matamu"
Ketika mendongkak [name] langsung kaget, "s-sakusa"
Sakusa segera berlalu melewati [name] dan tentu saja perempuan itu segera menahanya, "tangan---"
"Sakusa aku.... "
Sakusa menatap [name] "apa? "
[name] menggigit bibir bawah nya,ingin bilang bahwa ia tidak bisa menjauhi mereka.
"Cepat bicara.."
"Aku...."
mungkin dia harus....
"Sakusa aku tidak masalah bila harus menjauhi mu tapi aku tidak bisa menjauhi kiyoota... " [name] pun menunduk.. "Aku mohon... "
Mengikhlaskan sakusa.
×××
Itu adalah pertama kalinya sakusa melihat [name] menangis.
Laki laki itu dipenuhi berbagai macam pertanyaan diotak nya ini.
"Kenapa [name] sampai memohon seperti itu? "
"Apakah [name] sesayang itu sama kiyoota? "
"Padahal mereka bertemu tidak lama ini"
sakusa jadi pusing sendiri dan ditambah juga memikirkan penyesalan nya karena bilang seperti itu pada [name]....
mana sekarang udah jam 1 malam lagi, mendingan laki laki itu tidur mumpung Hana gak a---
BRAKK!!
"KIYOOMI!!! "
"H-hana.. "
"KAMU KAN UDAH AKU KIRIMIN PESAN BUAT JEMPUT JAM 11 MALEM! TAPI KENAPA KAMU GAK DATANG HAH?! "
Sakusa langsung turun dari kasur kiyoota lalu menarik hana keluar kamar karema bila di dalam nanti kiyoota bangun.
"Kecilkan suaramu! "
"INI GARA GARA KAMU! JADINYA AKU PULANG NAIK TAKSI TAU! "
"Maaf aku ketiduran karena cape habis membantu teman dari sore sampai malam" bohong sih laki laki itu pergi ke rumah otang tua nya ditambah juga sibuk mikirin [nam--
"BOHONG! KAMU PASTI MAIN KAN SAMA KIYOOTA?! SAMPAI LUPA SAMA A--"
"kecilkan suara mu hana! "
hana mengatur nafas nya, dia itu udah terlanjur emosi jadinya gitu.
"lebih baik kau ganti baju dan tidur sekarang"kata sakusa lagi, lalu laki laki masuk ke kamar milik nya soalnya bila masuk ke kamar kiyoota perempuan itu bisa tambah marah.
hana yang masih diluar mengepal tangan nya, "anak sialan.. "
終わった
Jadi si sakusa itu masih cinta sama mba name hanya saja dia udah terlanjur benci dan juga kecewa lalu dia berusaha untuk menjauhi [name] tapi tapi tapi....
Ya tebak aja dah lah ya:v