始めましょう !
Keesokkan hari nya, sesak di dada Kiyoota sudah sembuh. Meskipun begitu oksigen masih harus siap sedia di sebelah kasur nya.
Bila jahitan di kepala masih belum kering, jadi dokter menyarankan Kiyoota untuk tidak banyak bergerak.
Karena Kiyoota anak baik dan selalu mendengar kan apa kata orang lain, dia menuruti nya.
Eh tapi kali ini dia mengajukan sebuah syarat yaitu [name] dan Sakusa gak boleh kemana mana.
Alhasil, [name] dan Sakusa harus izin dari pekerjaan nya.
Kalau Sakusa diizinkan dan [name] juga sama sih tapi beda nya kalau [name], Okaa-san nya malahan nyuruh dia untuk menemani sampai sembuh nanti.
[name] mau sih, cuman tugas nya pasti bakalan menumpuk. Pusing lah nanti.
"Mommy kenapa bengong? "
[name] langsung tersentak kecil lalu menatap ke arah Kiyoota "T-tidak ko, l-lebih baik sekarang Kiyoota tidur siang ya" katanya.
"Kamu ada masalah? " tanya Sakusa sambil memegang pundak [name]
[name] menoleh kemudian tersenyum kecil "Aku tidak apa apa ko"
Sakusa terdiam sebentar kemudian dia mengangguk mengerti.
"Kiyoomi dan juga [name] "
Langsung saja Sakusa dan [name] menoleh ke sumber suara dan menemukan Komori dengan wajah serius itu membuat mereka bingung.
"Kenapa? " Tanya [name]
"Tadi pagi pihak rumah sakit jiwa menemukan Hana gantung diri di kamar nya"
Sakusa membulat kan mata nya "M-Maksudmu dia bunuh diri? " tanya nya tidak percaya.
"Iya bisa dibilang seperti itu"
"T-tidak mungkin" kata [name] yang benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan Komori.
"Dia juga meninggal pesan untuk kalian yang berisi 'selamat tinggal, kita pasti akan bertemu lagi nanti' "
Kiyoota menangis mendengar itu jadi Okaa-san nya benar benar meninggalkan nya?. Laki-laki kecil ini pun segera menggenggam tangan [name] .
"Mommy.. Hikss.. Okaa-san pergi karena benci Kiyoota...? "
"T-tidak seperti itu"
Sakusa mengepalkan tangan nya lalu menghampiri Kiyoota kemudian memegang kedua bahu anak nya itu.
"Kiyoota, jangan pernah menangisi Okaa-san mu itu! "
"T-tapi itu Otou-san hiks... Okaa-san.. "
"DIA TIDAK PANTAS UNTUK----"
"Kiyoomi-kun jangan seperti itu" kata [name] sambil menarik tangan Sakusa pelan pelan.
Sakusa mengatur nafas nya setelah itu dia tertawa dan tak lama setelah itu dia menangis, [name] pun segera menarik nya kedalam pelukan lalu menenangkan nya.