[23]

3.5K 711 133
                                    

始めましょう !

Setelah Hana keluar dari ruangan Kiyoota, tak lama dokter dan suster masuk kedalam ruangan dan dikagetkan dengan peralatan yang sudah acak acakan.

"Cepat pasang kembali oksigen dan infus nya! " kata Dokter panik karena melihat Kiyoota yang kesakitan sambil memegang dada nya.

Suster pun mengangguk kemudian melakukan apa yang disurug oleh dokter tak lupa juga mereka menenangkan Kiyoota dan menyuruh nya untuk bertahan.

Sementara [name] yang sedang tertidur itu mulai terganggu karena suara orang orang yang ribut, perempuan ini pun mau gak mau membuka mata nya.

"Siapa yang berisik ini? " gumam [name] lalu menghela nafas nya.

[name] pun menoleh ke arah Sakusa yang masih tertidur. Perempuan ini jadi ingin membangunkan nya karena kasian bila tertidur dengan posisi seperti ini.

"Kiyoomi-kun bangun " ucap [name] sambil menepuk nepuk pipi Sakusa.

"...."

"Omi.. "

Sakusa pun langsung terbangun namun dia seperti masih setengah sadar soalnya mata dia setengah terbuka dan itu membuat [name] tersenyum kecil.

"Kita pindah ke dalam tidur nya ya, sambil menunggu Kiyoota"

Mendengar nama Kiyoota, Sakusa seketika sadar dan langsung membuka matanya "B-bagaimana keadaan Kiyoota? "

[name] langsung memegang tangan Sakusa "Dia belum bangun tapi aku yakin dia baik-baik saja, jadi kamu tenang ya" katanya.

Sakusa menghela nafas nya, dia benar-benar takut sekarang. Bila nanti terjadi apa apa dengan anak nya itu dia akan membenci dirinya dan tidak akan pernah memaafkan Hana sampai kapan pun.

"[name] - san dan Sakusa - san, Kiyoota ingin bertemu" ucap salah satu suster.

"K-kiyoota? " segeralah kedua orang itu masuk ke dalam ruangan dan menghampiri Kiyoota.

"Kiyoota kamu baik-baik saja kan? " tanya Sakusa sambil memegang tangan anak nya itu dan Kiyoota hanya bisa mengangguk.

"Syukurlah, kamu buat Mommy khawatir Kiyoota" ucap [name] sambil menahan air mata nya.

"My... Jangan nangis"

"T-tidak ko"

"Maafkan kami, karena kelalaian kami ada orang masuk ke ruangan Kiyoota dan membuka semua alat yang menempel pada tubuh Kiyoota. Tapi untung saja kami tidak terlambat memasang kan nya kembali"

[name] mengerutkan alis nya karena bingung, kenapa bisa? Terus juga siapa yang berani melakukan nya.

Berbeda dengan Sakusa, dia sudah kesal dan amarah pun semakin besar di hatinya "Aku yakin itu perbuatan Hana! Benarkan Kiyoota? "

"Kaa-san.... hanya menjenguk" ucap Kiyoota.

Cih benar, ternyata.

"T-tapi Kiyoota tidak akan terjadi apa apa kan? "

Dokter tersenyum kecil "Tidak, kami sudah menjamin nya...  Sekarang tinggal menunggu sesak nya sembuh dan jahitan dikepala nya mengering"

[name] bernafas lega dan perempuan ini pun segera memegang pundak Sakusa, membuat laki-laki itu menoleh "Sudah lah Kiyoomi-kun jangan marah seperti itu, kata Dokter kan tidak apa apa lebih baik sekarang berdoa yang terbaik untuk Kiyoota" kata [name] bermaksud menenangkan.

Meskipun dalam hatinya dia sudah muak pada Hana dan benci juga.

Sakusa tersenyum kecil, dia jujur saja sangat senang karena [name] masih ada disampingnya "Iya, terimak---"

"LEPASKAN AKU!"

"Ini orang gila nya, aku menemukan dia akan naik Taxi"

"DIAM KAU SIALAN! "

"H-hana? " Sakusa sudah bersiap siap untuk memukul perempuan itu namun di tahan oleh [name] " Jangan Kiyoomi-kun" kata [name].

"Sialan kau! Apa sebenarnya keinginan  mu itu hah?!" tanya Sakusa dengan emosi.

Hana berdecih sambil meronta minta dilepas kan tapi tenaga nya tidak sebanding dengang Otou-san nya Sakusa dan Komori.

"Aku? Tentu saja ingin dia mati! " kata Hana lantang.

[name] jadi ingin menjambak rambut nya itu.

"Hana kenapa kau jahat sekali" ucap Okaa-san nya Sakusa.

"Diam Kaa-san! Dia itu pembunuh! Dan nyawa harus di balas nyawa! "

"Pembunuh? Kau gila! Itu adalah sebuah kecelakaan! " kata Sakusa

"KECELAKAAN?! TIDAK MUNGKIN! ITU ADALAH PERBUATAN KIYOOTA, DIA MEMBUNUH KEDUA ORANG TUA KU! "

Sakusa mengepalkan tangan nya dan [name] langsung memeluk erat Sakusa "Kiyoomi-kun tenang ya"

"Kau benar benar gila" ini Onee-san nya Sakusa yang sudah benar benar kesal dengan Hana.

"Sepertinya memang iya, suster tolong bawa dia"

"Baik dokter"

"Aku juga akan membantu" kata Komori

Dokter pun mengangguk dan Hana pun dibawa keluar dari ruangan sambil meronta ronta minta di lepaskan.

"AWAS SAJA KALIAN! KIYOOMI! [NAME] ! KIYOOTA! "

Setelah Hana keluar dari ruangan, terdengar suara tangisan dan itu berasal dari Kiyoota. Jelas saja semua orang yang disana panik.

"K-kiyoota kenapa? "

"Jadi....hiks...okaa-san membenci Kiyoota...karena Kiyoota pembunuh? "

[name] langsung menggeleng "Tidak, Kiyoota bukan pembunuh sayang... Percaya pada Mommy ya"

"Mommy... Hiks.. Peluk Kiyoota"

Tanpa pikir panjang [name] langsung melakukan nya dan Kiyoota pun menangis di pelukan [name].

Sementara Sakusa benar benar sangat lelah sekarang, kenapa dia bisa mengalami cobaan yang sangat buruk seperti ini.

終わった !

Mba hana ketangkep nih 🌚

Mommy | Sakusa Kiyoomi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang