始めましょう !
Hana terus memikirkan jawaban dari Sakusa tentang perempuan yang bernama Mommy di gambar Kiyoota.
Kata Sakusa sih itu adalah Sensei nya, tapi kenapa Hana tidak yakin itu seakan akan bukan jawaban nya.
Terus juga dia aneh, sudah tau itu Sensei kenapa di namai Mommy.
Karena itu, Hana siang nya pergi menuju sekolah Kiyoota untuk menemui perempuan yang dipanggil Mommy itu tentu nya dengan alibi akan menjeput Kiyoota.
Dan pas sekali ketika dia akan masuk ke wilayah sekolah, dia berpapasan dengan seseorang yang menurutnya itu salah satu sensei disini.
"Permisi" ucap Hana dengan senyuman yang manis.
[name] pun menghentikan langkah nya, "Ah iya?"
"Ano.. Aku ingin bertanya apakah kau mengenal murid bernama Kiyoota?"
"Kiyoota? Iya aku tahu, mau saya antar bertemu dengan dia? Kebetulan sebentar lagi dia akan pulang"
"Boleh? Sensei tidak sibuk?"
"Ah tidak, aku sedang tidak ada pekerjaan jadinya hanya jalan jalan seperti yang dilihat" [name] beneran gabut jadinya nyari udara segar.
"Baiklah, terimakasih"
Mereka berdua pun berjalan bersama menuju kelas Kiyoota dengan beberapa obrolan. Saking asiknya mengobrol mereka tak sadar sudah didepan kelas Kiyoota.
"Ini kelas nya"
"Oh? Okaa-san? " panggil Kiyoota yang baru saja keluar dari kelas.
Okaa-san?
[name] sedikit terkejut, ternyata ini istri Sakusa itu.
Hana tersenyum, "Halo Kiyoota?" tanya nya
Entah kenapa Kiyoota sedikit takut, Laki laki kecil ini pun langsung bersembunyi di kaki belakang [name] dan itu membuat Hana terkejut.
"Kiyoota? Kenapa? Itu Okaa-san mu kan? " tanya [name] bingung.
"Takut" katanya pelan.
Hana ingin marah detik itu juga, hanya saja dia harus menahan nya sampai rumah terus juga kan malu disini masih ada anak anak dan juga para sensei.
"Ayo pulang, Okaa-san buatin makanan kesukaan kamu nanti dirumah" kata nya.
Kiyoota menggeleng dan malah memeluk kaki [name] erat, "Mommy, aku tidak mau pulang"
Hana terdiam setelah mendengar itu, kemudian perempuan ini menatap [name] intens. 'Jadi dia orang yang ada digambar Kiyoota' batin Hana
[name] pun berjongkok menghadap Kiyoota "J-jangan seperti itu kasian Okaa-san mu jauh jauh menjemput kesini, ikut ya? " kata [name] lembut.
Kiyoota menunduk dan laki-laki kecil itu pun mengangguk pelan. Sementara Hana yang melihat itu merasa jijik kemudian dia berdecih pelan.
Tapi dia mengubah raut muka nya seperti biasa lagi, "Ayo Kiyoota" ajak Hana yang diakhiri dengan senyuman.
Kiyoota pun berjalan ke arah Hana lalu menggenggam tangan Okaa-san nya itu, dan setelah itu Hana menatap kearah [name].
"Oh iya, Sensei Hati hati ya" kata Hana.
[name] mengerutkan alis nya karena tidak mengerti, tapi beberapa detik kemudian paham, pasti hati hati dijalan maksudnya. "Ah iya terimakasih" balas [name]
Hana tersenyum kecil mendengar nya. "Ayo Kiyoota"
Mereka pun berjalan bersama menuju keluar sekolah, tapi ketika diperjalan Hana memberhentikan jalan nya dna itu membuat Kiyoota ikut berhenti.
"Kiyoota? "
"Iya?" tanya nya sambil mendongkak ke arah Hana.
Hana tersenyum lagi tapi sekarang seperti memiliki arti lain, "Ayo bersenang senang dirumah"
×××
Malam hari ini begitu dingin, Sakusa jadi ingin cepat cepat sampai dirumah lalu memeluk Kiyoota dan menciumi kepala anak satu satu nya itu.
Tapi tiba tiba saja dia kepikiran tentang muka tenang milik [name] yang sedang tidur bersama nya kemarin, laki laki ini pun tersenyum kecil.
"Aku ingin melihatnya lagi" gumam nya.
Tak lama mobil yang dikendarai oleh Sakusa pun berhenti di depan rumah milik nya. Laki laki ini pun memarkir nya kemudian turun dan segera berjalan menuju rumah.
Ceklek
"Tadaima... "
Sakusa mengerutkan alis nya ketika melihat semua lampu di dalam rumah nya itu mati, dan ia yakini itu bukan mati lampu.
Laki laki ini pun segera menyalakan lampu nya tapi ternyata tidak mau menyala, tentu saja dia langsung saja bingung.
Sakusa mengambil handphone nya kemudian menekan tombol senter lalu mengarahkan nya ke segala arah, namun tidak ada tanda tanda dari kedua anggota keluarganya.
"Kiyoota?! " tidak ada jawaban.
"Hana?! " tidak ada jawaban juga.
Sakusa pun jadi panik dan segera ke lantai 2 untuk ke kamar anak nya.
Ceklek
Sakusa segera menyenteri kamar milik Kiyoota, dan dia kaget bukan main saat melihat ke arah kasur.
"K-kiyo... "
Itu Kiyoota yang terbaring dengan kepala yang dipenuhi dengan darah.
終わった !
Gak bisa buat cerita konflik kaya gini:(
Maaf keun nih kalau aneh:(