始めましょう !
Saat ini Sakusa tengah tertidur dengan kepala berada di atas pangkuan [name] dan Perempuan ini mengerti ko bila laki laki ini sudah lelah.
Bagaimana tidak lelah coba, setelah bekerja kemudian panik lalu menangis dan ya pada akhirnya Sakusa pun tumbang.
[name] hanya bisa mengusap kepala Sakusa saat ini dan juga tidak ada niat membangunkan nya sedikit pun.
Disisi lain juga dia saat khawatir pada Kiyoota, tapi kata Dokter tidak perlu panik pertolongan terbaik sudah diberikan dan sekarang tinggal menunggu anak kecil itu siuman.
Tapi tetap saja [name] tidak bisa tenang, padahal Kiyoota bukan siapa siap-- hanya sebatas murid maksud nya. Tapi rasa khawatir ini sudah seperti ke anak nya.
[name] menghela nafas nya. Sejujur nya dia ingin tahu kenapa Hana sekejam itu melakukan hal ini pada Kiyoota.
Padahal dia yakin Kiyoota itu tidak pernah melakukan hal jahat atau pun melakukan hal yang menyakitkan orang lain.
Kiyoota anak baik.
Tapi kenapa Hana seper--Ah sudah lah.
"Bagaimana keadan Kiyoota? "
"Oh? Motoya-kun? "
Komori tersenyum kecil "Maaf aku lama, ada sesuatu yang harus ku urus" kata nya.
[name] menggeleng kecil "Tidak apa apa, soal Kiyoota dia masih belum siuman aku juga tidak tahu dia kapan bangun" katanya.
"Ah sepetinya itu ya"
"Hm"
"Lalu kenapa kau menunggu di luar [name]? "
"Itu, Kiyoomi tidak mau masuk karena dia takut jadi dia memintaku menemaninya di luar "
"Soal Hana? "
[name] menunduk "Soal itu Polisi masih mencari nya tapi masih belum ada kabar apapun" kata nya.
"Sialan" Komori pun duduk disebelah [name] lalu memijat pelipisnya "Aku dari dulu memang sudah tidak setuju bisa Kiyoomi dijodohkan dengan perempuan itu"
"Eh? Dijodohkan? "
Komori mengangguk.
Jadi dia dijodohkan? [name] kenapa baru tahu itu. Perempuan itu pun memegang pundak Komori "Beri tahu aku semua nya"
Komori terdiam sebentar lalu "Baiklah"
Komori pun mengatakan semua nya tentang Hana pada [name] dari perjodohan, anak kecelakaan, sampai dendam Hana dari dulu.
Dan setelah mendengar itu [name] benar benar benci sangat membenci Hana "Kenapa bisa di berpikiran seperti itu? Padahal Kiyoota tidak salah apa apa" ucap [name] sambil mengepalkan tangan nya.
"Aku juga tidak tahu"
"Motoya-kun aku ingin menyuruh mu boleh? "
"Apa? "
"Kiyoomi mungkin akan memarahi ku tapi tolong jemput kedua orang tua nya kesini"
"Eh? Mereka belum di beri tahu? "
"Belum karena Kiyoota takut dan tidak ingin membuat mereka khawatir "
Komori menghela nafas nya, kemudian dia berdiri dari posisi duduk "Baiklah, tunggu ya aku akan segera kembali" kata nya.
"Iya hati hati Motoya-kun jangan ngebut"
"Aku mengerti "
Komori pun mengangguk kemudian berjalan menjauh dari tempat [name] dan Sakusa berada.
Setelah memastikam Komori pergi, [name] kembeli mengusap kepala Sakusa dengan penuh rasa sayang, ya karena dia masih sayang Sakusa.
Kalian tahu itu.
Tiba tiba saja rasa kantuk menyerang, maklum dia juga lelah karena pulang dari sekolah tadi telat banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan.
"Mungkin tidur sebentar tidak apa apa, nanti juga Motoya pasti ngebangunin" gumam [name].
Benar saja, beberapa menit kemudian [name] tertidur dengan kepala disenderkan kebelakang.
Disisi lain Hana yang sejak tadi mengintip di balik tembok menyeringai kecil "Bagus" perempuan ini pun segera keluar dari persembunyian nya lalu berjalan pelan menuju kamar Kiyoota di rawat.
Sesampainya didalam Hana menghela nafas nya "Aku kira kau sudah mati" kata nya dengan nada sedih.
"Baiklah akan ku lakukan lagi" Hana pun berjalan menuju tempat tidur Kiyoota lalu memegang selang infus nya.
"Ini di cabut tidak apa apa kan?"
"O-Okaa-san..... "
"Are? Sudah bangun ternyata" kata Hana sambil mencabut selang infus nya.
"O... Tou-san... M...my"
Hana tersenyum kecil "Mereka ada diluar ko" kini hana melepaskan masker Oksigen yang Kiyoota pakai dan membuat anak itu kesulitan bernafas.
"O.... okaa-san s-sakit... "
"Ah Okaa-san sudah selesai tinggal menunggu saja, kalau begitu Sayonara Kiyoota"
Dan Hana pun segera berjalan keluar dari kamar Kiyoota meninggalkan anak itu yang kesulitan bernafas.
"Dia pasti akan segera mati"
終わった !
Mau tamat yeaaaa. 🌚