six of us

100 25 0
                                    

ia berlari menabrak orang orang yang melewatinya, ia mencari sabahatnya di bagian Minuman tapi tidak ada. jika tidak ada maka mereka di bagian food frozen yang berada dipojok.

astaga menyusahkan

brakk

sekitar 20 orang menoleh ke vele

"Hey!"

"yaampun vel, kok bisa nabrak sih"
Fisa membantu sabahatnya berdiri, ternyata ia menabrak keranjang belanjaan milik mereka.

dibagian peralatan mandi.

vele berdiri memegangi pinggangnya
"kenapa malah dibagian peralatan mandi sih? mau renang?"

"nga sih, tadi sikat giginya Alfa katanya udah bolong"

"hehe"
orangnya meringis

23 menit

vele buru buru mengandeng tangan Alder dan Mira, mengajak mereka semua untuk keluar. tapi

"yaallah, mas"

mendengar kalimat itu dan suara sabun yang berjatuhan dari rak, mereka menoleh. menemukan seorang pria yang kejang kejang dilantai dengan orang orang yang mengerubuninya.

ia meminta sahabatnya mundur dan ia maju masuk disela sela kerumunan, semua orang minggir menyisakan ruang untuknya. ia memeriksa bagian tubuh pria itu diluar baju dan menemukan sebuah.. seperti gigitan.. tapi seperti gigitan hewan di pahanya.

tubuh pria itu tetap kejang kejang.

1

2

"mbak pernah mempelajari medis?"
tanya perempuan berbaju orange mengajak adiknya berada di belakang

3

4

vele tak menjawab, tapi malah mengambil isolasi hitam berukuran besar lalu membukanya, mengisolasi mulut pria itu. semua orang yang mengerubuni riuh mengomentari tindakannya.

5

"eh mbaknya kok dia digituin"

6

7

8

tak ada reaksi, tubuh pria itu diam.

9

vele menyuruh semua orang berdiri menjauh darinya

10

mata pria itu terbuka tapi merah seperti darah, bangun dengan tubuh lentur seperti karet.

semua orang yang melihatnya berteriak histeris. yang awalnya dia menatap vele, beralih menatap yang berteriak dibelakangnya.

mereka berlima kaget tapi menutupi mulut karena langsung paham pria itu tertarik dengan kebisingan

ia mengambil HIT anti kecoak derada di rak paling atas lalu menyemprotkannya ke pria itu, tidak ada raungan karena terhalang isolasi.

"AMBIL HIT YANG BANYAK!"
mereka mengambilnya lalu bersiap menyemprot seperti vele namun

"LARI, LARI, CEPETAN!"

"Dewan sialan!"
ia melempar sisa HITnya sampai pria itu terhuyung ke belakang, mengambil pisau dari tas yang ia bawa.

menginjak dada pria itu dan menancapkan pisau ke dahinya.

darah menyembur mengenai baju serta rambut dan bau amis seperti darah menstruasi menyerbak.

ia berdiri tapi merasakan tanah berguncang.

sesegera mungkin ia berlari menyusul temannya di mobil sembari berteriak sepanjang ia melewati lantai di swalayan.

"LARI!"

"LARI, BODOH! BUKANNYA MELAMUN!"

tanah bergetar namun dalam kekuatan kecil, sehingga hanya sebagian orang yang tau tapi menganggapnya hal sepele.

vele membuka pintu kemudi, dan menemukan Raiden yang duduk disana. ia menyuruhnya pindah.

"kunci mana kunci??"
ia meraba raba kemudi

"udah disitu vel, siap berangkat"
balas Raiden

Vele bernafas lega, menyenderkan kepala dikursi kemudi lalu memakai sabuk pengaman. bersiap memundurkan mobil.

dug

Mira dan Fisa berteriak menutupi matanya kala melihat seoarang pria dengan tampilan wajah yang penuh darah dan mulutnya sobek.

vele tak perduli dan terus memundurkan mobil hingga suara renyah dari tulang yang remuk terdengar ngilu.

ia menancap gas sebelum keadaan jalanan macet lagi. 50km/jam.

"pelan pelan, hey!"
teriak Fisa dari belakang

"tadi itu makhluk apa?"
Raiden menepis ke kursi penumpangnya, kala vele menambah kecepatan.

"gini dong cepet, nga kaya Raiden nyetir mobil kek siput"
cibir Alder. anak aneh memang

"gini, itu tadi gatau namanya apa TAPI ITU MENYEBAR MELALUI GIGITAN dalam waktu sekitar 30/40/50 detik setelah digigit. bukan cuma melalui gigitan, tapi melalui darah. cek tangan, kaki atau apapun punya kalian kalo ada gigitan bakalan gw turunin disini"
cerocos Vele sembari pandangannya tak lepas dari jalanan yang penuh motor bukan mobil.

"Ebola?"
ucap Alfa tiba tiba membuat vele menurunkan kecepatan dan menoleh ke belakang

"Ebola colab sama Rabies"

"VEL AWAS!"
seru Raiden kala mobil hampir menabrak, bukan hampir tapi sudah menabrak orang yang sama seperti pria tadi.

"itu bukan manusia, jadi ga masalah"

"terus?"

vele menghela nafas tidak ikhlas
"udah sih jangan tanya terus!"

"kita mau kemana?"
Alfa memajukan badannya

"Bandung"

seketika semuanya melotot
"GILAK KALIK!, GW GA BAWA BAJU ATAUPUN APA. MAMA PAPA DIRUMAH BERDUA DOANG"

"mereka udah ke Bandung duluan, bege!"

"kemana?"

"tengah hutan"

"hah?"

"pengungsiannnn"





















VICTOVYA PROJECT || COMPLETE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang