VICTOVYA PROJECT || COMPLETE ✓

nerd

baling-baling helikopter bergerak lebih cepat membuat badan helikopter terangkat ke udara seiring merindingnya teman teman vele.

dug

mata mereka melotot pertama kali melihat zombie yang salah satu matanya menghilang, setiap detik darah mengucur.

tangan sebelah kiri terpotong abstrak.

menabrak mobil yang vele tinggalkan. Satu per satu keluar dari tempat mereka, membenturkan kepala ke kaca mobil.

Vele agak kaget tapi tetap dengan ekspreksi yang sama. Teman temannya merinding sekujur tubuh.

Mira mengenggam tangan Fisa dengan eratnya, tangannya memerah muda.

Ryan hendak mengangkat senapannya hendak membidik mereka, tapi Vele menahannya dengan menggeleng lirih, berkedip tiga kali.

dia paham karena dia peka.

Gadis pemberani itu melihat kebawah, ia lupa takut ketinggian.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Pegang tanganku, Aku tremor"
Ucap Mira sembari meringis kala menginjakkan kakinya ke tanah tengah hutan.

58 menit perjalanan dari tempat retakan sampai dengan pengungsian, cukup lama ditambah bokong yang panas.

Ketika sampai ditujuan, vele menghirup udara banyak banyak sampai lupa menghempaskannya.

Terlalu sejuk untuk bau anyir yang ada dijalanan ia lewati tadi, ditambah bau bensin.

sebelum masuk, mereka diperiksa oleh tenaga medis. Vele pun tak mengerti obat tetes apa yang diteteskan dimata itu, dingin agak panas.

Belum selesai, ia diambil sampel darahnya, ingib protes tapi maklum wanita itu tak tau dia. Sudah pasti golongan darahnya beda.

Belum selesai juga, ia mandi sesuai protokol. Diawasi, iya diawasi.

Oleh dua wanita yang membantunya, kulitnya seperti digosok batu. Jangan lupakan sabunnya yang bau obat obatan rumah sakit.

Andaikan ia bisa protes ke Letnan.

sepertinya terbaik.
ah sudahlah.

Ia bisa makan enak hari ini!. Hehe, cukuplah untuk minggu berikutnya yang akan ia habiskan untuk makan makanan kaleng.

Tapi ia lihat tadi disebelah kanan, kanan bangunan ada pohon Rambutan dan Mangga.
Itu pasti gratis tak perlu izin.