worried

40 11 0
                                    





bau obat obatan yang tercium oleh indra penciuman vele membuatnya terbangun dari pingsannya , berusaha membuka mata namun rasa sakit yang tengah menyerang kepalanya membuatnya kesulitan .

warna putih dinding dan cahaya lampu yang kontras semakin membuatnya pusing . ingin berteriak tapi tenggorokannya kering . rasa sakit dikepala , lutut dan sekujur tubuhnya seperti remuk .

terakhir kali ia menginggat dirinya jatuh dari tangga karena dikerjar zombie dan akhirnya tergelincir . tunggu , sebelum dia pingsan dia melihat seorang berbaju tentara yang menghampirinya sembari menembaki zombie yang hampir menerjang tubuhnya .

aiss , hanya itu yang dia ingat .

"eungg " erang vele sembari beberapa kali mengerjapkan matanya untuk memyesuaikan cahaya yang masuk .

ceklek..

terdengar suara pintu yang terbuka dan masuklah kelima sahabat vele .

"vele sadar!" pekik mira dan menghampiri vele yang berbaring di ranjang diikuti yang lain .

"astaga vele..! , ada yang sakit?" ucap fisa .

"kau butuh apa butuh apa?"  ucap mira yang melihat vele menunjuk gelas berisi air putih sambil mengelus tenggorokannya .

dengan segera mira mengambil gelas tersebut , membantu vele untuk duduk dan memberikan gelas berisi air putih ke vele . vele meminumnya .

vele mengerjabkan matanya "ini dimana? , rua--ngan ini asing bagiku"

"kata kapten lu jatuh saat mencoba melarikan diri dari zombie , abis itu tergelincir saat menuruhi tangga . alhasil jatuh terus pingsan . kapten juga yang bawa lu keruang perawatan darurat ini" raiden menunjuk ryan yang sedang tertidur disofa tak jauh dari tempat vele duduk .

vele menyibak rambutnya lalu menyentuh pelipisnya yang diplester . ahh ternyata yang menolongnya kapten ryan .

"lu sih disuruh jangan keluar nga mau nurut , akhirnya jatuh dari tangga kan" ucap mira lalu vele memandangnya .

"zombienya udah mati semua?" tanya vele .

"udah lah . owh iya koridor lantai 1 jadi banyak darah dan juga iww..... bau anyir" fisa bergidik ngeri .

"sekarang juga lagi dibersihin" tambahnya .

"jadi pengen pindah planet"  ucap alfa tiba tiba dengan nada lesu .

"iya , kita juga nga mungkin di pengungsian selamanya" setuju alder dengan menekankan kata 'selamanya' .

vele mendengus kesal , ia juga tidak mau di pengungsian selamanya . setiap hari para korban yang selamat dijemput untuk kepengungsian . para pengungsi semakin banyak , lalu apakah stok makanan akan cukup? .

tunggu , bukan hanya stok makanan . stok obat dan ruang untuk pengungsi lainnya apakah akan cukup jika pengungsi terus bertambah? .

ingin sekali rasanya vele mencari pulau kosong untuk ditinggali .

"eumm... mira?" panggil vele .

"ya? "

"bisa bantu aku jalan?"

"no! , kata dokter lidya harus memakai kusi roda . lihat luka dilututmu  , itu cukup parah!" tegas mira .

"ya ya ya aku mengerti" mira beranjak mengambil kursi roda dari luar ruangan lalu yang lain membantu vele untuk duduk dikursi roda .

owhhh... ini sangat buruk .

"aku seperti orang lumpuh" vele mengerucutkan bibirnya .

"berdoa saja , semoga lututmu cepat sembuh" imbuh mira mendorong kursi roda yang dipakai vele ke sofa tempat ryan tertidur .

VICTOVYA PROJECT || COMPLETE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang