found

50 15 0
                                    

Raut wajah semua sahabatnya nampak kesal dengan dirinya. Mira dan Fisa suit dan Mira gantian yang jaga. Sekarang mereka sudah bersembunyi ditempat yang berbeda.

Vele tak memberitahu dimana ia sembunyi dari awal tadi, sekarang babak dua. Ia berencana sembunyi di bangku pengungsian depan.

Raiden bersembunyi didalam, Alfa dibalik pembakaran sampah, Fisa dibalik tembok yang digunakan Mira untuk jaga. memang curang, sedangkan Alder di balik papan mading.

18

19

20

"UDAH YA-!"

"kena!"
baru saja dirinya berteriak, Fisa sudah menyentuh tembok dahulu
"wah curang lo!"

"eh nga ya! pas jaman sd juga begini!"
Fisa ikut ngegas
"yudahlah, serah"

Alfa merasakan bulu kuduk punggungnya naik semua, merasa ada orang lain yang ikut bersembunyi di belakangnya. Ia beberapa kali menoleh namun tak ada apa apa

Raiden bersembunyi dibawah tangga yang banyak cerita berkembang jima bawah tangga banyak penunggu makhluk halusnya.

Alder bersembunyi dibalik mading yang depannya terdapat satu jendela, menguntungkan dia, karena bisa melihat siapa yang kemari. Namun ia takut jika tiba-tiba muncul wajah putih pucat seperti dehidrasi.

Sedangkan vele berjalan menempel ditembok, merayap. Tidak seperti cicak loh. Melewati tumpukan kardus yang digunakan Raiden tadi, terus mengamati sebelah kiri jika Mira datang.

nj- ia tak sengaja tersandung batu, untung tak jatuh. Ia menoleh ke kanan sekilas dan kembali berjalan maju biasa namun masih mengamati belakangnya

Melirik sampingnya yang hutan lagi, ia mempercepat langkahnya.

Baru beberapa langkah dan berganti pandangan didepan, ia menginjak kaki orang dan hampir menabrak dadanya. Ia menutup mata dan menahan nafasnya

.

.

Berbaris sejajar dan tak rapi, Semuanya menunduk sembari memainkan tangannya dibelakang punggung. Kecuali Vele yang berada dibarisan paling samping dan malah mendongak memainkan bibirnya dengan pandangan tak tau memandang siapa.

Didepan barisan terlihat seorang bertubuh bugar hanya memakai kaos hijau dan celana hijau juga tapi lorek lorek seperti kacang hijau. melipat tangannya didepan dada.

Ditemani seorang yang berpakaian sama namun berkacak pinggang melihat mereka semua.

"MAJU TIGA LANGKAH!"
teriak Ryan memberi aba aba. Dan mereka menurutinya

"kenapa kalian malem-malem di lapangan?"
tanyanya
"Kita main petak umpet, eh-"
jawab Alder yang dibalas injakan kaki oleh Vele.

"siapa yang memulai?"

". . ."

"jika tak ada yang menjawab, kalian push up 50 kali"

Dengan ragu dan tangan yang tremor, Fisa dan Raiden mengangkat tangan pelan.
Namun Ryan hanya acuh dan malah melirik Vele.

VICTOVYA PROJECT || COMPLETE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang