Requested by : Ouka_Ardiansyah
~~~~
"Hiiro kun, apa yang kau lakukan??" tanyaku padanya. "Ahh aku tak mengerti, bagaimana cara menggunakan hal ini" katanya sambil meletakkan telepon genggam miliknya ke atas meja. "Semua orang harusnya bisa menggunakan hal ini, sebenarnya kau berasal dari mana??" tanyaku padanya. "Umu, aku berasal dari desa, aku kemari untuk mengejar nii chan" katanya padaku.
"Nii chan, Amagi Rinne bukan??" tanyaku padanya. "Ah iya, dia adalah kakakku. Apa kau tahu dimana dia??" tanyanya padaku. "Ah tentu saja aku tadi habis dari kantor cospro"
"Jadi dia berada di sana??" tanyanya padaku. Ia kemudian segera beranjak pergi tetapi aku menghentikannya. "Tidak, ia tak berada di sana" kataku padanya. Ia sedikit kecewa lalu kembali duduk."Ah bagaimana kalau aku membantumu mencari kakakmu??" tanyaku menawarkan bantuan. "Ehh?? Kau mau membantuku??" tanyanya. Aku mengangguk. "Tapi sebelum itu aku ingin makan siang sebentar, bagaimana kalau kita makan siang bersama??" tanyaku padanya. Ia mengangguk. "Ah bagaimana kalau omurice, Shina san pernah membuat omurice yang enak untukku" katanya padaku dengan semangat. Aku mengiyakan permintaannya dan mengajaknya ke kantin.
~~~~
"Ohh nee san, kau datang hari ini" kata Niki menyambutku dengan semangat. "Dan kau bersama Otouto kun hari ini" katanya semangat. "Jadi apa pesananmu hari ini??" katanya sambil siap mencatat pesananku. "Kurasa dua porsi omurice untukku dan Hiiro kun" kataku padanya. "Baiklah" ia kemudian bergegas ke dapur dan memasak untuk kami. "Jadi dimana nii san??" tanyanya padaku. "Yah aku tidak tahu persis tapi sepertinya ia pergi berjudi lagi hari ini??" kataku sambil berpikir. "Nii san berjudi??" tanyanya panik. "Apa kau tak mengetahui hal itu??" tanyaku padanya. "Tidak, nii san dulu selalu baik padaku dan semua orang di desa"
"Tunggu, kau berasal dari desa??" tanyaku padanya. Ia mengangguk. "Tak heran kau tak bisa menggunakan telepon tadi, tapi aku melihat hasil ujianmu dan kupikir kau cukup pintar" pujiku. Ia hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
"Ini dia pesanan kalian, 2 porsi omurice dan kopi seperti biasanya untuk nee san" kata Niki sambil meletakkan 2 piring omurice dan segelas kopi. "Dan untuk otouto kun aku membawakan air putih untukmu" ia meletakkan sebotol air di atas meja. "Terima kasih Niki kun" kataku padanya. Ia kemudian kembali bekerja seperti biasa.
"Jadi dimana nii san??" tanya Hiiro padaku dengan semangat. "Tolong tenang dulu Hiiro kun, kita akan selesaikan makanan ini dulu lalu mencarinya" kataku sambil menenangkannya. Ia dengan lahap menghabiskan omurice miliknya.
~~~~
"Baiklah, kalau begitu dimana kita akan mencari nii san??" tanyanya padaku. "Aku sebenarnya sudah punya tempat pasti tapi lebih baik kita tidak kesana terlebih dahulu. Itu bukan tempat untuk anak sepertimu" jawabku padanya. "Ohh, bagaimana kalau kita mencarinya di cospro" kata Hiiro menghiraukan ocehanku. "Aku kan baru saja dari sana" kataku padanya. "Anu bagaimana kalau kita menelpon nii san saja??" tanyanya padaku. "Aku tak tahu cara menggunakan ini jadi bagaimana jika kau mengajariku??" tanya Hiiro padaku. Ia sebenarnya meminta tolong padaku jadi mengapa tidak??
"Baiklah kurasa aku bisa melakukannya" balasku. Ia terlihat senang, kami kemudian kembali ke kantor starmaker agar aku bisa mengajarinya.
~~~~
"Jadi kau gunakan ini untuk menelepon, kau bisa memasukkan nomor telepon disini"
"Baiklah"
"Disini kau bisa mengirim pesan pada nomor tersebut"
Hiiro mengangguk.
"Dan disini kau bisa mengunduh aplikasi yang banyak"
Aku menunjukkan beberapa fitur telepon genggam padanya. Ia nampaknya cukup pintar karena ia bisa mengerti hanya dalam satu kali kuajar.
"Oohh terima kasih (name) san, benda ini sungguh hebat yaa. Kalau begitu kurasa aku akan mencoba menelepon nii san" ia mengambil teleponnya dan memencet tombol telepon. "Hiiro kun kau membutuhkan nomor telepon Rinne kun, tapi ini akan kuberikan nomornya" kataku sambil mengetik nomor Rinne pada telepon Hiiro. "Mari kita lihat, kurasa aku akan menyimpan kontak nii san terlebih dahulu" Hiiro kemudian menyimpan kontak milik Rinne dan meneleponnya.
........
Tak ada jawaban darinya. "Uhhh (name) san, kenapa teleponnya berbunyi seperti ini terus??" tanyanya. "Ia tak mengangkatnya" jawabku. "Kurasa kita benar benar harus kesana" tambahku. "Umu, baiklah, kita akan pergi ke tempat (name) san pikirkan"
"Tidak, tidak, kau tak boleh kesana. Itu bukan tempat untuk orang sepertimu" tidakkah kau mengerti?? Aku mencoba melindungi kepolosanmu itu. Kau tak seharusnya pergi ke casino. "Tapi aku ingin bertemu nii san" katanya kecewa. "Aku akan membawanya kesini" kataku sambil beranjak dari tempat dudukku. "Kau tunggu disini, aku akan membawanya kemari"
Dan aku pun pergi untuk menyeret Amagi Rinne kepada Amagi Hiiro. Rinne memaksa tak ingin bertemu dengannya tapi aku menyeretnya. Tentu saja dibantu oleh Kohaku, salah satu member dari unitnya, Crazy : B.
"Sudah kubilang aku tak ingin bertemu dengannya" balas Rinne sambil meronta ronta. "Kau tak tahu, ia sangat sedih ketika aku melarangnya menemuimu" kataku padanya. "Ohh Nii san, aku mencarimu" katanya senang ketika ia melihat Rinne yang kuseret ke kantor starmaker. "Apa yang kau inginkan kali ini??" tanyanya pada Hiiro tak ikhlas. "Yah kupikir aku akan menemui nii san saja" ia menjawab. Kurasa tak ada alasan spesifik ia ingin menemui Rinne.
"Dengarkan bodoh, kau jangan mengejarku lagi, mengerti?? Aku kemari untuk menjadi idol. Jika kau hanya ingin mengikutiku, maka kembalilah ke desa" katanya sambil pergi dari sana. Kurasa ia ingin kembali berjudi lagi. "Nii san..."
"Hiiro kun?? Kurasa kau tak perlu sedih begitu" kataku sambil menenangkannya. "Tidak, kurasa nii san benar" balasnya. "Aku hanya kemari untuk mengejarnya dan membawanya pulang tapi aku malah menjadi idol sekarang. Kurasa idol bukan pekerjaan untuk bermain main kan??" tanyanya padaku. Aku hanya terdiam. "Kalau begitu, yang perlu kau lakukan hanya mencari alasan yang baru" Hiiro yang sedikit bingung menatapku. "Yah kau tahu banyak orang yang menjadi idol dengan beberapa alasan seperti membuat para fans mereka di luar sana tersenyum bahagia. Atau membanggakan orang tua mereka. Kau tahu?? Kau tinggal mencari alasan tersebut" kataku memberinya saran. Ia cukup pintar jadi seharusnya ia mengerti akan perkataanku.
"Begitu ya.... Tapi kurasa kau benar. Terima kasih (name) san" katanya tersenyum. "Yah kurasa itu tak masalah, sudah tugasku untuk membantu idol yang membutuhkan bantuan bukan??" kataku padanya. "Umu. Tentu saja, kalau begitu bisakah aku menjadi idol dan bernyanyi untukmu??" tanyanya padaku. "Ehh??" aku kebingungan.
"Kau bilang aku harus menemukan alasan untuk tampil bukan?? Bagaimana?? Kalau kau menjadi alasanku??" tanyanya. Tanpa kusadari mukaku mulai memerah. "Ehh ada apa?? Apa aku mengatakan sesuatu yang salah?? Kenapa mukamu memerah??" tanyanya khawatir. Ah benar, ia tak pernah melihat hal seperti ini bukan.
Aku segera menutup wajahku dengan tanganku. "Tidak, tidak apa apa" balasku. Setelah beberapa saat menenangkan diri aku kemudian menjawabnya. "Tapi aku senang kau mau menjadikanku sebagai alasanmu"
~~~~
After ending
"Jadi aku mengatakan hal itu kepada fans fans kita" cerita Hiiro dengan semangat. "Hal itu??" tanyaku penasaran. "Umu. Yang kukatakan padamu di hari itu. Dan kurasa mereka menyukainya" kata Hiiro sambil memakan omurice miliknya. "Ohh kata kata itu. Jadi saat itu kau latihan denganku??" tanyaku sedikit kecewa. "Tentu saja tidak, aku sungguh sungguh tapi kupikir dengan mengatakan hal itu kepada fans maka Alkaloid bisa mendapat lebih banyak fans" aku hanya tertawa mendengar perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ensemble Stars Oneshot
Short StorySepertinya ga perlu deskripsi karena sudah tertera di judul. Lagi gabut aja jadi pengin buat Oneshots. Jadwal update ga teratur, kalo niat bisa seminggu 2 cerita atau lebih. Warning : bakal banyak OOC disini karena ga semua chara aku bisa IC, tapi...