Edit : Lupa ngetag yang request TwT, maafkan diriku
Requested by : Jechan_v
~~~~
Menjadi ketua osis tentu sedikit menyulitkan apalagi ketua osis dari sebuah sekolah idol.
Itulah yang dialami Isara Mao setiap harinya, mengurus kertas yang bertumpuk tumpuk di ruang OSIS. Hampir setiap hari, setiap waktu ia mengurusi kertas kertas tersebut, bukannya mengurusi (name).
"Sebenarnya apa yang dipikirkannya itu" (name) mendengus kesal ketika ia melihat Mao yang sibuk bekerja. "Ini bahkan sudah ke 10 kalinya ia menolaknya. Tentu saja kertasmu tersebut penting, kalau begitu kau pacari saja kertasmu itu" keluh (name) sambil mengambil tempat duduk di kafe.
"Sudah kubilang kan, maa kun hanya sibuk dengan pekerjaannya. Ia bahkan sekarang mulai mengabaikanku" Ritsu datang menghampiri (name) dan duduk di hadapannya. Dan berkumpullah dua orang pecinta Maa kun dalam operasinya menyingkirkan cinta Mao pada kertas kerjanya.
"Kali ini lebih baik rencanamu berhasil"
"Tentu saja, aku ini penyusun strategi dalam Knights, tidak mungkin rencanaku tidak berhasil"
~~~~
"Mao kun" (name) membuka pintu ruang OSIS dan menghampiri Mao yang masih sibuk mengerjakan kertas kerja tersebut. "Biarkan aku membantumu" (name) mengambil sebagian kertas kerja Mao dan duduk di meja lainnya untuk membantunya mengerjakan. "Terima kasih (name), itu bantuan yang sangat berarti" Mao berterima kasih sambil terus mengerjakan kertas miliknya.
~~~~
"Kerja bagus produser san" Ritsu menghampiri (name) di ruang osis dengan membawakan minuman untuknya dan juga Mao. "Ah Ritsu kun, terimakasih" (name) kemudian mengambil minuman dari tangan Ritsu. "Ini juga ada yang spesial untuk maa kun" Ritsu meletakkan minuman milik Mao di atas meja. "Terima kasih Ritsu, dan juga (name) san. Terima kasih sudah membantuku, sekarang aku bisa pulang lebih awal" Mao menerima minumam tersebut dan segera meminumnya.
"Baiklah, kalau begitu aku permisi dahulu" Ritsu kemudian keluar dari ruangan OSIS sambil memberi kode pada (name) yang dibalas dengan anggukan (name).
"Yah kurasa aku harus bersiap siap, hari ini Trickstar ada latihan" Mao segera berdiri dari kursinya. "Oh Mao kun, soal itu, aku membatalkan latihan Trickstar hari ini, kupikir kau harus sedikit beristirahat dan mereka juga berpikir seperti itu" (name) segera menghentikan Mao yang ingin pergi ke ruang latihan. "Mereka itu, sudah kubilang tak perlu mengkhawatirkanku" Mao hanya bisa pasrah dengan kelakuan para member Trickstar lainnya yang terlalu mengkhawatirkannya.
"Tidak masalah bukan, itulah gunanya teman"
"Setidaknya kali ini aku punya beberapa waktu luang, bagaimana kalau kita pergi ke kafe" Mao mengelus kepala (name) perlahan. "Benarkah?? Baiklah kalau begitu ayo kita pergi" (name) dengan semangat menarik lengan Mao dan membawanya ke kafe.
~~~~
"Ayo ayo, pesanlah" Mao memberikan buku menu pada (name) dan menyuruhnya untuk memesan. "Aneh sekali... Tidak biasanya ia melakukan ini. Apakah Ritsu menipuku??" batin (name) yang melihat tingkah Mao yang aneh. Tidak biasanya Mao mengajaknya ke kafe begini. Jika ia memiliki waktu luang ia lebih memilih mengerjakan tugasnya, latihan dengan Trickstar atau beristirahat.
"Mao kun apa kau baik baik saja??" (name) bertanya dengan khawatir. Ia mendapati Mao yang terus menerus melihat wajahnya. "Hah?? Tidak, aku baik baik saja" balas Mao yang terkejut. "Kurasa itu bukanlah sesuatu yang baik baik saja" (name) meletakkan buku menu di atas meja dan menatapnya.
"Bila kau memiliki sesuatu untuk dikatakan, maka katakanlah" (name) mulai sedikit terganggu dengan tatapan Mao padanya. "Uhh tidak, aku tidak memiliki apapun. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku baik baik saja" Mao berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Dasar bodoh, bila kau tak ingin melakukannya maka tak masalah" (name) berdiri dari kursinya dan menghampiri Mao. "Ayo, kau ingin pulang kan. Kau tahu, hal ini bisa dilakukan lain kali lagi" (name) mengulurkan tangannya pada Mao. "Terima kasih, dan aku mimta maaf" Mao menerima uluran tangannya itu.
~~~~
"Jadi kau ingin mengambil beberapa pekerjaan Mao??" tanya Kunugi sensei pada (name). "Tentu saja, aku sudah selesai mengurus pekerjaan unit lain jadi kupikir aku akan sedikit membantu ketua OSIS kita"
"Kupikir lebih baik jika kau beristirahat tapi jika itu keinginanmu" Kunugi sensei memberikan beberapa kertas kerja padamu. Kertas kerja yang membuatmu terus terbangun di tengah malam tanpa beristirahat sedikitpun.
~~~~
(Name) pun pergi menemui Kunugi sensei untuk menyerahkan kertas kerja yang telah diselesaikannya. "Kerja bagus" Kunugi sensei menerima kertas tersebut darimu. "Pelajaran sebentar lagi akan dimulai, ayo, cepat kembali ke kelasmu" perintah Kunugi sensei. (Name) pun segera pergi ke kelasnya setelah mengucapkan salam pada Kunugi sensei.
"Kau terlihat kelelahan hari ini" Ritsu menghampiri (name) dan melihatnya yang berusaha terbangun. "Begitulah, ada beberapa hal yang terjadi dan terjadilah hal ini" kata (name) yang terlalu malas menjelaskan situasi. "Yah baiklah jika kau tak mau menjelaskannya" Ritsu segera kembali ke tempat duduknya bersamaan dengan datangnya guru.
~~~~
Setidaknya (name) berhasil melewati hari ini dengan baik dengan dirinya yang sangat mengantuk. (Name) secara perlahan berjalan melewati lorong sambil memegang tembok.
"(Name)!!" sebuah suara memanggilnya. Ia menoleh ke arah suara dan melihat Mao yang berlari ke arahnya.
"Ah Mao kun, ada apa?? Apa kau butuh sesuatu dariku??" (name) bertanya pada Mao. Mao menggelengkan kepalanya. "Tidak aku, tidak butuh apa apa, kau itu, mengapa memaksakan dirimu" Mao kemudian merangkul (name). "Bagaimana kalau kugendong pulang?? Sepertinya kau kelelahan??" Mao menawarkan.
"Kurasa itu tidak perlu, lagipula memangnya apa yang akan dikatakan orang jika kau melakukannya" (name) menolak bantuan Mao. "Tidak, ini bukan apa apa, dibandingkan Ritsu kau itu lebih ringan, ayolah, naik ke punggungku. Ini juga sebagai ucapan terima kasih karena telah membantuku mengerjakan pekerjaanku"
(Name) kemudian naik ke atas punggung Mao dan memeluknya dari belakang.
"Baiklah, ayo kita pulang"
Mao membawa (name) pulang ke rumahnya. Di sepanjang perjalanan (name) tertidur di atas punggung Mao. "Kurasa aku banyak merepotkanmu ya" Mao berkata sambil tersenyum.
~~~~
"Baiklah, sudah sampai, (name) ayo bangunlah" Mao berdiri di depan pintu rumah (name) sambil membangunkannya. Tangannya ia pakai untuk menahan (name) agar tidak terjatuh, maka dari itu ia tak bisa membuka pintu rumah. "Berikan aku 5 menit lagi" jawab (name) kemudian kembali tertidur. Mao kemudian berusaha melepaskan satu tangannya dan menggunakan tangan yang satunya untuk menahan tubuh (name). Ia kemudian membuka pintu rumah (name) dan segera menutupnya kembali.
Ia lalu pergi ke ruang tamu dan membaringkannya di atas sofa.
"Selamat tidur, (name). Aku minta maaf selama ini merepotkanmu" Mao kemudian mencium kening (name).

KAMU SEDANG MEMBACA
Ensemble Stars Oneshot
Short StorySepertinya ga perlu deskripsi karena sudah tertera di judul. Lagi gabut aja jadi pengin buat Oneshots. Jadwal update ga teratur, kalo niat bisa seminggu 2 cerita atau lebih. Warning : bakal banyak OOC disini karena ga semua chara aku bisa IC, tapi...