Requested by : shzukxai
Yes, an after marriage story
/ketawa/Ini pertama kalinya aku buat ini jadi....
~~~~
"Aku pulang" Tsukasa membuka pintu rumah dengan wajah kelelahan miliknya
"Selamat datang kembali Suou kun" sambut (name).
"Berapa kali harus kukatakan untuk berhenti memanggilku seperti itu??"
"Ahh maafkan aku, aku sudah terbiasa memanggilmu seperti itu"
"Ayolah, kita sudah menikah sekarang, kenapa begitu??" kata Tsukasa sedikit kecewa. "Baiklah baiklah, Tsukasa kun, bagaimana rapatmu hari ini??" (name) kemudian duduk di samping Tsukasa.
"Sangat melelahkan" Tsukasa kemudian menyandarkan kepalanya di bahu (name). "Menjadi penerus keluarga Suou sangat melelahkan ya??"
"Tentu saja, tapi denganmu disini, kurasa aku bisa sedikit tenang"
"Ah itu bensr, bagaimana kalau besok kita ke cafe?? Kau tidak ada jadwal besok kan??" tanya (name) bersemangat. Tsukasa mengangguk "Baiklah, kita akan pergi ke cafe besok"
~~~~
"Parfait ini sangat lezat, memang rasanya tidak pernah berubah" kata Tsukasa sambil memakan parfait miliknya. "Dari dulu kau tidak pernah berubah ya" kata (name) sambil melihat meja mereka yang dipenuhi oleh kue dan makanan manis. "Ayo makanlah" Tsukasa menyodorkan sesendok parfait pada (name). (Name) membuka mulutnya dan memakannya.
"Kurasa tidak buruk" komentar (name). "Melihatmu dengan lahap memakannya saja sudah membuatku kenyang"
"Jadi kau tak ingin makan lagi??" tanya Tsukasa bingung. "Bukan seperti itu" jawab (name). "Tidak masalah, disini tidak ada Sena senpai"
"Kalau begitu aku yang akan menjadi Sena senpai untukmu" kata (name) sambil tertawa. Tsukasa tidak peduli dengan perkataan (name) dan terus memakan parfaitnya. "Tidak bisa seperti itu. Aku tidak akan mau menikahi Sena senpai" keluh Tsukasa. "Aku hanya bercanda, aku tidak akan bisa meniru sikap keibuannya itu"
"Jangan khawatir, kau bisa belajar nanti. Kau kan akan menjadi ibu dari anak kita"
"Tentu saja, aku tahu itu" jawab (name) sambil menyembunyikan mukanya yang memerah. Ia memutuskan untuk memakan cheesecake yang ada di meja. "Ohh ini enak, sangat manis" puji (name). "Tentu saja, manis sepertimu" goda Tsukasa sambil tertawa. "Haahh??!! K-Kenapa kau mengatakan hal seperti itu??" (name) kebingungan dengan pipinya yang memerah.
"Hahaha ekspresi itu sangat lucu. Tapi kurasa membawa (name) san kemari merupakan keputusan yang sangat buruk" Tsukasa berpikir sebentar. "Eh?? Kenapa??" tanya (name) bingung. Ia hampir berpikir bahwa Tsukasa akan menceraikannya di tempat.
"Hmm makanan disini sudah manis, ditambah melihat wajahmu yang tambah manis, aku bisa diabetes nanti" Tsukasa kemudian tertawa. Ia sangat puas melihat wajah malu malu dari istrinya tersebut. "S-Sejak kapan kau belajar seperti itu??" tanya (name) panik. (Name) tidak bisa setiap hari menerima hal seperti ini. Bisa serangan jantung duluan dia.
"Aku heran kenapa aku bisa menikahimu" tanya (name) keheranan pada dirinya sendiri. "Bukankah itu karena kau mencintaiku?? Karena aku juga mencintaimu"
(Name) kemudian segera memasukkan sesendok cheesecake ke dalam mulut Tsukasa untuk membuatnya diam. "Diam dan makanlah ini, aku tidak mau mendengar gombalan mautmu lagi"
Tsukasa yang tidak terima, ikut menyuapi (name) parfait miliknya. "Tidak adil jika hanya (name) san yang melakukan itu" Tsukasa tersenyum kecil.
"Baiklah, baiklah hentikan itu" (name) berusaha menghentikan Tsukasa memasukkan parfait tersebut ke mulutnya tetapi yang namanya Tsukasa tidak kenal menyerah. "Bagaimana kalau kau segera menghabiskan semua ini??" (name) menawarkan beberapa kue pada Tsukasa. "Baiklah, aku akan berhenti, kurasa jika aku terus memberi (name) san parfait dia akan jadi lebih manis lagi dan aku akan makin jatuh cinta padanya" Tsukasa akhirnya berhenti menyuapi (name) dan kembali menghabiskan parfait miliknya.
"Memangnya kau tidak semakin jatuh cinta padaku setiap hari??" (name) berusaha membalas Tsukasa untuk segala gombalannya sedari tadi yang membuatnya jantungan. "Hmm tidak begitu juga. Tentu saja aku semakin jatuh cinta padamu setiap hari"
"Ngomong ngomong, aku kangen jaman dahulu, dan Knights. Bagaimana kalau kita menemui mereka??" (Name) mengalihkan topik. Tapi Tsukasa nampaknya sedikit tidak senang. "Jangan khawatir, bagaimanapun itu aku kan tetap istrimu, mereka juga sudah tahu kan" (name) meyakinkan Tsukasa yang sudah terlihat cemburu. "Baiklah, kurasa kita bisa melakukannya" Tsukasa mengeluarkan teleponnya dan menelepon para anggota Knights yang lain.
~~~~
"Sangat jarang sekali Tsukasa chan meminta kita berkumpul" komen Arashi sambil sedikit tertawa. "Aku punya banyak pekerjaan Kasa kun, jadi kalau bisa tolong persingkat pertemuan ini" keluh Izumi dengan jadwal model super sibuknya. "Aku ingin kembali tidur...."
"Aku butuh inspirasi, tapi jangan khawatir, melihat Sena saja sudah memberiku inspirasi" Leo kemudian tertawa yang kemudian mendapatkan pukulan di kepala dari Izumi.
"Baiklah, (name) san memintaku, ia berkata kalau ia ingin menemui kalian" Tsukasa akhirnya memberitahu mengapa Knights dikumpulkan. "Hahh?? Kau tahu betapa tidak pentingnya hal tersebut??" Izumi kesal sambil marah marah. "Jangan begitu Izumi kun, apa kau tak senang melihatku" (name) kemudian menunjukkan dirinya. "Tsukasa chan memang tak bisa menolak permintaan (name) chan ya" Arashi sedikit tertawa.
"Ada (name)~" teriak Leo dengan bersemangat. "(Namee), Uchuu~" sapa Leo padanya. "Hahaha Leo kun bersemangat seperti biasanya, Uchuu~" (name) membalas sapaan Leo yang membuat Leo sangat senang. "Dengan begitu saja inspirasiku langsung mengalir, aku harus segera menulisnya" Leo kemudian mengeluarkan kertas dan pulpen lalu mulai menulis. "Kusarankan kita untuk masuk ke dalam saja" Tsukasa menghela napas dan mempersilahkan mereka masuk ke dalam. Tentu saja Leo ditarik oleh Izumi dan Ritsu yang masuk ke rumah mereka sambil mengantuk.
"Baiklah, karena kalian sudah disini, kurasa tidak baik jika aku tak memberikan kalian beberapa makanan, tunggu sebentar disini" (name) menyuruh para Knights menunggu dan menuju ke dapur untuk mengambil beberapa minuman dan makanan ringan.
"Teh untuk Ritsu kun, Izumi kun, dan Arashi kun. Kopi untuk Leo kun dan teh spesial untuk sayangku, Tsukasa" (name) mulai menuangkan mereka minuman masing masing. "Bisakah kita bicara sebentar??" Tsukasa mengisyaratkan (name) untuk mengikutinya. (Name) mengangguk dan meminta anggota Knights yang lain untuk menunggu.
~~~~
"Ada apa Tsukasa kun??" tanya (name) setelah ia menutup pintu kamar.
"Aaahh aku benci ini, kenapa aku tak bisa melakukannya" teriak Tsukasa kesal. "Aku tidak ingin kau mendekati mereka lagi"
"Eh?? Tapi kita sudah mengundang mereka kemari bukan??" tanya (name) bingung. "Tidak baik jika membuat mereka pergi setelah datang jauh jauh kemari" tambah (name) yang membuat Tsukasa tak bisa berkata kata. ".....kurasa kau benar" Tsukasa akhirnya menyerah.
"Jangan khawatir Tsukasa kun, aku sudah bilang kan kalau aku hanya milikmu" (name) kemudian memeluk Tsukasa, berusaha menenangkannya. "Kau selalu tahu cara menenangkanku. Itulah mengapa aku menyayangi dan mencintaimu" Tsukasa kemudian balas memeluk (name).
"Aku juga mencintaimu, Tsukasa"

KAMU SEDANG MEMBACA
Ensemble Stars Oneshot
Cerita PendekSepertinya ga perlu deskripsi karena sudah tertera di judul. Lagi gabut aja jadi pengin buat Oneshots. Jadwal update ga teratur, kalo niat bisa seminggu 2 cerita atau lebih. Warning : bakal banyak OOC disini karena ga semua chara aku bisa IC, tapi...