Requested by : Atikah_R
~~~~
"Selamat pagi Sakuma senpai" aku memberikan sambutan kepada sang "vampir" tersebut. "Ohh, Selamat pagi juga ojou chan, sedang apa kau disini??" tanya Rei. "Hari ini undead ada latihan jadi aku pergi untuk menjemputmu" jawabku padanya. Yang sebenarnya aku disuruh oleh Koga karena waktu latihan sudah lewat setengah jam tapi dia belum datang. "Ah aku melupakannya" kata Rei singkat kemudian keluar dari dalam peti mati yang menjadi kasurnya tersebut. "Kurasa sebagai ucapan terima kasih aku harus membawamu ke sana~"
"Tidak terima kasih Sakuma senpai, aku bisa berjalan kesana" kataku padanya sambil sedikit mundur. "Yah, sayang sekali" ia kemudian lanjut berjalan menuju ke ruang latihan dan aku mengikutinya dari belakang.
~~~~
"Hahh datang juga kau vampir sialan, mau berapa lama kau membuat kami menunggu" Koga memarahi Rei yang baru saja datang. Yah begitulah, itu hal yang pertama kami dapatkan saat masuk ke ruangan ini. Koga yang marah marah, Adonis yang berusaha menenangkannya dan Kaoru yang mencoba mengajakku berkencan. Tentu saja aku menolaknya. "Baiklah baiklah, hentikan kebisingan ini, kita mulai saja latihannya" kataku menghentikan pertengkaran mereka. "Itu benar, ojou chan, wanko sepertinya harus belajar darimu" kata Rei sambil terkekeh. "Haahhh??!! Kau pikir siapa yang membuat kami menunggu disini selama ini??!!" balas Koga yang kembali marah marah. "Dan aku meminta maaf untuk hal tersebut" kata Rei santai."Oogami kun, berhentilah marah marah, lebih baik kau simpan tenagamu untuk latihan saja" kataku pasrah pada Koga. "Cih, baiklah, kurasa berargumen bersama vampir sialan ini akan membuat tenagaku terkuras" kata Koga yang kemudian menghentikan pertengkarannya. "Siapa sangka satu kalimat yang dilontarkan gadis tersebut bisa membuat Oogami kun berhenti marah marah" kata Kaoru kagum. Sebenarnya bukan kagum karena ia hanya ingin mengejek Koga.
"Baiklah aku harus menghentikan kalian disana sebelum kalian bertengkar lagi" kataku memisahkan mereka. "Baiklah kita akan mulai latihan sekarang"
Dan itulah yang terjadi. Sejujurnya bila bisa meliburkan diri hari ini aku memilih untuk meliburkan diriku hari ini. Aku kekurangan tidur semalam karena mengerjakan beberapa proposal yang harus dikumpulkan hari ini.
Tapi tak masalah, aku memaksakan diriku karena hari ini aku hanya perlu mengevaluasi latihan undead saja. Rei yang melihatku berusaha mengatasi rasa kantukku kemudian bertanya kabarku yang kujawab dengan "tidak apa apa" dan meminta ijin keluar sebentar untuk membelikan mereka beberapa minuman.
Jus tomat untuk Rei, dan 3 botol air mineral untuk Kaoru, Koga dan Adonis.
Aku kemudian kembali ke ruang latihan untuk memberikan mereka minuman.
"Kerja bagus semuanya" kataku sambil memberikan mereka minuman. "Terima kasih" balas mereka bersama sama. "Baiklah latihan hari ini sudah selesai. Bagaimana kalau kau berkencan denganku??" tanya Kaoru dengan penuh harapan yang tentu saja kutolak. "Tidak terima kasih, aku memiliki urusan lain untuk diurus"
"Yah sayang sekali kau tak bisa berkencan dengan cowok sepertiku ini" kata Kaoru membanggakan dirinya yang sejujurnya kalau kulihat hampir sama seperti narsis. "Dan kupikir aku tak peduli dengan hal seperti itu" balasku sarkas.
Rei kemudian datang menghampiriku dan menggendongku ala Bridal style. Mereka terkejut. "Aku akan membawa ojou chan pergi dulu" katanya sambil keluar ruangan. Aku bisa samar samar mendengar Koga yang marah marah dan Kaoru yang nampaknya kecewa. Tentu saja karena aku dibawa pergi oleh Rei.
"Tunggu dulu Rei san, apa yang kau lakukan??" tanyaku sambil berusaha meronta ronta. "Aku mulai berpikir aku harus mengurungmu sekarang~" kata Rei sambil tertawa. "Aku bercanda, kau nampak kelelahan tadi jadi kupikir aku akan meminjamkanmu tempat tidur milikku" Rei kemudian membuka pintu ruang musik dan menurunkanku. "Kita sudah sampai"
"Aku sangat berterima kasih Sakuma senpai, tapi kurasa aku lebih memilih pulang saja" kataku. "Kenapa tidak??" tanyanya penasaran. "Tapi kurasa tak apa, aku akan mengantarmu pulang"
Dan disinilah kami, berjalan bersama menuju ke rumahku.
"Sungguh Sakuma senpai, aku bisa berjalan sendiri" kataku tak enak. "Tidak, mengantar ojou chan pulang kurasa adalah kehormatanku" katanya terkekeh. "Lagipula aku tak bisa pulang jam segini, Ritsu akan memarahiku dan melempar barang untuk mengusirku" kata Rei sedikit sedih. "Kurasa Knights masih memiliki beberapa urusan hari ini" kataku sambil sedikit berpikir. "Tidak baik membiarkan seorang perempuan berjalan sendiri tahu" balas Rei padaku. Akhirnya aku pasrah dan membiarkannya mengantarku.
"Terima kasih atas bantuannya hari ini Sakuma senpai" kataku sambil membungkuk padanya. "Tidak masalah, jagalah kesehatanmu baik baik ya" kata Rei sambil berjalan pulang ke rumahnya. Aku sedikit terkejut karena Rei bisa mengetahui kondisiku saat itu.
"Tunggu dulu ojou chan" Rei menghentikanku ketika aku hendak memasuki rumahku. Aku menoleh padanya. "Bisakah aku mampir sebentar" katanya padaku. Aku mengangguk dan mempersilahkannya masuk. "Terima kasih, kurasa aku akan disini sementara sampai Ritsu pulang" katanya sambil duduk di atas sofa milikku. "Aku tidak punya jus tomat disini, tapi apakah Sakuma senpai mau teh??" tanyaku padanya. "Tidak perlu, aku hanya butuh tempat istirahat sebentar sebelum Ritsu pulang" katanya menolak pemberianku.
Aku sejujurnya sangat ingin segera tidur tapi tidak mungkin aku tidur bila ada laki laki di rumahku kan. Aku akhirnya duduk di sebelahnya dan menyalakan televisi.
"Oh?? Ojou chan kau tak ingin tidur??" tanya Rei padaku. Ingin kukasari rasanya orang ini. "Kurasa aku tak perlu lagi-" kataku sambil menguap. Ayolah mataku, bekerja samalah denganku. Kau tak bisa tidur jika ada seorang laki laki di rumahmu. "Perkataanmu mungkin bisa bohong tapi tindakanmu tidak ojou chan" kata Rei sedikit tertawa.
Yah bodo amat, aku tak peduli.
"Baiklah, kurasa aku akan melakukannya" kataku sambil menutup mataku. "Oyasumi, ojou chan~"
~~~
Rei kemudian menyandarkan kepala (name) di bahunya. "Kuharap kau bisa istirahat dengan baik" katanya sambil mematikan televisi. Ia tak terbiasa melakukan itu, sebenarnya untuk menghabiskan waktu ia lebih memilih melakukan sesuatu yang bermanfaat seperti bermain piano tapi di rumah (name) tentu saja tidak ada piano.Rei kemudian memutuskan untuk mengelus kepala milik (name) sambil memperhatikannya yang tertidur. Rei kemudian melihat jam yang ada di sana. Sudah menunjukkan pukul 8 malam. "Kurasa aku harus pamit sekarang" Rei kemudian berdiri secara perlahan agar tidak membsngunkan gadis tersebut. Rei menggendongnya dan membawanya ke kamar dan menidurkannya disana, lalu menyelimutinya.
"Aku berharap aku punya lebih banyak waktu lagi tapi kurasa aku harus pergi sekarang" Rei kemudian mencium pipi milik (name) sebelum meninggalkannya di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ensemble Stars Oneshot
Short StorySepertinya ga perlu deskripsi karena sudah tertera di judul. Lagi gabut aja jadi pengin buat Oneshots. Jadwal update ga teratur, kalo niat bisa seminggu 2 cerita atau lebih. Warning : bakal banyak OOC disini karena ga semua chara aku bisa IC, tapi...