Childhood (Suou Tsukasa)

1.1K 98 15
                                    

Requested by : Haruka_Yukatsuno
~~~~

"Aku tak menyangka bisa bertemu dengan onee sama disini"

"Ahh, sudah lama ya, Tsukasa kun"

Dan begitulah. Sebuah kebetulan kami bisa bertemu setelah sekian lama. Tsukasa dan aku dulunya hanya teman masa kecil, keluarga kami cukup dekat dan kami sering bermain bersama. Dan karena suatu kejadian, keluarganya harus pindah.

"Siapa menyangka onee sama mau menjadi produser kami" kata Tsukasa sambil tertawa. "Tentu saja, aku sudah melihat kalian tampil beberapa kali dan secara mengejutkan kalian sangat hebat" pujiku. Ia tampaknya sedikit tak senang dengan pujian tersebut. "Yah tentu saja tapi kau tak tahu bagaimana mereka aslinya kan??" gumam Tsukasa. "Huh ada apa??" tanyaku padanya.

"Kau tau Suu chan, tak baik bila kau mengejek kami seperti itu" Seseorang berambut pendek berwarna hitam memegang pundaknya. "Ahh maafkan aku Ritsu senpai. Tentu saja kalian adalah Knights yang kubanggakan. Tapi hal tersebut adalah kenyataan bukan" kata Tsukasa meminta maaf tapi dia malah lanjut menghina jadi kelihatannya permintaan maafnya tak ikhlas. "Yah terserahlah, ngomong ngomong apa dia produser baru kita??" tanya orang bernama Ritsu tersebut. "Ah iya, dia adalah (name), dialah produser baru kita" Tsukasa memperkenalkan diriku.

"Ahh aku (name), salam kenal" kataku memperkenalkan diri sambil membungkuk di depannya. "Salam kenal, aku Sakuma Ritsu, tapi panggil aku Ritsu saja" Ritsu memperkenalkan dirinya. "Tentu, mohon kerja samanya untuk hari ini Ritsu kun"

"AHAHAHAHAHA ITU SUO~" seseorang berambut oranye menghampiri Tsukasa diikuti dengan seseorang berambut abu abu yang mencoba mengejarnya. "Oii Leo kun, jangan berlarian disini"

"Leo san, perlu berapa kali aku memberitahumu bahwa kau tidak boleh berlarian disini" kata Tsukasa memarahinya. "Baiklah, baiklah aku minta maaf"

"Siapa kau?? Apa kau alien?? Apa kau mau menculik Suo??" tanya pemuda tersebut sambil menunjuk ke arahku. "Apa matamu itu tak bisa dipakai, dia itu produser kita" pemuda berambut abu abu kemudian menarik pemuda yang dipanggil Leo tersebut. "Aku Sena Izumi, dan orang ini Tsukinaga Leo" kata Izumi sambil memperkenalkan dirinya. "Heii berhentilah memberitahukan namaku pada alien" Leo memarahi Izumi tapi sepertinya Izumi tak menghiraukannya.

"Ahh salam kenal Sena senpai dan Tsukinaga senpai" kataku sambil membungkuk. "Dia adalah produser baru kita. Namanya (name)" kata Tsukasa memperkenalkan diriku. "Oiii jangan mengabaikanku" teriak Leo. "Kau memang pantas diabaikan" jawab Izumi sambil menutup mulutnya.

Aku kemudian mendekati Tsukasa dan berbisik padanya "Ini yang kau maksud aneh tadi??" tanyaku padanya. "Begitulah" ia menjawab seadanya. "Ngomong ngomong dimana Ritsu??" tanya Izumi sambil melihat sekitar. Tsukasa, Leo dan aku spontan ikut melihat sekitar tapi tak menemukannya. "AHAHAHAHA DIA BENAR BENAR SEPERTI VAMPIR YA" kata Leo sambil mengeluarkan kertas dan spidol miliknya lalu menulis not di atas kertasnya.

"Sena senpai, kurasa sekarsng kita harus latihan" kata Tsukasa sambil memberi kode pada Izumi. "Siap, ou sama" jawab Izumi kemudian menarik kerah baju Leo dan menyeretnya. "Ayo Leo kun kita harus latihan" katanya sambil menyeret Leo. Leo berusaha meronta ronta dan melepaskan dirinya. "Hey Sena, lepaskan aku"

"Sepertinya kau memang harus melepaskannya Izumi senpai" kataku padanya. "Hahh kau anak baru disini dan sudah mulai memerintahku?? Benar benar sangat menyebalkan~" balasnya mengomel. "Uuuu selamatkan aku dari Sena" Leo bersembunyi di belakangku. "Sudahlah Sena senpai. Kita harus latihan sekarang" Tsukasa kemudian mendorong Izumi ke ruang latihan.

Disana ada Ritsu yang tertidur dan seseorang berambut blonde di sampingnya. "Kalian sudah datang ya" katanya menyambut kami. "Ohh (name) chan ya?? Aku Narukami Arashi. Ritsu chan sudah menceritakan tentangmu" tambahnya. "Ah benar, aku (name). Salam kenal Narukami kun" kataku padanya sambil membungkuk. "Yah tidak perlu formal begitu" ia memegang pundakku. "Narukami senpai, kita perlu latihan" kata Tsukasa. Arashi hanya tertawa mendengarnya dan mengikuti arahannya.

Ensemble Stars OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang