Catatan Penulis Tentang Misteri, Cinta, Politik, dan Kekuasaan

67 4 0
                                    

Kumpulan cerita ini merupakan karya saya yang berserakan di laptop, di buku-buku catatan, di drive, di flashdisk, dan tumpukan-tumpukan kertas yang hampir saja dibuang. Dari semua itu saya kumpulkan, saya seleksi, saya edit, saya adaptasi sesuai isu kekinian. Beberapa tulisan membuatku terkejut, karena ada cerita yang lupa kapan aku menulisnya, seperti Insomnia, Bias, SMS Terakhir, dan Bengkel Tarjo. Ada imajinasi-imajinasi liar dan pemikiran-pemikiran yang lahir dari alam bawah sadar. Cerita-cerita itu membentuk protes, perenungan, dan sedikit koda yang bangkit dari fenomena di sekitar kita.

Beberapa tulisan membuatku marah karena mengaduk-aduk perasaan sebab perpaduan cerita tragedi dan romantis, seperti Meracau, Misteri Cinta, dan Berdamai dengan Perasaan. Bahkan aku bisa menitikkan air mata saat membaca Meracau, bagaimana sebuah goa garba, simbol kehormatan perempuan, diaduk-aduk oleh para bajingan. Dengus nafsu diibaratkan anjing-anjing yang sedang menggonggong di selangkangan. Kukira ini cerita paling gila yang pernah hidup di alam nyata.

Beberapa tulisan membuatku tertawa, karena tak kusangka ada sisi gelap dalam tubuhku. Serasa aku punya dua jiwa yang merana di sana, yakni cerita tentang Secawan Madu dari ratu Balqis, Saat Rembulan Hanya Separuh dan Mayat dalam Koper Abu-abu. Di sana ada kisah pengkhianatan, penemuan cinta suci, hingga absurditas pembunuhan atas nama cinta. Ya...tulisan-tulisan itu kupikir bukan milikku lagi, melainkan milik jiwaku yang lain, yang pernah hinggap di jiwaku. Aku di sini hanya sebagai pengumpul dan pengamat atas jiwa-jiwaku di masa lampau.

Meracau menjadi judul kumpulan cerita di buku ini. Karena kuanggap kumpulan cerita ini adalah hasil racauan alam bawah sadarku di masa lalu. Racauan dalam KBBI bisa dimaknai sebagai igauan, atau bicara tak karuan sebab sakit atau demam. Racauan ini sering kali dianggap tak punya makna khusus. KBBI hanya memaknai kata secara harfiah alias makna leksikal saja. Namun kalau kita mau cermati lebih jauh, racauan adalah dampak dari sebuah tekanan batin yang teramat sangat. Racaun bisa pula dipahami sebagai bentuk pemberontakan yang tak bisa hanya dimaknai sebagai rangkaian bunyi-bunyian dari mulut anak kecil. Racauan adalah keinginan menyampaikan sesuatu, namun antara kehendak otak dan mulut tak sinkron. Jadi bagiku, racauan itu jelmaan menjadi kisah misteri, satire politik dan kekuasaan, serta sisi-sisi romantis dalam seseorang.

Insomnia menjadi cerita pertama yang aku pilih dalam kumpulan cerita ini. Kukira Insomnia juga mewakili keseluruhan cerita yang lahir dari insomnia di masa lalu. Dan aku baru menyadari kalau aku telah melahirkan jejak-jejak imajinasi yang tak pernah terpublikasi. Kemudian aku menamainya sebagi kumpulan cerita, bukan kumpulan cerita pendek, karena dalam buku fiksi ini tak melulu berisi cerita pendek. Sebagian besarnya memang cerita pendek, namun di sana ada dua cerita panjang atau novelet, yakni Berdamai dengan Perasaan dan Merajut Cinta di Rumah Kenangan. Dua cerita itu kalau dibeber melebihi cerpen, berkisar 40 halaman A4 namun belum menjadi novel. Selain itu juga ada cerita ber-genre misteri seperti Hubungan Buah Salak, Ambeyen dan Tumbal dan Lelaki Juru Kunci. Selebihnya cerpen dengan varian isi, antara cerita absurd, real, semi absurd, semi misteri, semi adsurd tapi misteri, real yang romantis, romantis yang absurd, misteri tapi romantis, dll. Ah...tapi semua itu tak penting. Paling inti dari semua itu, ada tiga hal yang ikut ambil bagian dalam kumpulan cerita ini yakni Misteri, Cinta, Politik dan Kekuasaan.

Insomnia, Kuburan tanpa Batu Nisan, Jalan Berlubang, Bias, dan Reinkarnasi Para Tikus adalah cerpen-cerpen satire tentang politik, sejarah serta kekuasaan. Paling tidak begitulah Insomnia dalam mengilustrasikan Sang Aktivis. Di sana bercerita tentang kemunafikan yang lahir dari ketaksadaran, karena Sang Aktivis diangkat menjadi pahlawan untuk menjadi boneka politik. Di sinilah penulis ingin menumbuhkan kesadaran bahwa politik itu sulit untuk jujur, dan jujur dalam politik sering kali hanya bersifat slogan. Suguhan cerita-cerita satire tentang politik ini juga bisa terbaca pada Kuburan tanpa Batu Nisan, yang mencoba mengenang keburaman sejarah politik masa lalu. Sedangkan buah pertempuran politik bisa terbaca pada Jalan Berlubang serta Reinkarnasi Para Tikus. Sementara pada Bias ada gambaran kemunafikan proses politik pengambilalihan kekuasaan. Tapi kadang dalam karut-marut politik, maka ada sisi-sisi romantis di dalamnya, seperti dalam cerita Kerajaan Cinta bagi Tiva dan Merajut Cerita di Rumah Kenangan.

Dalam tradisi Yunani, cinta digeralisasi menjadi tiga, yakni cinta nafsu (eros), cinta persahabatan (philia), dan cinta suci (agape). Cinta menjadi bagian yang tak pernah bisa dilepaskan dalam setiap kronik kehidupan. Cinta mewarnai kisah drama komedi dan tragedi. Kalau mungkin kita melihat film-film Hollywood, cinta selalu hadir dalam genre apapun, baik itu horor, kriminal, action, thriller, perang, komedi dll. Cinta memang tak pernah habis untuk diceritakan. Demikian halnya dalam kumpulan cerita ini, akan ditemui cinta eros dalam Meracau, Saat Rembulan Hanya Separuh, Mayat dalam Koper Abu-abu dan Merajut Cerita di Rumah Kenangan. Cinta philia juga bisa ditemui dalam cerita Berdamai dengan Perasaan dan Ketika Bosan hampir Membekukanku. Juga cinta agape yang menguras perasaan seperti dalam Misteri Hati dan Secawan Madu dari Ratu Balqis.

Dari cerita-cerita cinta dalam buku ini, sebenarnya bisa ditarik benang merah, yakni cinta dari sudut pandang wanita. Cerita-cerita cinta di sini tak lebih pantulan-pantulan perasaan seorang perempuan dalam ragam latar belakang kehidupan berbeda. Meracau misalnya, akan ditemui sudut pandang tragedi seks seorang korban Jungu Ianfu. Dalam cerita ini ada pemberontakan, kehinaan dan ketulusan cinta yang tak terperi. Pemberontakan terhadap tragedi cinta di masa lalu yang melahirkan perasaan hina sepanjang hayat, dan mencoba dibangkitkan dengan ketulusan cinta. Sedangkan dalam Mayat dalam Koper Abu-abu adalah rajutan kisah cinta yang hambar seorang TKI yang mengejar gaya hidup dan mempertahankan status. Cinta tak harus ada perasaan di sana, cukuplah cinta sebagai upaya agar hidup terus berlangsung Berdamai dengan Perasaan adalah kisah panjang perasaan seorang perempuan yang terlahir dari cinta terlarang. Sebuah cerita yang berisi tarik menarik antara cinta dan kebencian. Misteri Hati menjadi bagian dari kisah cinta remaja yang beranjak dewasa. Sebuah cinta suci yang tumbuh dari noda-noda cinta masa lalu. Meski menghadirkan akhir cerita yang menggantung, namun menyisakan goresan-goresan yang membuat pembaca patah hati.

Sebagian kecil pada kumpulan cerita ini adalah misteri horor, yakni Lelaki Juru Kunci dan Hubungan Buah Salak, Ambeyen dan Tumbal. Saya jadi ingat dengan tulisan saya yang pertaman terpublikasikan di majalah adalah Pengakuan Sonib. Pada saat itu sebenarnya aku tak bermaksud menulis cerita misteri horor. Entah mengapa, saat cerita itu berakhir aku tulis, aku baca, justru lahir menjadi cerita misteri horor. Lantas aku kirim saja tulisan itu ke Majalah Liberti. Dus termuat. Selanjutnya aku keranjingan menulis cerita misteri, dan sudah puluhan cerita yang termuat. Akan tetapi di sela-sela itu, aku tetap menulis cerita pendek, dan beberapa karya termuat di media lokal dan nasional. Demikian halnya ketika aku mengembangkan debut kepenulisanku pada novel, ternyata semua diterjemahkan sebagai genre misteri seperti Bangunan di Ujung Jalan Tusuk Sate, Gris dan Seila serta Berburu Cincin Sulaiman. Tulisan-tulisan itu meski terbit secara indi, juga sudah aku publikasikan di Wattpad. Padahal cerita-cerita tersebut tak kumaksudkan sebagai cerita misteri. Ketiga novelku berbicara tentang politik, cinta, filsafat, psikologi dengan bumbu misteri.

Mengapa aku ceritakan hal tersebut? Ternyata hidup ini dalam berbagai bidang ada misteri. Tak ada teori yang bisa tepat betul menerjemahkan kenyataan. Itulah cerita yang termuat dalam Jalan Berlubang. Hidup adalah serangkaian cerita misteri dengan faktor "X" sebagai penentu takdir. Hidup juga bukan perhitungan matematika yang bisa diterjemahkan dengan angka-angka. Segalanya bisa tak terduga, seperti bengkel miliknya Tarjo dalam Bengkel Tarjo dan maksud di balik kasus penggerebekan perzinahan oleh Pak Jogoboyo dalam Bias. Makanya, meskipun dalam kumpulan cerita ini hanya ada dua cerita yang benar-benar ber-genre misteri, tapi aku meyakini kalau sesungguhnya sebagian besar cerita merupakan misteri. Ya seperti rahasia hati Siska dalam Misteri Hati, atau tentang misteri identitas mayat dalam Mayat dalam Koper Abu-abu, atau di misteri kisah cinta di balik kecantikan Bu Ruqoyah dalam Saat Rembulan Hanya Separuh, juga tentang misteri pertanyaan "Apa kabarmu?" dalam kisah Tongkat Hati Pohon Wangi.

Politik dengan segala intriknya adalah misteri. Politik dengan segala tujuannya adalah misteri. Namun akan lebih misteri jika dibandingkan dengan cinta. Persilangan politik dan cinta bisa melahirkan tragedi cinta seperti yang dialami Juminah dalam cerita Merajut Cerita di Rumah Kenangan, juga tragedi hubungan cinta antara Tiva dalam Kerajaan Cinta bagi Tiva. Cinta telah memegang kendali terkuat dalam melahirkan misteri kehidupan. Cinta telah menjadi rahim bagi kisah-kisah penuh misteri. Maka dari itu, misteri, politik dan cinta merupakan serangkaian jaring-jaring segitiga yang memiliki hubungan simbiosis mutualisme ataupun simbiosis parasitisme. 

RACAU (Kumpulan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang