6; Maaf untuk Syahri

356 45 8
                                    

Boseeennnnn 😥





Boseeennnnn 😥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Dhuarr!!

Nafas Syahri tercekat kala kotak itu terbuka tepat saat menyentuh lantai. Syahri dapat melihat beberapa suntikan dan botol kecil berisi cairan bening.

Syahri berjongkok, dengan gemetar ia mengambil suntikan dan botol itu.

"Ini... Ini kan-

Drrt... Drrt

Syahri merogoh saku celananya dengan tangan gemetar, ia mengangkat panggilan tersebut.

"Halo? Kenapa Jun?"

"..."

"I-iya, gue kesana sekarang."

"..."

"Nggak- Nggak apa-apa, gue baik. Gue bakal sampe sebelum jam tujuh."

"Oke, waalaikumussalam."

Syahri memasukkan kembali handphonenya. Dia langsung membereskan kotak P3K itu, tak lupa juga memasukkan suntikan dan botol kecil tadi. Syahri membawa satu untuk dia selidiki.

Syahri menaruh kotak itu ke bawah meja lagi dan segera keluar dari kamar Zidan.

Syahri mengambil kemejanya lalu bergegas turun. Saat keluar rumah, dirinya berpapasan dengan Johnny yang baru saja pulang.

"Loh? Bang Syahri mau kemana?"

"Kantor bentar. Oh iya, gue boleh minta tolong?"

Johnny mengerutkan dahinya, lalu mengangguk. Syahri menatap serius ke arah dirinya. "Tolong lo cek Zidan di kolam, jangan lupa bawain makanan. Kalo bisa sih lo obati juga punggungnya, tadi dia abis dihukum parah banget sama Tegar."

Johnny terkejut. "Dihukum!?"

"Iya. Nanti gue ceritain, gue harus ke kantor sekarang. Ada meeting dadakan, biasa investor besar."

"Oh, yaudah hati-hati bang."

"Assalamualaikum."


===





Pemuda ini mendekap dirinya sendiri kala hujan berjatuhan. Percikan-percikan air yang menjatuhi kepalanya, membuatnya merasa sangat sakit.

Pemuda ini dengan sekuat tenaga menahan agar bibirnya tak mengeluarkan suara sedikitpun.

Tubuh yang dikelilingi air hingga bagian dadanya mulai memucat, entah apa ia akan bertahan sampai besok.

Ia mengeratkan almamater yang ia balutkan ditubuhnya, walaupun tak mengurangi rasa dingin namun tak ada salahnya kan mencoba?

I'm Home || Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang