Minggu demi minggu berlalu,
Syahri, Johnny, Tegar dan lainnya mulai akrab dengan Zidan. Tak jarang Zidan main ke rumah mereka, walau sekedar untuk main atau membantu tugas Haikal. Kadang Mark juga minta bantuan ke Zidan, Winwin sama Jepri juga suka minta Zidan untuk cicipi menu baru Resto dan Cafe nya, Zidan bantu-bantu Tegar Masak di dapur atau Zidan bantu cariin spot bagus buat foto-foto bareng Dimas.
Haikal dan yang lainnya berusaha menutupi keterkejutan mereka saat tanpa sadar Zidan kadang bisa menjadi dirinya sendiri. Seperti, saat diawal bermain bersama Dimas, Zidan tahu kalau Dimas suka tempat dengan spot foto yang menarik maka dari utu ia langsung mengajak Dimas untuk Traveling kota Medan dengan Zidan yang menjadi Guide Tour nya. Dan masih banyak lagi.
Semua hari itu berjalan sangat baik. Tapi ada yang berbeda di hari ini. Hari ini Zidan emang lagi main di rumah Haikal, tapi dia menemukan sesuatu. Dia nemuin sebuah almamater tergantung dikamar Haikal, almamater itu ditaruh dalam sebuah kotak kaca. Zidan bisa lihat bercak darah yang udah memudar di almamater itu.
Zidan belum pernah lihat itu kayaknya, seinget dia, tempah dimana ada kotak itu ditutupi kain warna merah oleh Haikal. Mungkin itu isi di dalamnya.
Zidan berjalan pelan menghampiri kotak itu. Zidan melirik ke arah pintu memastikan agar Haikal tidak masuk tiba-tiba. Ia menyentuh kotak itu, ada desiran aneh di dadanya.
Entah bujukan setan darimana, Zidan memberanikan diri membuka kotak itu. Dia menaruh kotak kaca itu di kasur, perhatiannya saat ini adalah almamater itu.
Zidan seperti sangat familiar dengan almamater itu, ia benar-benar seperti pernah merasakan, memakai, dan melihat almamater itu. Tapi dimana?
Ia mengambil almamater itu, matanya berair melihat name tag yang tertera dengan nama 'Zidan Joshua itu. Zidan memejamkan matanya sehingga butiran air di pelupuk matanya turun, ia memeluk almamater itu. Ada apa ini? Kenapa Zidan jadi merasa sangat sakit? Sesak. Apa hubungannya dengan Zidan Joshua?
Zidan kembali menatap almamater itu. "Zidan Joshua, semenderita apa kamu? Kenapa aku bisa ngerasain penderitaan kamu disini?"
Splash!
Brukk!
Duagh!
Mau jadi apa sih lo-
Mati aja sono-
Ga guna!
Zidan memejamkan matanya, ia terduduk dikasur seraya memegangi kepalanya yang mendadak pening. Kepalanya menjadi sangat sakit ketika mencoba mengingat lebih banyak tentang almamater ini.
"Bang Zidan!" Haikal yang baru masuk langsung menaruh nampan berisi banyak camilan dan cola diatas meja, ia menghampiri Zidan.
"Abang kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Home || Kim Jungwoo
Mistero / Thriller"Zidan cuma pengen dimengerti, sesulit itu kah?" Dan semuanya jadi rumit karena Zidan. Kenapa? Kenapa semuanya terjadi hanya karena Zidan ingin dimengerti? Seegois itu kah Zidan? Karenanya, seseorang harus berkorban dan dikorbankan untuk ini. Story...