"Zidan cuma pengen dimengerti, sesulit itu kah?"
Dan semuanya jadi rumit karena Zidan.
Kenapa?
Kenapa semuanya terjadi hanya karena Zidan ingin dimengerti? Seegois itu kah Zidan?
Karenanya, seseorang harus berkorban dan dikorbankan untuk ini.
Story...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda bermata puppy pudu ini membuka matanya kala alarm berbunyi terus menerus. Pukul 04.30, apakah kakaknya yang satu itu selalu bangun subuh?
Haikal mematikan alarm, mungkin lebih baik jika dia shalat terlebih dahulu.
Setelah Shalat, Haikal membuka pintu kamarnya. Ia menatap rumah yang gelap gulita, pasti para kakaknya belum pada bangun.
Haikal menuruni tangga, dia berinisiatif mau buat coklat panas. Namun sebelum menuruni tangga, dia lihat pintu kamar Zidan kebuka setengah. Apa Zidan belum tidur?
Baru mau ngintip, suara bariton khas milik kakaknya terdengar dari arah belakang.
"Haikal."
Haikal sontak menoleh ke belakang, Johnny datang seraya membawa kopi. Pakaian Johnny udah rapi, Haikal tebak pasti Johnny mau langsung ke kantor.
"Kamu ngapain?"
"Hah? Ituu... Haikal mau,... Bikin coklat." Jawab Haikal gelagapan, rasanya dia udah kayak lagi di grebek aja.
"Ohh, hati-hati ya turun tangga nya."
"Iya bang."
Haikal langsung pergi ke tujuan asalnya. Di meja makan, Haikal minum coklat itu sambil termenung. Kenapa sih? Setiap dia mau ngelakuin apapun yang berhubungan sama Zidan, pasti ketahuan. Para abangnya punya ilmu cenayang kah?
. . .
Pemuda bertubuh tinggi dengan kulit putihnya menggosok kedua matanya saat keluar dari kamar. Ia mendengar suara ribut-ribut disebelah kamarnya, ada apa di kamar sebelah?
Pemuda ini melangkahkan kakinya menuju kamar sebelahnya, baru ingin memasuki kamar ia dihentikan oleh percakapan dua orang.
"Tapi dia nggak mungkin minum itu kalo nggak ada apa-apa."
"Kita udah geledah kamarnya, dan kita nggak nemuin apapun."
"Gimana ya,... Beberapa hari lagi kita bakal ke London, gue takut dia makin parah aja disini."
"Nggak usah nethink, dia nggak bakal kenapa-napa."
"Tapi gue takut Jo."
Ia terdiam. Apa maksudnya itu? Plis deh, jangan bikin bingung.
"Gue harus cari tahu."
Monolog pemuda itu lalu segera kembali ke kamarnya.
===
Pemuda dengan surai lembut kecoklatan itu membuka netra Snoopy nya yang terpejam entah berapa lama.
"Engh..."
Lenguhan pemuda itu terdengar parau, ia meringis kala kepalanya berdenyut nyeri. Pemuda itu mengedarkan pandangannya, perasaan tadi dia di kolam renang, kenapa jadi di kamar?
