9; Reality is in Sight

281 31 4
                                    

Tap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tap!

"Hah!... Misi misiii mau lewaattt!!! Woy anjrit jan ditengah jalan wo—

Brukk!

"Aduhhhh!!!"

Seorang pemuda bersurai coklat rela terjatuh menabrak kemari loker hanya karena menghindari orang di depannya, lagian siapa suruh lari-lari di koridor?

"Heh! Punya mata tuh digunain yang bener!"

Pemuda itu melongo menatap pemuda didepannya itu, ia bangun dari posisinya yang tak elite. "Heh! Sia! Yang jatoh kan gue, ngapa jadi lo yang marah!?"

Pemuda bersurai hitam legam didepannya berucap santai. "Ya karena gue masih mau ngingetin lo kegunaan dari mata."

"Anjirlah Jaemin bangsul!" Pemuda itu mengapit leher pemuda bernama Jaemin diantara lengannya, Jaemin meringis.

"Kal! Anjir kal sakit woy!"

Haikal melepas apitannya pada leher Jaemin. "Makanya, jangan sok pinter lo. Nilai lo remed semua."

"Iyain, kenapa lo? buru-buru banget kayaknya."

Haikal seketika ingat semula tujuannya. "Oh iya, gue mau pulang, abang gue nelpon tadi!!"

Haikal langsung kembali berlari menuju parkiran untuk mengambil motornya.

.
.
.

Ceklek!

"Assalamualai—kum?"

Haikal melongo melihat kotak-kotak besar diturunkan oleh para kakaknya ke lantai bawah, mau ngapain? Rongsokin barang?

"Eh eh eh! Bang Azril tunggu sebentar!!"

Azril yang sedang membawa kotak yang berukuran lumayan besar pun menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Haikal. "Apa sih!? Lo nggak tau kalo ini berat!!?"

"Enggak."

"Jahannam!!!"

Haikal tersenyum menundukkan deretan giginya. "Mau pada ngapain?"

Azril menaruh kotak itu di lantai. "Loh? Bang Syahri belom ngasih tau? Kan kita mau pindah ke Medan."

Haikal melongo. "Pindah!?"

"Iya."

Haikal secepatnya berlari ke kamarnya, sudah ada Syahri dan Tegar yang sedang membereskan pakaian Haikal.

"Bang. Emang kita mau ke Medan?"

Syahri menoleh dan mengangguk. "Kita tinggal disana."

"Tapi kuliah Haikal?"

"Ya tinggal kuliah disana aja."

Haikal menyeritkan dahinya. "Kenapa tiba-tiba begini sih? Kan Haikal belom ada planning buat jahilin dosen muda."

I'm Home || Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang