2; Zidan

410 48 4
                                        


Huuuuhhhh
Chapter duaa!!!
Kuharap nggak bosen:v

🐣🐣🐣

"Hah... Hah..."

Zidan terbangun dari tidurnya, sungguh badannya sakit semua. Dia ketiduran di meja belajarnya, sudah dapat dipastikan kan? Rasa sakitnya seperti apa?

Zidan menatap jam yang ada di nakasnya. Jam 5 pagi, itu artinya dia sudah terlambat ke masjid, haihh... Berdosa sekali dia. Zidan langsung buru-buru pergi shalat. Dan setelah itu dia akan langsung bersiap-siap ke sekolah.

Zidan keluar dari kamarnya, pemandangan ruang tamu yang sepi langsung menyapa indra pengelihatannya. Zidan berlalu dengan langkah pelan menuju dapur.

Ia membuat beberapa porsi roti bakar. Tentunya dengan berbagai macam selai.

Zidan memasukkan tiga buat roti bakar ke dalam tempat makan, lalu ia masukkan ke dalam tas. Zidan mengambil satu lagi untuk mengganjal perutnya.

"Zidan?"

Zidan menoleh dengan wajah terkejutnya. Syahri berdiri di belakangnya dengan stelan kemeja kerjanya, Zidan mundur selangkah. Habislah.

"Ngapain-

"Iya, Zidan berangkat sekarang bang." Belum selesai Syahri berucap, Zidan sudah memotong ucapannya. Zidan berlalu menuju pintu utama, pandangan Syahri teralihkan pada makanan yang ada di meja makan. Sontak pemuda itu langsung menyusul Zidan.

"Zidan berangkat."

Sebelum Zidan menutup pintu, ia mengatakan sesuatu.

"Em... Kalo abang berkenan, Zidan ada tes olimpiade hari ini. Zidan mau minta doa nya. Assalamualaikum."

Pintu itu tertutup, Syahri menghela nafas kasar. Dia melangkahkan kakinya kembali ke meja makan, dan mendudukkan bokongnya disana. Syahri menatap roti bakar di depannya, bahkan Zidan juga membuatkan susu untuk mereka.

Syahri menutup wajahnya dengan telapak tangan, oh ayolahh... Jangan membuat Syahri bingung dengan dirinya sendiri. Bahkan sekarang Syahri tak bisa berfikir jernih.

Saat Syahri ingin memakan roti di depannya, ia merasa ada tangan yang menutup matanya.

"Ck, Haikal. Jangan main-main, cepetan sarapan."

Haikal melepaskan tangannya lalu duduk di sebelah Syahri, dia mengerucutkan bibirnya gemas. "Kok abang tau!?"

"Cuma kamu yang paling usil disini, dah cepet makan."

Haikal meminum susu yang ada di meja, lalu mengambil roti bakar dengan selai strawberry.

"Tumben abang yang bikin sarapan. Bang Tegar aja masih mandi."

Nah loh. Sekarang Syahri harus jawab apa?

"B-bukan abang yang buat."

Haikal mendengus pelan, ia kembali menggigit roti di depannya. "Ya terus siapa kalo bukan abang? Kan yang pertama disini itu abang, masa iya setan?"

I'm Home || Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang