••••••
Beberapa bulan berlalu.Morning sickness Kay sedikit berkurang.Banyak kejadian lucu yang mereka alami.Liana yang selalu merawat Kay yang setiap pagi mual.Liana yang memasak makanan untuk Kay.Karna Kay hanya mau masakan Liana.
Bahkan Kay sudah terbiasa dengan rujak yang selalu Liana buat saat-saat itu.
Namun kali ini,saat perutnya terlihat sedikit membuncit,Liana lebih banyak beristirahat.Walau kadang harus melayani hasrat kedua Tuannya.Memang tak sesering dan sekeras dulu. Liana cukup lega karna para Tuannya yang amat pengertian itu.
"Apa aku berat?"
Yang berubah adalah kebiasaan Liana.
Setiap hari,Liana meminta Kay menggendongnya. Entah saat mau tidur, atupun saat Kay sedang di dapur seperti sekarang ini. Kay memang lebih sering memasak sekarang.Ia puas dengan ekspresi Liana yang lahap menyantap masakannya.
"Ehmmm, wangi,,,,,," Gumam Liana sembari mencium harum ceruk leher Kay.
Kay tersenyum bangga karna masakannya kali ini, tak membuat Liana mual.
Liana menyerukkan kepalanya ke leher Kay, Kay yang saat ini sedang memasakpun, rasanya ingin membawa Liana ke kamar.
Liana menciumi leher jenjang Kay yang penuh tato bercorak bunga itu.
Kelakuan Liana yang seperti itu membuat Kay menghentikan kegiatannya karna perbuatan Liana.
Kay sedikit menggeram karna Liana tak juga menghentikan ciumannya,,, apalagi hembusan nafas Liana yang hangat membuat Kay bergidik,,,
"Ah DAMN it,,,,," batin Kay
"Honey, jika kau seperti ini bagaimana aku bisa menahannya? "
"Memang apa yang harus Tuan tahan, itukan sudah hampir matang." Jawab Liana sembari menunjuk ke arah masakan Kay dengan memonyongkan bibirnya menggunakan wajah polosnya.
Kay menghela nafas menahan sedikit kekesalannya dengan kelemotan Liana yang tiba-tiba muncul itu.
Kay setiap hari harus menghadapi Liana yang manja sejak beberapa Minggu yang lalu. Liana benar-benar tak membiarkan Kay lepas darinya walau hanya selangkah.
"Kalian tidak melupakan ku kan?"
Tiba-tiba suara rendah dan dalam menginterupsi kegiatan Liana dan Kay.
Sesaat mereka menoleh dan menemukan Brian yang berjalan mendekat dan sedikit menekuk wajahnya."Ah, ,,lihatlah wajah imutnya! "Batin Liana yang melihat Brian mendekat ke arah mereka.
"Hey honey, jangan lompat seperti itu!" Ucap Kay saat merasakan Liana berusaha turun dari punggungnya dengan tergesa-gesa.
Liana mendekat pada Brian setengah berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Both Of You
Random21+ Dimohon Bocil munduurrr teraturrrr oke ini bukan ranah para bocil Mohon di baca, saya buat cerita ini khusus dewasa, jika kurang berkenan, mohon skip saja! Terimakasih Menjebak seorang wanita,untuk mendapatkan anak #9 sayang 29september2020 #...