Dipagi hari yang cerah dengan suara burung yang berkicau tetapi tidak dengan Vero yang masih terlelap tidur dengan tenang tanpa terusik sedikitpun.
kini dia bangun dengan malas.
"Hoam....enak bener nih kasur gw rasa kasur gw gak seenak ini"gumam Vero yang belum menyadari bahwa dia bukan di apartemennya.
"Eh,..kok interior kamar gw berubah jadi gelap gelap gini sih mana ni kamar luas banget"ucap Vero bingung dengan keadaan kamarnya.
Vero lalu mengingat kejadian semalam.
"Aduh..gw lupa kalo semalem gw kan kabur ya terus ketemu om yang gw tabrak apa gw diculik ya masa si om nyulik gw daging gw gak enak dimakan kali"ucap Vero panik.
"Udah bangun"ucap om itu.
"Om gw mau nanya dong om nyulik gw yakk"tanya Vero.
Om itu hanya terkekeh pelan.
"Om gak nyulik kamu dan tolong jangan berbicara dengan bahasa gaul kamu itu kalo kamu tidak mau saya hukum"balas om itu.
"Om... sorry nih om om gak berhak ngelarang gw buat apa gw nurut sama lu dan kenapa gw disini gw mau pulang"ucap Vero.
"Oh berani ya kamu kamu memang harus dihukum kamu tidak boleh keluar dari kamar ini sampai saya pulang"balas om itu.
"Yakk ela om lu galak amat ngomong ngomong si om nih namanya siapa biar enak gw manggilnya"ucap Vero.
"Hm, saya Satria Axelsen om kamu jadi kamu harus sopan dengan saya"balas om satria.
"Sorry nih om gw gak punya orang tua apalagi om ini"saut Vero tak terima.
"Kamu punya orang tua dan kamu gak boleh gunain bahasa gaul kamu itu"balas om satria.
"Iya dah om"ucap Vero malas berdebat.
"Pintar,kamu tunggu disini nanti om bakal pulang dan kasih kamu bukti kalo kamu punya orang tua"balas satria mengelus pucuk kepala Vero.
"Om jangan lama lama nanti Vero bosen sendiri disini"rengek Vero.
"Kamu bisa bermain dengan bodyguard disini nak"balas satria.
"Rey,jangan sampai terjadi sesuatu pada Vero"ucap satria dingin.
"Baik tuan"balas Rey.
Saat ini Vero bosan dikamar sudah setengah 12 siang lebih ia menunggu om Satria.
"Rey gw mau ke taman disini ada taman kan?"tanya Vero.
"Iya tuan muda tolong bicara anda karena disini banyak cctv saya hanya tidak mau anda dihukum"balas Rey.
"Iyakk Vero gak ngomong bahasa gaul dah puas lu kan"saut Vero cepat,ia sedang tidak mood debat.
"Iya tuan muda anda boleh ke taman asal anda jangan kabur karena penjagaan di sini sangat ketat"balas Rey.
Di taman Vero terkagum-kagum dengan taman disini yang sangat indah dan memanjakan mata dengan berbagai bunga yang tumbuh.
Sedangkan disisi bara dan Dirga
"Bar elu kenapa bentak adek lu tau kalo adek paling gak suka kalo dibentak"marah Dirga.
"Gw gak sengaja Dir, gw kelepasan dan malah bentak adek. gw juga takut si tua bangka bakal nyakitin adek kayak dia"balas Bara.
"Ok gw tau Lo lagi marah tapi kalo udah gini gimana kita cari adek dia gak bawa hp kita gak bisa lacak Bar"ucap Dirga.
Bara hanya bisa merasa menyesal karena sudah membentak Vero adek kesayangannya itu.
Sedangkan disisi om Satria
"Kak aku sudah menemukannya"ucap om Satria ditelpon entah dengan siapa itu.
"Kamu yakin itu dia"balas orang yang ditelpon itu.
"Iya kak aku yakin, karena ada tanda lahir Vero anak bungsu kakak"ucap Satria
"Ok aku akan segera ke Jakarta"balas orang ditelpon itu.
"Hm"hanya dibalas deheman oleh om satria.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Siapa tuh yang mau ke Jakarta??
•
•
•
Dan siapa Vero sebenarnya?!
•
•
•
•
Kepo kagak??
•
•
•Jum'at,12 Maret,2021
Bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Alveeron Stephen A.
Teen FictionTentang Vero si anak berandalan dengan segala tingkah lakunya dan masalah yang ia hadapi lalu bagaimana jika seorang Vero si pembangkang dan berandalan bertemu orang yang mengaku ngaku sebagai orang tuanya? "anjir! Lu siapa ngaku ngaku jadi ortu gw...