Di sebuah kamar rumah sakit.
"Elvano, sudah boleh pulang tuan ini sangat berbeda dengan perkiraan saya karena Elvano sembuh lebih cepat"ucap Seorang dokter."Terimakasih, sudah merawat anak saya dengan baik"balas Ardiyansyah.
"Oh, tidak tuan elvano anak yang sangat baik dan ceria, kalau begitu saya permisi tuan"ucap seorang dokter tsb.
Ardiyansyah keluar dari ruangan kamar rumah sakit itu ia terlihat mencurigakan.
"Halo"ucap Seseorang 2.
Ya, Ardiyansyah menelpon Seseorang 2
"Anakku sudah sembuh rencana kita akan segera terlaksana"ucap Ardiyansyah kepada Seseorang 2 di telpon.
"Bagus, aku sangat tidak sabar menanti pertunjukan yang menarik ini"balas Seseorang 2.
"Tunggu saja sedikit lagi"ucap Ardiyansyah.
"Bagus, aku tunggu kepastian kapan rencana kita mulai"balas Seseorang 2 ditelpon.
Tut... Tut...
Disisi lain
Vero sekarang berada di kamar dengan ekspresi yang tak menyenangkan tapi malah terlihat imut, ia di paksa Dirga untuk tak sekolah hari ini karena kemarin ia hampir pingsan di kantin, Vero sangat bosan dan kesal dengan hal itu, namun ada yang semakin membuatnya kesal adalah bodyguard yang di suruh bang Dirga dan bodyguardnya itu berjumlah 2 orang satu di pintu kamarnya dan satu di luar apartemennya.
"Heh, lu siapa namanya tadi gw lupa"tanya Vero pada salah satu bodyguard.
"Arya, tuan muda"balas Arya sang bodyguard.
"Gak usah pake tuan muda tuan muda segala halah ribet mending lu panggil gw Vero"ucap Vero.
"Tapi tuan muda"balas Arya sang bodyguard.
"Kagak usah tapi tapi udh lu sono panggil temen lu yang satunya gw gak tau namanya gw mau kenalan"ucap vero.
"Baik, tuan muda eh, tuan muda Vero"balas Arya sang bodyguard.
Sedangkan disisi Bara.
"Bara papah ada berita bahagia buat kamu nak"ucap papah Ardiyansyah yang kini ia sedang mengobrol dengan
Bara di apartemennya."Berita apa gak usah bertele tele ya, pah aku gak suka papah di sini"ucap Bara to the points.
"Sabar, nak papah yakin kabar ini akan membuat kamu gak marah lagi sama papah nak"balas papah Ardiyansyah.
"Sayang, keluar"lanjut papah Ardiyansyah.
Dan.........
"Jun"teriak seorang remaja laki-laki yang langsung memeluk Bara.
"Bagaimana bisa Pah, dia...dia"ucap bara terbata bata dengan sedikit air mata yang menetes dari matanya.
"Jun, Jun gak kangen sama El?"tanya Elvano.
Elvano adalah adik dari Bara sangat ia sayangi dan manjakan namun adiknya itu menderita penyakit kanker yang serius ia baru tau saat sang adik telah koma, namun ternyata Tuhan berkendak lain sesampainya Bara di ruangan adiknya itu adiknya kejang-kejang dan nyawanya tak terselamatkan.
"El, itu kamu baby kamu kembali"ucap Bara membalas pelukan Elvano dengan erat.
Sedangkan di bandara.
Terlihat Ada dua sosok laki-laki yang satu terlihat dewasa dingin namun karismatik, yang satu terlihat tak begitu dingin seperti snag sosok pertama. namun tak kalah tampan dengan sosok yang dewasa, mereka berdua sedang menunggu jemputan datang.
"Bang, lama banget ih, papah sama om gw udah gak sabar ketemu adek gw yang unyu itu"ucap Alvin.
"Tunggulah, mungkin macet kamu tau Jakarta sangat padat"balas Samuel datar.
Sesaat kemudian.
"Hey, sudah lama menunggu Sam"ucap satria.
"Cukup lama"balas Samuel datar.
"Lama banget om habis godain sekertaris om dulu yah?"tanya Alvin.
"Enak aja kamu Al, om tuh tadi nganter papah kalian biasalah kayak kalian gak tau"balas Satria.
"Oh gitu, kirain om yaudah yuk balik Al, udh laper nih"ucap Alvin.
"Yuk, Sam Al"ucap satria.
"Hm"hanya dibalas deheman oleh Samuel.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bersongong....Selasa, 20 April 2021
Jerman 👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Alveeron Stephen A.
Teen FictionTentang Vero si anak berandalan dengan segala tingkah lakunya dan masalah yang ia hadapi lalu bagaimana jika seorang Vero si pembangkang dan berandalan bertemu orang yang mengaku ngaku sebagai orang tuanya? "anjir! Lu siapa ngaku ngaku jadi ortu gw...