"ugh"Vero menerjab nerjabkan matanya yang sedikit buram.
"Loh gw dimana gw rasa tadi gw masih di taman deh terus kenapa gw bisa ada disini"batin Vero bingung.
Pintu ruang rumah sakit itu terbuka memperlihatkan Satria.
"Baby udah sadar?apa yang sakit?siapa yang ngelakuin itu hah?"tanya satria beruntun.
Mendengar pertanyaan satria yang beruntun membuat Vero pusing harus yang mana ia jawab dahulu.
"Om kalo nanya pelan pelan Vero bingung jawabnya"ucap Vero terdengar serak.
"Vero haus om"lanjut Vero lagi.
"Bentar baby maafin om yah om khawatir sama kamu baby"ucap Satria sambil memberi air minum Vero.
Segelas air itu kandas di minum Vero, tak heran karena ia sudah tak bangun selama seminggu hal ini lah yang membuat Satria khawatir dengan kondisinya mengetahui bahwasanya ternyata Vero memiliki penyakit serius.
"Terus om kenapa gw disini"tanya Vero.
"Ucapan kamu baby!"ucap Satria.
"Huh!, Iya iya dan lagian om ngapain manggil Vero babi emang Vero hewan apa 🙄"dumel Vero sebal.
"Baby Vero buka babi"pengertian Satria lembut.
"Sama aje kali"balas Vero.
"Beda baby, yaudah baby istirahat"saut Satria lalu mengelus
kepala Vero."Iya iya, tapi kenapa harus diinfus sih ihh"rengek Vero.
"Biar baby cepet sembuh"ucap Satria lembut.
"Tapi kenapa harus infus sih tangan Vero nyut-nyutan nih sakit tau"rengek Vero dengan mata berkaca-kaca.
"Udah sekarang, baby istirahat nanti om elusin biar gak sakit yah"ucap satria lagi.
"Tapi masih sakit tau om"rengek Vero.
"Yaudah nih om tiupin biar gak sakit lagi"ucap satria.
Beberapa menit kemudian Vero
sudah terlelap dengan mengemut jempol tangannya yang membuat Satria gemas.Satria pun sedikit menarik tangan Vero dan menganti jempol Vero dengan susu.
"Baby jangan nakal, om sayang baby om gak mau kehilangan baby lagi"ucap satria sambil mengecup kening Vero dan menyusul Vero dengan memeluk Vero tanpa disadari Vero.
Sedangkan disisi Dirga.
"Tut...Tut..,nomor...yang...anda..tuju
.sedang...tidak..aktif..cobalah... beberapa..saat..lagi""Lu dimana sih dek gw takut lo kenapa napa"ucap Dirga yang sedang mencari Vero kemana mana dan sudah menelepon Vero tapi hpnya tak aktif.
Disisi Bara.
" maafin abang ya dek abang gak bisa buat memilih kalian berdua abang emang gak pantes jadi abang adek"teriak Bara kesal didalam kamar.
"Abang bingung dek"ucap Bara lagi.
"Abang harus jujur atau malah biarin hubungan kita kayak gini karena abang gak bakal lama ada di samping kamu"ucap Bara pelan.
Terlihat darah yang menetes dari hidung Bara.
"Maafin abang dek"gumam Bara sebelum kesadaran menghilang dan pingsan.
Sedangkan disebuah ruangan.
"Aku sudah melaksanakan tugasku tinggal kau yang belum bertindak kan"ucap Seseorang 2.
"Tunggu sebentar akan lebih menarik kalo kita menunggu sebentar"balas Seseorang 1.
"Apa yang kau rencanakan jangan yang aneh aneh aku tak suka rencanamu yang bertele tele"ucap Seseorang 2.
"Tenang kita harus menunggu sebentar agar kita tak ketahuan Ardiyansyah itu aku jadikan umpan agar dia yang terkena duluan"jelas Seseorang 1.
"Baiklah kalo itu rencanamu"ucap Seseorang 2.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bersongong sudah cerita ini asal tidak bersambung seperti jalan cinta kalian(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧Papay 〰️
Senin 31 Mei 2021.
Bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Alveeron Stephen A.
Teen FictionTentang Vero si anak berandalan dengan segala tingkah lakunya dan masalah yang ia hadapi lalu bagaimana jika seorang Vero si pembangkang dan berandalan bertemu orang yang mengaku ngaku sebagai orang tuanya? "anjir! Lu siapa ngaku ngaku jadi ortu gw...