- 15 -

231 15 0
                                    

Pagi ini hari terakhir Delaila bekerja. Karena ini hari Jum'at. Sejak tadi pagi sudah 3 kali beberapa office boy berdatangan ke kubikelnya dan memberi bunga yang berbeda. Gerbera, White Tulips, dan Red Carnations.

"Duh, mau jualan bunga bu?" Goda Riana setelah kembali dari makan siangnya bersama Melin dan mas Rendi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duh, mau jualan bunga bu?" Goda Riana setelah kembali dari makan siangnya bersama Melin dan mas Rendi. Sementara Delaila menghabiskan makan siangnya bersama laporan yang harus ia berikan pada pak Alfan sore ini.

"Gue kegoda sama yang merah kuning." Sahut Melin duduk di kubikelnya yang bersebrangan dengan kubikel Delaila.

"Menyala gitu ya. Kalo cowok nih ibaratnya 'Aku serius sama kamu. Ayo nikah.' gitu cuy." Ujar mas Rendi mendramatisir.

"Iya juga sih. Yang lain mah kayak diem diem gitu." Setuju Melin.

"Eh tapi itu ada yang merah juga, cuy." Sahut mas Rendi.

"Tapi, kurang tau, Ren. Merahnya gak kayak yang itu." Jawab Melin.

"Dari siapa?" Tanya Riana sembari melihat-lihat tiga bouquet bunga yang ada di meja Delaila.

"Gatau." Jawab Delaila singkat.

"What?"

"Becanda!"

"Ngaco!" Respon Riana, Melin dan mas Rendi bersamaan.

"Ada apanih rame-rame?" Terdengar suara mas Adrian ditengah kehebohan mereka.

"Ehh, gapapa mas." Sahut Riana kikuk sambil cengengesan.

"Dela baik banget nyiapin bunga buat Rendi, Melin, Riana. Buat saya mana?" Ujar mas Adrian.

"Bukan buat mereka, mas." Jawab Delaila.

"Itu punya dia, mas." Sahut mas Rendi.

"Ohh kamu yang lagi rame dibahas di bawah." Ucap mas Rendi membuat Delaila dan lainnya menatap penuh tanya.

"Itu di lobby rame. Katanya daritadi pagi udah ada tiga kurir nganter bunga tapi bukan buat kantor. Ternyata kesini bunganya." Jelas mas Adrian.

"Mas ada denger gak ini dari siapa?" Tanya Delaila.

"Engga. Mereka rame karena bingung siapa pengirimnya."

"Udah dilanjut kerjaannya. Dan, Dela jangan lupa laporannya ditunggu Naren jam 3." Lanjut mas Adrian memberi instruksi pada Delaila setelah menjawab pertanyaannya.

"Loh, bukan jam 4 mas? Pas jam pulang?"

"Dimajuin. Oiya, saya lupa. Saya kesini mau kabarin kita hari ini pulang jam 3. Tapi, kita semua langsung berangkat ke hotelnya Naren. Dia bikin acara dan kita semua diundang. So, selesain pekerjaan kalian ya. Saya pamit." Jelas mas Adrian lalu pergi menuju ruangannya.

Not YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang