Hari ini jadwal cuti gue bertepatan dengan hari ulang tahun Dela. Makanya gue sengaja gak ngucapin sebelumnya karena mau langsung ke rumahnya.
Menurut info dari tante Christy, hari ini Dela ada kelas sampai jam 4 sore. Gue yang baru tiba pukul 10 pagi dari Semarang, langsung menuju ke rumah Dela.
"Assalamualaikum, om, tante."
"Waalaikumsalam. Brian, apa kabar?" Tanya tante Christy lalu memeluk gue setelah gue menyalaminya.
"Alhamdulillah baik tante. Om, tante apa kabar?"
"Alhamdulillah. Masuk, Bri. Nanti Dela pulang jam 4." Ucap tante Christy mempersilahkan gue masuk.
"Taruna."
"Siap!" Sahut gue saat om Abi memanggil.
"Brian, makin ganteng nih." Ujar om Abi menepuk bahu gue sembari gue menyalaminya.
"Om juga nih."
"Duh, Bri. Nanti om kegeeran. Gausah digituin." Sahut tante Christy.
"Ngundang siapa aja, Bri?" Tanya tante Christy.
"Paling Fany sama Raja."
"Ayah sama bunda mu?" Tanya om Abi.
"Nanti kesini juga kok, om." Jawab gue.
"Oiya, tante sama om gausah repot-repot. Aku udah pesen lengkap nanti tinggal di tata disini aja." Lanjut gue.
"Okedeh." Sahut om Abi.
Pukul 2 siang, tim dekor yang udah gue pesan tiba dirumah Dela. Semua melakukan persiapan sesuai yang telah di rancang dan selesai 1 jam kemudian.
"Bri, Dela udah perjalanan pulang. Kamu udah kabarin Fany sama Raja buat kesini?" Tanya tante Christy yang tengah membawa birthday cake dari dapur.
"Udah kok tante. Katanya, Fany sama Raja bentar lagi sampe."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, mas, mba. Mari masuk." Ucap om Abi. Ternyata yang datang adalah ayah dan bunda.
"Waduh, jadi gak bantuin nih, mas." Ucap ayah.
"Gapapa, mas. Kita juga gak repot. Semuanya udah disiapin sama Brian."
"Dela nya kapan sampe, mba?" Tanya bunda pada tante Christy.
"Sebentar lagi, mba."
Tak lama terdengar suara mobil di depan rumah yang gue yakini itu adalah kedatangan Dela. Kami semua langsung bersiap.
Ceklek
"Assalamualaikum."
"Happy birthday sayang." Ucap tante Christy lalu memeluk Dela. Diikuti oleh om Abi, bunda dan ayah.
"Makasih, mah, pah, tante, om." Ujar Dela diiringi senyum manisnya.
"Nah ini hadiah spesial buat kamu." Tante Christy lalu mengode agar membuka jalan untuk gue.
"Hafii." Lirih Dela.
"Happy birthday, my queen. Make a wish." Ucap gue menghampirinya sembari membawa cake coklat kesukaannya.
Huhh
Lilin yang ada di cake pun padam. Bunda mengambil alih cake yang ada di tangan gue lalu Dela memeluk gue erat.
"Happy birthday, sayang." Bisik gue pada Dela.
Acara selanjutnya, ya pasti makan makan. Semakin meriah dengan kehadiran sahabat Dela, Fany dan Raja.
Pukul 7 malam, Fany dan Raja pamit untuk pulang. Sementara ayah dan bunda masih asik mengobrol dengan om dan tante.
"Hadiah ku mana?" Tanya Dela. Kini kami tengah memakan camilan yang ada di meja makan.
"Ayo." Gue mengulurkan tangan.
"Kemana?"
"Ikut aja." Dela meraih uluran tangan gue dan gue segera mengajaknya menuju kamarnya.
"Jangan nyicil dari sekarang ya, Bri." Teriak om Abi saat gue dan Dela menaiki tangga.
"Aman, om." Ujar gue mengacungkan ibu jari ke arah om Abi diikuti gelak tawa yang lainnya.
"Fi, ih kok ditutup." Dela mencoba melepaskan jemari gue yang menutup kedua mata indahnya.
"Kan surprise, sayang." Bisik gue lalu perlahan membuka pintu kamar Dela.
"Udah belum?"
"3.. 2.. 1.."
"Happy birthday, sweetheart." Ucap gue melepas jemari gue dari matanya.
"Thank you, my cadet." Dela lalu memeluk gue erat.
"Aku tahu, ini hari ulang tahun kamu. Tapi boleh gak aku bikin wish juga?"
"Mau wish apa, hm?" Tanya Dela, jemarinya merangkum wajah gue.
"Kamu selalu temenin aku sampai nanti aku jadi perwira." Jawab gue tepat di depan wajah Dela.
"Aamiin." Ucap Dela.
Cup
Bibir gue mendarat sempurna di, you know lah.
Halloo!! Selamat membaca kembali!!
Ditunggu kritik dan sarannya❤️