Setelah berlama-lama, akhirnya kami bisa bertemu. Ehh, engga deng. Aku masih harus menunggu sekitar beberapa puluh menit lagi hingga prosesi Praspa selesai.
Yap, hari ini. Hari yang penting bagi Hafii. Setelah perjalanan panjangnya di Akpol selama 4 tahun ke belakang, akhirnya dia resmi menjadi seorang perwira.
"Duh, kenapa mirip-mirip semua ya, De." Ucap tante Ria saat barisan telah rapih.
"Jadi inget waktu pertama kali kita cari Brian di Magelang." Tambahnya.
"Iya, tante. Tapi kalo aku gak salah liat, Brian ada di barisan depan kok tante." Ujarku.
"Duh, matanya Dela langsung auto focus ya." Goda om Hadi diikuti tawanya dan tante Ria.
Setelah rangkaian acara berakhir, tibalah saatnya untuk kami dapat menghampiri para perwira itu. Seperti yang tadi sudah aku sampaikan pada om dan tante, Hafii ada di barisan depan.
Saat Hafii menyadari kehadiran kami, ia langsung memeluk erat om dan tante.
"Makasih bunda udah nganter Brian sampai kesini." Ucap Hafii pada tante Ria yang tengah menyeka air matanya.
"Brian kebanggan bunda. Ini hasil kerja keras kamu, sayang." Tante Ria kembali memeluk Hafii.
"Jagoan ayah sudah siap menjaga negara sekarang."
"Ayah." Hafii memeluk om Hadi dengan erat.
"Ini bukan beban, nak. Ini tanggung jawab." Om Hadi menepuk kedua bahu Hafii yang kini telah terpasang evolet balok 1.
"Hatimu memilih jalan ini. Jangan berbalik apapun yang terjadi. Tetap maju ke depan, nak." Lanjut om Hadi menepuk pipi Hafii. Bayi besar om Hadi.
"Ini hadiah dari ayah dan bunda." Ucap om Hadi menggeser posisiku ke depan Hafii.
"Hadiahnya, Brian suka." Sahut Hafii lalu memelukku.
"Selamat, kamu berhasil bertahan hingga detik ini. Semoga hingga nanti." Bisik Hafii.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤️853 Likes
hafiibri Ini bukan tentang keberhasilan ku semata. Ini tentang keberhasilan kita dan kamu yang berhasil bertahan hingga kini❣️
