Duduk termenung di halte bus tanpa uang maupun makanan membuat Juyeon hanya menundukkan kepalanya sembari menggosok tangannya yang terasa mulai kedinginan akibat terlalu lama merasakan udara malam yang menusuk sampai ke tulang.
Jawaban Minho tadi masih teringang dipikirannya. Mendengar bagaimana Minho dengan santainya menanggapi gertakannya dengan hanya mengatakan, "Silahkan!"; sebenarnya cukup mengejutkan baginya. Bahkan pemuda itu sama sekali tidak menanggapi kepergiannya dari rumah dengan tangan kosong.
Padahal tadi Juyeon tidak bermaksud serius untuk mengatakan itu!
Sekarang akibat dari perbuatannya berimbas pada kelangsungan hidupnya. Menghubungi siapapun juga terasa percuma lantaran ponselnya tertinggal di kamarnya sendiri dalam keadaan masih tersambung dengan kabel charger. Semoga saja Minho ingat untuk mencabutnya, harap Juyeon.
"Hoi!" Juyeon tersentak. Kepala yang semula tertunduk kini telah sepenuhnya mendongak. Sekedar menatap sosok yang sedang berdiri didepannya. "Ngapain disini? Jam segini nggak ada lagi bus yang lewat."
Tidak memedulikan perkataan itu, Juyeon lebih fokus memperhatikan si pemuda. Mulai dari bawah hingga ke atas sampai-sampai yang diperhatikan sepertinya jengah akan apa yang saat ini sedang Juyeon lakukan terhadapnya. Walaupun ia tidak menampik jika keadaannya yang sekarang cukup mengundang tanda tanya besar pada benak siapapun orang yang melihatnya.
"Hyunjae habis tawuran?" Juyeon bertanya dengan wajah ragu. Si pemilik nama terlihat seperti tidak nyaman mendengar pertanyaannya tadi. Terbukti dari bagaimana cara ia menyikapinya.
"Kenapa? Nggak suka? Mau negur kayak guru pembimbing?"
Juyeon mencebik, "Cuman nanya, kok!" Gerutunya kemudian. Hampir menyesali akan mengapa tadi ia merasa peduli dengan keadaan Hyunjae yang terbilang cukup parah untuk ukuran remaja yang seperti habis dipukuli oleh warga.
"Hyunjae anterin ke rumah Younghoon?" Pinta Juyeon sedikit diselingi dengan nada serta ekspresi memelas. Gerak tubuhnya terlihat seperti orang yang gugup. Nyatanya Juyeon sangat berharap agar Hyunjae tidak mengeluarkan sisi menyebalkannya untuk kali ini saja.
Namun, sayangnya Hyunjae sama sekali tidak berniat untuk menjawab dan beranjak pergi begitu saja meninggalkannya tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Juyeon salah berharap jika Hyunjae akan berbaik hati menolongnya kali ini.
"Mau pergi ke rumah Younghoon apa nggak?!" teriak Hyunjae dari jarak terpaut sepuluh langkah. Juyeon kemudian berdiri dari tempat duduknya dan tanpa pikir panjang langsung berlari menghampiri Hyunjae yang berjalan mendahuluinya.
.
[Regret]
.Sementara itu, Minho justru menyesali ucapannya tadi. Ia sedang dikuasai oleh emosinya, jika saja itu tidak terjadi, Minho mana mungkin secara tidak langsung mengusir kakaknya sendiri seperti tadi.
Sudah beberapa kali ia mengulang gerakan yang sama dengan berjalan bolak-balik sembari berpikir tentang nasib Juyeon saat ini. Pemuda itu tidak membawa apapun selain piyama yang dipakainya. Sekarang bagaimana cara Minho menemukan Juyeon setelah tadi ia lihat ponsel Juyeon ada di atas meja belajar di kamarnya dengan masih terpasang kabel charger?
"Gue nyari dia kemana, anjir," gumamnya frustasi.
Minho menghela nafas berat. Tatapan yang semula mengedar kini tertuju pada secarik kertas yang teronggok di atas lantai marmer rumah yang menurutnya cukup menyita perhatian.
Ia mengambil kertas tersebut dan memeriksa isi didalamnya. Ada sebuah coretan abstrak bergambar rumah dan jalan serta sebuah tulisan seperti alamat dibawahnya. Yang cukup membuatnya tertegun adalah ada nama pacar dari sang kakak tertera disana.
Sepertinya ini adalah alamat rumah Younghoon. Setelah dipikir-pikir, bukanlah sebuah ketidakmungkinan seandainya Juyeon memilih kabur ke sana. Selama ini yang ia tau, Juyeon sama sekali tidak pernah membawa orang yang diakuinya sebagai teman maupun sahabat. Younghoon adalah orang ternekat yang memperkenalkan diri sebagai pacar dari kakaknya alih-alih sebagai sosok teman dari kakaknya.
Maka dari itu, tanpa pikir panjang Minho langsung mengambil kunci motornya. Melupakan fakta jika ia masih memakai seragam sekolahnya.
.
[Tbc]
.my fav.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret +Bbangju
Fanfic"He's a fucking liar, right?" [Kim Younghoon - Lee Juyeon]