Dia Nggak Suka Dipanggil 'Pendek'

773 152 39
                                    


Setelah sebulan lebih book ini g update, akhirnya up juga...


Enjoy...




---


Jisung mengencangkan tali sepatu olahraganya lalu berdiri dengan enggan. Hari ini ada pelajaran olahraga, dan olahraga hari ini adalah basket. Olahraga yang bisa Jisung sebut sebagai olahraga yang paling ia tak suka.

"Ka! Cepet!" Kata Felix, temannya yang juga menjadi teman satu timnya.

"Semangat amat lo, Fin. Inget udah nggak ada kak Cahya yang bisa ngegendong lo buat ngeskor," Kata Jisung ketika sudah berdiri disamping Felix.

Felix memutar bola matanya kesal. Christopher Mahardika Cahya, alias pacarnya itu memang sudah lulus SMA dan sedang menempuh bangku kuliah dan tidak bisa membantunya lagi sekarang. Tapi bukan berarti Felix tidak bisa bermain basket sama sekali. "Yang jelas skill gue lebih bagus daripada lo yang cuma lari-lari ngehindarin bola,".

"Enak aja...".


Perdebatan antara sepasang sahabat itu mungkin akan berlangsung selamanya kalau saja bola oranye itu tidak melayang kearah mereka berdua dan menghantam kepala Jisung dengan cukup keras.



"ARKA!".



Felix refleks menahan tubuh Jisung agar tidak terpelanting ke belakang. Yah, walaupun mereka berdua harus jatuh terduduk, setidaknya kepala Jisung tidak membentur lantai.

"Heh, lo nggak papa? Ka, ini berapa?" Tanya Felix heboh sambil mengacungkan tiga jari didepan wajah Jisung.

Jisung? Ia hanya diam sambil mengusap-usap kepalanya sendiri yang terasa lumayan pusing.

Karena sahabat sehidup-sematinya itu tidak kunjung merespon pertanyaannya, Felix langsung bangkit dan mulai mengomel. "Siapa yang tadi ngelempar bola!? Ngaku, nggak!? Nggak punya mata apa!?".








Hyunjin menatap Jisung yang sedang berdebat dengan temannya dari ujung lapangan. Tanpa ia sadari, senyum tipis sudah terukir di wajahnya.

"Jangan senyum-senyum sendiri kayak gitu, bro. Gue belum pengen punya temen penghuni RSJ," Kata Jeno sambil menepuk pundak Hyunjin.

"Gue nggak gila, Lang—".



DUK!




"ARKA!".



Atensi Hyunjin langsung teralihkan sepenuhnya. Separuh dari otaknya memerintahkan tubuhnya untuk berlari dan menahan tubuh Jisung yang mulai limbung. Tapi sisa otaknya lebih dulu menghentikan tubuhnya. Mau bagaimana pun jarak mereka berdua itu jauh. Ia tak akan sampai tepat waktu dan malah terlihat bodoh. Jadilah ia hanya menatap dari kejauhan, lagi.

Tentang Dia [HyunSung]Where stories live. Discover now