Siapa yang bilangnya mau hiatus tapi baru 4 hari malah apdet...? Felly, tentu saja hehe...
Anw, Don't forget to hit the star button and leave some comments..
Enjoy!
---
"Untuk tugas seni, bapak mau kalian semua bikin kelompok. Satu kelompok isinya dua orang. Satu nyanyi, satunya lagi main alat musik. Lagunya terserah, asal bukan Balonku atau yang sejenis itu. Bapak beri kalian waktu dua minggu untuk latihan. Silahkan,".
Kelas yang tadinya hening pun mulai gaduh. Beberapa murid pergi dari bangkunya untuk menghampiri temannya. Begitu pula Jaemin, Chenle, dan Jeno yang menghampiri Hyunjin.
"Kita pas berempat, kan? Ini siaa yang mau sama siapa?" Tanya Chenle. "Gue sama siapa aja bisa. Gue bisa nyanyi, gue bisa main piano,".
"Gue juga oke sama siapa aja. Tapi gue nggak nyanyi," Kata Jeno.
"Gio sama gue aja. Lo sama Lintang, Lang," Usul Jaemin. Lebih seperti titah mutlak, sih.
Hyunjin mengangguk tanpa ekspresi walaupun dalam hati tertawa kecil. Selalu lucu rasanya melihat Jeno menatap Jaemin dengan tatapan memuja tapi Jaemin bahkan tidak menoleh walaupun Jeno sudah menatap dengan tatapan terluka.
"Gue tau lo nggak bisa main musik. Jadi lo yang nyanyi, ya?" Kata Jaemin kepada Hyunjin.
Lagi, Hyunjin hanya mengangguk.
Teman-temannya itu mulai mendiskusikan lagu apa yang akan mereka bawakan, sedangkan dirinya malah fokus ke Jisung. Yah... siapa lagi sih, yang akan Hyunjin perhatikan selain Jisung?
Di deretan bangku paling depan itu, tampak Seungmin dan Felix memperebutkan Jisung untuk menjadi teman sekelompok. Pesan moral: jangan berteman dalam jumlah ganjil. Selalu repot kalau dalam masalah sejenis ini.
Setelah sekitar sepuluh menit, Pak Yoongi menghentikan kegaduhan kelas dengan mengetuk papan tulis dengan spidol sebanyak tiga kali.
"Jadi, sudah selesai nentuin kelompoknya?".
Kelas terpecah menjadi tiga. Sebagian menjawab 'sudah', termasuk tiga teman Hyunjin. Sebagian yang lain menjawab 'belum', termasuk dua teman Jisung. Hyunjin dan Jisung? Mereka termasuk dalam segelintir murid yang memilih tidak menjawab.
"Oke. Yang sudah, nggak papa. Yang belum, juga nggak papa. Bapak sudah nentuin kelompoknya dari kemarin soalnya,".
"Lo bisa main alat musik?" Tanya Jisung sambil mengutak-atik ponselnya di depan Hyunjin.
"Bisa," Jawab Hyunjin dengan nada tak yakin. "Mungkin?".
Antara ingin mengumpati Pak Yoongi atau berterimakasih kepada guru yang tidak tinggi itu, Hyunjin tidak bisa memilih. Separuh dari dirinya senang bisa memiliki partner seorang Arka. Tapi sebagian yang lain? Dia belum siap :)
Jisung tampak tertarik. "Bisa main apa aja?".
"Pianika sama seruling zaman SD,".
Tawa Jisung langsung meledak. Dan Hyunjin langsung mengumpati dirinya sendiri dalam hati. 'Mulut sialan,' batinnya.
"Lo serius?" Tanya Jisung sambil mengelap air mata yang sudah di ujung matanya.
Sambil menahan malu, Hyunjin mengangguk kaku. Ini semacam first impression yang lumayan buruk. Satu, Hyunjin tampak payah. Atau dua, Hyunjin tampak bodoh. Atau tiga, Hyunjin tampak payah dan bodoh secara bersamaan. Semuanya tidak ada yang terlihat bagus.
"Jangan bilang cuma bisa Indonesia Raya lagi?".
"Enggak. Gue juga bisa Mengheningkan Cipta, Mars SD, sama Gambang Suling,".
Lagi, Jisung tertawa. Tidak menyangka kalau Hyunjin bisa selucu ini. "Gue bisa main gitar, kok," Kata Jisung. "Lo aja nanti yang nyanyi. Jadi lo nggak perlu main pianika sama seruling,".
Hyunjin tersenyum kaku. Hancur sudah harga dirinya.
"Lo mau nyanyiin lagu apa? Biar gue latihan di rumah nanti," Kata Jisung setelah segala 'keanehan' tadi.
"Gue kosong besok. Kita diskusiin besok aja. Lo bisa?" Tanya Hyunjin.
Alus.
"Mmm... Besok hari Minggu, ya?". Jisung tampak berpikir sebentar, kemudian mengangguk. "Oke. Besok gue kosong, kok,".
"Nomer lo?" Kata Hyunjin sambil menyerahkan ponselnya. "Biar besok gue bisa nge-share loc tempat ketemunya,".
Alus number two.
Jisung menerima ponsel Hyunjin dan mengetikkan nomornya disana.
"Sampe ketemu besok, kalau gitu?" Kata Jisung.
Hyunjin memberikan senyum paling tampannya dan menjawab, "Iya. Sampai ketemu besok, Ka,".
PDKT yang cukup mulus, dapat nomornya, dan keluar hari Minggu dengan Jisung—walaupun sebenarnya karena masalah tugas. Semua yang Jaemin katakan minggu lalu terpenuhi dalam waktu satu hari.
---
Kalian kalo puasaan gini tetep baca WP yang bxb ato g? Penasaran...
Anw, thanks for reading :)
With Luv,
Felly, yang siap-siap mau hiatus lagi
[16042021-16:18]
YOU ARE READING
Tentang Dia [HyunSung]
Fanfiction[END] Tentang Agio Hyunjin Pratama, si pembolos sekolah nomor 1 sekaligus pembalap malam tersohor, yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Arkananta Jisung Mentari, ketua kelas yang membenci pembolos. "Lo kalo ngeliat Gio nggak bakal nyangk...