Dia Suka Cheese Cake

647 141 22
                                    


"Ma, ajarin Tama bikin kue,".

Seulgi, Mama Hyunjin, yang tadinya sedang fokus menonton acara gosip, langsung menatap anak semata wayangnya itu dengan tatapan tidak santai. "Apa?! Bikin kue?!".

"Iya. Bikin kue," Ulang Hyunjin.

Tadi, saat di sekolah Hyunjin tidak sengaja mendengar percakapan Jisung dan teman-temannya. Dia bukannya menguping, tapi ia lewat dan tidak sengaja mendengar obrolan mereka. Sebenarnya itu hanya obrolan ringan. Hanya membahas kue kesukaan Jisung. Tapi percayalah, itu adalah informasi yang sangat penting bagi Hyunjin.

"Beneran? Coba ulang. Mama takut salah denger,".

Bukannya Seulgi memiliki masalah pendengaran. Tapi sejak kapan Hyunjin ingin belajar membuat kue?

"Ajarin Tama cara bikin cheese cake," Ulang Hyunjin, untuk yang ketiga kalinya.

Fyi, Tama adalah panggilan keluarga untuk Hyunjin. Diambil dari nama akhirnya: Pratama.

"Sekarang?".

Hyunjin mengangguk yakin.

"Aduh... Gimana, ya? Bahan-bahannya nggak ada,".

Seulgi tertawa dalam hati. Ia sebenarnya hanya malas membuat kue, tapi tidak ingin terlihat seperti ibu yang pemalas. 'Lain kali aja ya, Tama...' Batin Seulgi.

"Tama beliin sekarang,".


---


Suara motor itu, Jaemin sudah hafal mati. Tanpa perlu mengecek pun ia sudah tau itu suara motor milik Hyunjin.

"Gio! Sini!" Panggil Jaemin sambil melambaikan tangan heboh diatas kap mesin mobil Jeno.

"Siapa hari ini?" Tanya Hyunjin ketika sudah dekat dengan teman-temannya.

"Lo tumben bawa tas," Komentar Chenle.

Hyunjin tidak merespon. Ia hanya butuh jawaban dari pertanyaannya tadi.

Jaemin yang 100% paham Hyunjin pun menjawab, "Changbin,".

"Changbin? Yang pendek rambutnya kayak songkok itu? Yang suka curang?" Tanya Hyunjin tanpa ekspresi.

Tawa teman-temannya langsung meledak.

"Hahaha... Kayak songkok gimana maksud lo? Rambutnya dia itu undercut !" Kata Jeno.

Hyunjin mengendikkan bahu tak peduli. "Di mata gue itu kayak songkok,".

"Tenang aja. Ini arena punya gue. Dia nggak bakal bisa curang disini," Kata Chenle setelah berhasil mengatur nafasnya karena tadi terlalu semangat tertawa.

Hyunjin mengiyakan dalam hati.

Arena balapan ini berada diatas tanah atas nama Lintang Chenle Azuran. Arena balapan yang dikelilingi hutan buatan dan gerbang masuknya adalah cafe yang cukup besar milik Chenle. Maklumlah, keluarga Chenle adalah keluarga yang tajir melintir dan tinggal di luar negeri. Wajar kalau orang tuanya memberikan apa saja. Bahkan untuk tanah dan bangunan seperti ini.


Setelah menunggu beberapa saat, Changbin dan beberapa anggota gengnya tiba. Dengan uang senilai 150 juta sebagai taruhan, Changbin menantang Hyunjin, racer paling hebat diantara geng Hyunjin

"Oke, gue turun," Kata Hyunjin sambil menaiki motor hitamnya.

"Di tas gue ada cheese cake. Cobain. Semoga aja kalian nggak mati,".


---


Kejutan manis di pagi hari.

Mungkin dengan kalimat itulah Jisung akan menamai kejadian pagi ini. Ia baru saja tiba di sekolah. Dan ketika membuka loker, sudah ada kotak putih dengan pita didalamnya. Tau apa bagian paling menyenangkannya? Isinya cheese cake!

Jisung tidak perlu repot-repot mencari siapa pemberinya lagi kali ini. Ia tau pengirimnya. Bahkan sebelum ia menemukan kertas kecil dengan tulisan tangan yang baru-baru ini Jisung hafalkan.


'Gue nyoba-nyoba bikin cake. Temen-temen gue udah nyobain dan mereka nggak mati. Tapi gue nggak tau rasanya enak atau nggak. Kalo lo suka, nanti gue buatin lagi buat ultah lo. Anggep aja ini sample cake ultah lo,'.


Mendapatkan sample cake ulang tahun adalah hal baru dalam hidup Jisung. Apalagi ulang tahunnya masih 2 bulanan lagi. Siapapun orangnya, orang itu benar-benar berhasil membuat Jisung senyum-senyum sendiri sepanjang hari itu.

Psst... Cake-nya beneran enak, kok! Ia akan senang sekali kalau mendapatkan ini lagi di hari ulang tahunnya nanti.


---


Thanks for reading...

With Luv,

Felly

[02042021-21:17]

Tentang Dia [HyunSung]Where stories live. Discover now