Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?
Enjoy~
---
Jisung menatap pantulan dirinya di cermin kamarnya. Pukul 11 siang dan ia sudah rapi dalam balutan T-Shirt oversize biru muda dan celana jeans.
Jisung menggigit bibirnya menahan gugup yang tiba-tiba menyerangnya. Sesuai tawaran yang ia terima semalam, hari ini ia akan 'dating' dengan laki-laki yang kerap dipanggil 'Gio' oleh teman-temannya.
Ini jelas bukan pertama kalinya Jisung berkencan. Tapi semuanya terasa berbeda pagi ini. Bisa dimengerti karena dalam hubungan sebelumnya, Jisung berjuang sendirian. Minho, mantan kekasihnya, membiarkan Jisung berusaha mati-matian karena bagi Minho, ia tidak perlu melakukan apa-apa. Toh Jisung sudah jatuh ctina dengannya. Dia hanya perlu bertopang dagu.
Lagi, Jisung memindai penampilannya. Dan rasa tidak puas itu tiba-tiba terbetik. Ia mungkin akan membongkar kembali lemari pakaiannya—yang sebenarnya hampir semua isinya sejenis: hoodie dan t-shirt— kalau saja Eunwoo tidak berseru dengan nyaring entah dari ruangan mana.
"Dek! Gio udah di depan!".
Tidak ingin tertipu untuk yang kesekian juta kalinya, Jisung memilih untuk mengecek melalui jendela kamarnya yang memang menghadap halaman rumahnya. Dan benar saja, di depan rumahnya sudah ada Hyunjin yang sepertinya baru turun dari mobilnya.
---
"Mau kemana dulu?" Tanya Hyunjin ketika mereka telah menginjakkan kaki di lantai 1 mall yang mereka kunjungi.
"Terserah aja," Jawab Jisung. Jawaban yang membuat Hyunjin semakin bingung.
"Lo udah laper?" Tanya Hyunjin, mencomot sembarang pertanyaan karena mereka baru saja melewati Solaria.
"Belum, sih. Lo udah?".
Hyunjin menggeleng. "Mau main di Time Zone dulu, nggak? Sambil nunggu laper?".
Tanpa perlu ditawari dua kali, Jisung langsung mengangguk antusias.
Hyunjin sedari tadi hanya duduk di salah satu tempat duduk yang disediakan tempat bermain ini. Diantara seluruh pengunjung Time Zone, hanya Hyunjin seorang yang menatap Jisung dengan tatapan memuja. Memperhatikan setiap gerakan Jisung melemparkan bola basket ke dalam keranjang.
Hyunjin tersenyum melihat Jisung mengepalkan tangannya dan mengangkat kepalan tangannya karena lagi-lagi iya menyelesaikan permainan dengan score yang tinggi. Kalau saja Hyunjin tidak pernah melihat Jisung bermain basket, ia pasti akan mengira laki-laki berpipi chubby itu jago bermain basket. Sayangnya bagaimana Jisung yang hanya berdiri di pinggir-pinggir lapangan menghindari bola saat bermain basket itu masih terekam dengan jelas di otak Hyunjin.
"Lo nggak mau nyoba main, Gi?" Tanya Jisung yang sedang mencabut tiket-tiket yang keluar dari mesin.
"Maybe next time," Jawab Hyunjin sambil bangkit lalu berjalan mendekati Jisung. "Lo mau main apa lagi?".
YOU ARE READING
Tentang Dia [HyunSung]
Fanfiction[END] Tentang Agio Hyunjin Pratama, si pembolos sekolah nomor 1 sekaligus pembalap malam tersohor, yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Arkananta Jisung Mentari, ketua kelas yang membenci pembolos. "Lo kalo ngeliat Gio nggak bakal nyangk...