DAY 1: Berangkat Bareng Ke Sekolah

464 95 32
                                    

Don't forget to hit the star button and leave some comments. Ok?

Enjoy~




---



Hari pertama setelah Hyunjin mengatakan akan mengenal Jisung lebih jauh. Tidak ada yang berubah. Jisung membuka mata di pagi hari masih dengan status 'jomblo', mematikan alarm, lalu beranjak ke kamar mandi. Setelah mandi dan memakai seragam, Jisung berdiri di depan standing mirror. Memastikan penampilan dirinya.

Oh! Ternyata ada yang berubah. Pagi ini ia tampak sedikit kurang tidur. Bagaimana tidak? Seungmin dan Felix memburunya dengan ribuan pertanyaan sejak pukul 9 malam sampai hampir pukul 12. Saat ia hendak bersiap-siap untuk tidur, ada chat yang masuk ke ponselnya.


Felix: Jangan lupa kerjain PR dari Pak Jungkook. Soal di buku paket halaman 136-142, soal ditulis di buku tulis, jawaban harus lengkap pake rumus.

Felix: Fighting Ka!



Jadilah Jisung baru bisa memejamkan mata pukul 2. Seandainya Jisung tidak ingat ia punya cita-cita, dia mungkin akan mengabaikan pesan Felix dan tidur. Paling juga ia hanya diusir dari kelas. Tapi karena ini adalah tahun penentuan masa SMA nya, ia tidak boleh mengabaikan PR begitu saja.

Saat Jisung sedang memasang dasi, ponselnya berdering.

"Halo?". Jisung membuka percakapan.

"Pagi, Ka,".

Jisung tersentak. Ia segera menjauhkan ponselnya dari telinga dan mengecek nama penelponnya.


'Gio'.



Jisung tersenyum kecut. Itulah alasan kenapa kita harus selalu mengecek siapa yang menelpon sebelum mengangkat sebuah panggilan :)

"Pagi," Balas Jisung akhirnya.

Ada hening yang cukup lama setelah itu. Jisung memainkan ujung seragamnya sambil menggigiti bibirnya. Gugup, padahal Hyunjin tidak mengatakan apa-apa sejak tadi.

Jisung tidak tau kalau di seberang sana, Hyunjin sedang meruntuki dirinya sendiri karena tidak tau harus mengatakan apa.

"L-lo kenapa nelpon pagi-pagi?" Tanya Jisung akhirnya.

"Lo sekolah hari ini?".

Jisung tertawa kecil. "Iya lah, Gi. Kan ini hari Kamis dan nggak tanggal merah. Gue sekolah, lah!".

"Mau gue jemput?".

Jisung menggigit bibitnya lagi. Mau menjawab 'iya', tapi rasanya terlalu blak-blakan. Mau bilang 'nggak', tapi kalau kata Felix itu namanya menolak rezeki.

"Kalau nggak mau, nggak papa kok. Gue nggak maksa,".

"Eh!". Refleks yang payah. Jisung mau menangis saja rasanya.

"Ya?".

"Tapi gue belum sarapan..." Cicit Jisung.

Hyunjin terkekeh. "Sarapan dulu sana. Gue sampe 10 menitan lagi. Oke?".

Tentang Dia [HyunSung]Where stories live. Discover now