Aku dilahirkan kedunia ini tak menuntut apapun selain kebahagiaan dan kasih sayang dari keluargaku_Donghae
Biarkan dunia membencimu Donghae namun kasih sayangku padamu takkan pernah berkurang sedikitpun_Kyuhyun
Ryeowook duduk ditaman rumah sakit bersama Donghae. Donghae masih menangis.
"Kenapa Kyuhyun Hyung melupakanku Ryeong hisk hisk. Semua orang tak menginginkanku Hae masih kuat tapi jika Kyuhyun Hyung melupakanku hisk hisk aku tak sanggup bertahan hidup"isak Donghae.
"Donghae jangan berpikiran yang macam macam. Aku yakin ini hanya sementara saja kok kau yang sabar ya"sahut Ryeowook.
"Untuk apa Hae hidup jika semua orang membenci Hae hisk hisk" isak Donghae.
"Kenapa hidupmu semakin rumit Hae"Ryeowook membatin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejak tau Kyuhyun hilang ingatan. Sikap Donghae berubah menjadi pendiam. Keesokkan harinya Donghae siap siap hendak kesekolah. Ia mengenakan seragam sekolah ditubuhnya.
"Mungkin hari ini adalah hari terakhir Hae untuk hidup didunia ini untuk apa Hae hidup jika semua orang tak menginginkan Hae"Donghae membatin sambil menuruni anak tangga.
At hospital
"Eungh"Kyuhyun melenguh pelan ia membuka kedua matanya.
"Kyu syukurlah kau sudah bangun" ucap Siwon.
"Maaf. Anda siapa?. Aku tak mengenal anda"tanya Kyuhyun.
"Aku Choi siwon Hyungmu ada satu lagi Hyungmu Choi Heechul namanya kita hanya hidup bertiga Kyuhyun ah" bohong Siwon.
"Benarkah?"tanya Kyuhyun balik perban itu masih melilit dikepalanya.
"Iya Kyu"sahut Siwon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lalu anak laki laki yang kemaren memelukku itu siapa Siwon Hyung?. Dia menangis saat memelukku"tanya Kyuhyun.
"Donghae maksudmu Kyu. Dia hanya mengaku ngaku menjadi adikmu karena kita orang kaya. Kuharap kau jangan mudah percaya pada Donghae dia anak yang jahat"sahut Siwon.
"Donghae anak yang jahat?. Tapi kenapa rasanya aku merasa dekat dengannya?"Kyuhyun membatin.
Disekolah
"Donghae kenapa masih belum ganti baju olah raga. Gantilah bajumu"tegur Pak Hangeng.
"Ne. Saya pamit dulu"ucap Donghae sambil menundukkan kepalanya dan membawa baju olah raganya.
Air mataku mengalir deras saat berjalan dilorong sekolah. Aku sudah putus asa menjalani semua ini dan aku benar benar tidak sanggup jika harus kehilangan Kyuhyun kakak yang paling kusayangi.
Akupun masuk ketoilet guna mengganti seragam sekolahku dengan baju olah raga. Baju ditubuhku sudah terganti air mataku mengalir tanpa henti sejak tadi.
Donghae mengeluarkan pisau kutter disaku bajunya. Aku lebih memilih duduk ditoilet.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mianhae hisk hisk maafkan Hae hisk hisk maafkan Hae"isak Donghae.
Donghaepun menggoreskan nadi sebelah kirinya dengan pisau kutter itu. Darah menetes begitu saja. Hanya perih yang kurasakan saat darah itu mengalir begitu saja. Selanjutnya aku menggores leherku menggunakan pisau tersebut.
Tatapan mataku berubah menjadi sayu. Perlahan pandanganku mulai mengabur hingga akhirnya menjadi gelap. Aku duduk bersandar ditoilet dan tidak tau apa apa lagi. Ryeowook menunggu Donghae dilapangan olah raga.
"Aigoo. Anak itu kenapa lama sekali ganti bajunya sih?. Ini bukan Donghae banget"Ryeowook meracau sendirian.
Ryeowookpun mendatangi Hangeng.
"Pak. Boleh saya izin mencari Donghae sebentar?"tanya Ryeowook.
"Eoh. Ne carilah Ryeowook karena pelajaran olah raga akan segera kita mulai"sahut Hangeng.
Ryeowook bergegas mencari Donghae ketoilet. Satu persatu pintu toilet Ryeowook buka tak ada Donghae hanya satu pintu terakhir pintunya belum kubuka. Ryeowook sudah berdiri didepan pintu toilet terakhir itu baru saja dirinya hendak membuka pintu tak sengaja ia melihat darah mengalir disela sela pintu. Ryeowookpun mengerutkan keningnya.
"Darah apa ini?. Dari mana datangnya?"tanya Ryeowook bertubi tubi dan ia kembali membatin.
Tangan Ryeowook gemetar membuka dengan pelan pintu terakhir toilet itu. Setelah pintu terbuka betapa terkejutnya ia melihat Donghae sudah tak sadarkan diri tangannya terluka begitu pula dengan lehernya.