The Mafia: Bagian 6

1K 159 77
                                    

Saat ini mereka tengah berkumpul di Markas, Semua sudah berkumpul tinggal Meisya yang belum datang. "Mei, ko telat?"-tanya Dion.

"Eh iya tadi jalan macet."-jawab Meisya.

"Udah kumpulkan semuanya?"-tanya Kelvin yang di balas anggukan mereka.

•||The Mafia||•

"Jadi kenapa Lo ngumpulin kita semua bang?"-tanya Rachel yang sudah kepo mendarah daging.

"Kalian tau kan Mafia Whistelle?"-tanya Devan yang di balas anggukan mereka.

"Kalian taukan Briyan salah satu Gangster kita?"-tanya Devan lagi.

"To the point bisa kan? Gak usah banyak intronya."-pinta Meisya dingin.

"Oke-oke, Dion jelasin karena Lo yang lebih tau."-titah Devan pada Dion.

"Jadi Briyan itu salah satu anggota Mafia Whistelle, dan dia menyamar menjadi Gangster kita. Dia seperti itu karena ingin mencari tahu dimana kita menyimpan semua senjata-senjata milik kita, dan yang perlu Lo tau Bilqis, Briyan juga udah berhasil ngambil harta sama satu senjata kita."-jelas Dion panjang kali lebar.

Braakk.. Meisya memukul meja di hadapannya sampai kaca dari meja tersebut pecah.

Pranggg...

Suara pecahan itu menggema di ruangan bawah tanah. Meisya sudah tersulut emosi.

"Kenapa kalian lalai hah! Kenapa kalian bisa terkecoh oleh satu pengkhianat oleh dia! Gue gamau tau, nanti malam kalian bawa Briyan ke hadapan gue!"-bentak Meisya pada mereka lalu berlalu keluar meninggalkan mereka semua.

Meisya melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata membelah jalanan. Entah kemana dia akan pergi, baru pertama kali para Staff utama berbuat kesalahan dan lalai seperti ini. "Liat aja Lo Briyan, Lo udah berani macem-macem sama seorang Meisya. Lo akan tanggung sendiri akibatnya."

Meisya memarkirkan mobilnya di parkiran khusus apartemennya. Tidak hanya sekolah dan Rumah sakit, Meisya juga sudah membeli satu apartemen.

Begitu sampai, Meisya langsung masuk dan menuju kamar utama yang terletak di lantai 5. Disinilah tempat Meisya untuk menenangkan diri, jika Meisya sedang kacau dia akan ke apartemennya.

Meisya pun segera masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya. 5 menit Meisya sibuk berendam di bath up, dan itu terhenti karena handphone Meisya terus berdering.

"Bitch!"-umpat Meisya.

Meisya pun segera keluar dari kamar mandinya di balut bath robe dengan rambutnya yang masih basah di balut handuk. Tertera username di layar handphonenya 'Dion☠️😈'

Calling..

Dion☠️😈

"To the point."

"Kami sudah menemukan Briyan, saat ini dia sudah dengan kami."

"20 menit lagi saya sampai."

Tutt--

Meisya pun segera bersiap-siap untuk menemui Briyan si pengkhianat itu. Meisya mengenakan celana Jeans hitam, Kaos polos berwarna putih di balut jaket anti peluru berlogo 'Dark Devils'.

The Mafia [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang