The Mafia: Bagian 11

675 96 33
                                    

Delvan pun menceritakan semuanya, Rachel dkk kaget mendengar penjelasan Delvan, apa yang Delvan lakukan itu salah tidak seharusnya dia menyalahkan Meisya.

"Lo salah! Harusnya Lo gak ngomong kaya gitu sama Meisya!" Ucap Rachel sedikit membentak.

"Udah, sekarang kita susul Meisya." Ucap Stella.

•||The Mafia||•

Saat ini Meisya melajukan mobil milik Kelvin menuju apartemennya, hanya apartemennya lah yang selalu dia kunjungi untuk menenangkan dirinya.

"Huft. Capek banget." Lirih Meisya menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang.

Terdapat banyak orang yang menghubunginya dan menanyakan dia dimana saat ini termasuk Delvan dan Alvian yang terus menghubunginya. Merasa kesal, lebih baik Meisya matikan Handphonenya dan bisa menenangkan dirinya.

Sementara di sisi lain...

"Van, Lo udah bisa hubungin Meisya?" Tanya Alvian.

"Belum," jawab Delvan lesu. Delvan mengacak Surai rambutnya frustasi, Delvan takut jika terjadi sesuatu pada Meisya.

"Kita cari aja dia Mansion pribadinya." Usul Stella dan mendapat setuju dari mereka. Mereka pun melajukan kembali mobilnya menuju Mansion pribadi Meisya.

"KELVIN" teriak Delvan menghampiri Kelvin yang tengah bersantai di halaman depan Mansion.

"Loh? Bukannya kalian sekolah." Heran Kelvin.

"Meisya ada di sini?" Tanya Delvan to the point tanpa menghiraukan pertanyaan Kelvin.

"Meisya? Gak ada." Jawab Kelvin.

"Emang Meisya kenapa?" Tanya Dion yang tiba-tiba datang.

"Meisya kabur, nanti gue jelasin. Sekarang Lo bantu gue nyari Meisya." Ucap Delvan.

"Apa? Meisya kabur?" Pekik keduanya.

"Udah, kalian bantu cari Meisya deh." Lerai Rachel.

Mereka pun bergegas menuju mobil masing-masing, Kelvin satu mobil dengan Dion karena mobilnya sedang di pakai Meisya.

Mereka mencari Meisya secara berpencar dan Kelvin melajukan mobilnya menuju apartemen yang biasa Meisya kunjungi.

Back to Meisya

Meisya kini tengah tertidur pulas di apartemennya, bodo amat dengan Delvan yang khawatir. Toh.. salah dia sendiri seperti itu, pikir Meisya.

Ceklek...

Pintu kamar apartemen Meisya terbuka, itu Kelvin dan Dion. "Udah gue duga, Meisya pasti di sini." Ucap Kelvin.

Kelvin pun menghampiri Meisya dan duduk di samping Meisya yang tengah tertidur pulas.

"Gue gak mau liat Lo sedih."

Tangan Kelvin terangkat dan mengusap pucuk kepala Meisya lembut, membuat sang empunya terbangun karena pergerakan Kelvin.

"Eughh.." lenggeuh Meisya merantangkan kedua tangannya.

The Mafia [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang