The Mafia: Bagian 15

631 72 15
                                    

"Boleh pinjem waktu Lo sebentar? Sekali aja gue pengen punya temen." Ucap Giant sendu.

Meisya yang melihatnya merasa tidak enak dan memutuskan untuk menemani Giant terlebih dahulu.

Meisya pun kembali duduk dan mulai membuka pembicaraan dengan Giant, mereka bercanda bersama seolah tidak ada beban sedikit pun di kehidupannya.

"TOLOOONG!!!"

•||The Mafia||•

Meisya dan Giant melirik ke arah suara yang meminta tolong, dapat mereka lihat seorang ibu paruh baya yang tengah di kelilingi oleh para Preman, mungkin sekitar 10 orang.

Melihat itu Meisya merasa iba, dia pun beranjak namun lebih dulu tangannya di cekal oleh Giant. "Ngapain? Itu bahaya Mei."

"Lo amanin ibu itu." Titah Meisya dan menghampiri mereka.

"Woy.." teriak Meisya mengalihkan kegiatan para preman itu.

"Kalo berani sini lawan gue!" Pekik Meisya.

"Wah... Nantangin nih bos." Ucap salah satu preman dan mendekat pada Meisya.

Meisya membuka jaket denim yang melekat pada tubuhnya, kini dia hanya mengenakan celana Jeans dan kaos biru lengan pendek.

"Lumayan buat peregangan otot," Smirk Meisya.

"SERANG!!" teriak preman itu dan mulai menyerang Meisya secara keroyokan.

"Ck. Mainnya keroyokan." Sinis Meisya.

Bugh..

Bugh..

Krekk..

Bughh..

Bugh..

Srett..

Oh.. preman itu membawa sebilah pisau yang cukup tajam, namun Meisya sama sekali tidak takut dengan keadaan ini.

Bugh..

Bugh..

Krekk..

Bughh..

Bughh..

Bughh..

Krekk..

Bugh..

Tidak butuh waktu lama, Meisya sudah membuat mereka kalah telak. Semua preman itu sudah ambruk dengan sekejap mata dan babak belur di sekujur tubuh. Lain halnya dengan Meisya, dia sama sekali tidak terluka.

Giant dan ibu paruh baya itu pun hanya bisa menutup mulut mereka melihat kelihaian Meisya melawan para preman itu. "Pergi dan jangan pernah cari masalah, jika aku melihat kalian menganggu pejalan kaki, siap-siap kalian menemui ajal kalian." Ucap Meisya penuh penekanan.

Para preman itu pun langsung berlari terbirit-barit sambil memegangi tulang-tulang mereka yang rasanya akan segera patah akan pukulan yang Meisya berikan. "Lo gak papa?" Tanya Giant menghampiri Meisya.

The Mafia [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang